Lama Kerja Uji statistik chi-Square diperoleh nilai X

lama kerja 8 jam 1.552 kali lebih besar dibandingkan TKBM dengan lama kerja 8 jam. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurwahyuni,dkk 2012, analisa hubungan antara lama kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah bahwa responden yang mengalami keluhan nyeri punggung bawah lebih tinggi pada responden dengan lama kerja 8 jam sehari yaitu 58 responden 81,7. Sedangkan untuk responden yang tidak mengalami keluhan nyeri punggung bawah, persentase tertinggi juga terdapat pada kategori lama kerja 8 jam sehari yakni sebanyak 13 responden 18,3. Hasil analisis uji statistik Fisher’s Exact Test tentang hubungan antara lama kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada tingkat kemaknaan 0,05 95 diperoleh nilai p = 0.254 yang berarti nilai p 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara lama kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada tenaga kerja bongkar muat barang di pelabuhan Nusantara Kota Pare-Pare. Lama kerja adalah waktu kerja rata-rata dalam seminggu yang dilalui oleh responden sebagai pekerja bongkar muat menggunakan satuan jam. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, responden yang mengalami keluhan nyeri punggung bawah lebih tinggi pada responden dengan lama kerja 8 jam sehari yaitu 58 responden 81.7. Sedangkan untuk responden yang tidak mengalami keluhan nyeri punggung bawah, persentase tertinggi juga terdapat pada kategori lama kerja 8 jam sehari yakni sebanyak 13 responden 18.3 . Lamanya waku kerja berkaitan dengan keadaan fisik tubuh pekerja. Pekerjaan fisik yang berat akan mempengaruhi kerja otot, kardiovaskuler, sistem pernapasan, dan lainnya. Jika pekerjaan berlangsung dalam waktu yang lama tanpa istirahat, kemampuan tubuh akan menurun dan dapat menyebabkan kesakitan pada anggota tubuh Suma’mur, 1989. Hasil penelitian ini berbeda dengan teori dari Suma’mur 1996 yang mengatakan bahwa lamanya seorang tenaga kerja melakukan pekerjaannya dalam sehari sebaiknya antara 6 - 8 jam perhari.Menurunnya efisiensi dalam bekerja, menyebabkan timbulnya kelelahan, penyakit dan kecelakaan dapat terjadi akibat jam kerja seorang pekerja melebihi batas. Teori Suma ’mur yang menyatakan bahwa lamanya seorang tenaga kerja melakukan pekerjaannya dalam sehari sebaiknya antara 6-8 jamhari. Hal ini didukung dengan UU No. 13 Tahun 2003 pasal 77 yaitu 7 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau ayat 1 dan 8 jam 1 hari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu ayat 2. Menurunnya efisiensi dalam bekerja, menyebabkan timbulnya kelelahan, penyakit dan kecelakaan akibat jam kerja seseorang melebihi batas Suma’mur, 2009.

5.1.5 Kebiasaan Merokok Uji statistik chi-Square diperoleh nilai X

2 = 0.160 b dan nilai p. value adalah 1.000 berarti nilai p value 0.05 menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna proporsi TKBM yang mengalami Low Back Pain pada TKBM dengan yang merokok dibandingkan TKBM yang tidak merokok. Adapun besarnya beda dapat dilihat dari OR yang besarnya 0.724 0.148 – 3.531 , artinya resiko terjadinya Low Back Pain pada TKBM yang mempunyai kebiasaan merokok 0.724 kali lebih besar dibandingkan TKBM yang tidak .merokok. Penelitian ini sejalan dengan Heru Septiawan, 2013 hasil penelitian dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja bangunan di PT Mikroland Property Development. Hasil ini didasarkan pada nilai p value yang diperoleh yaitu 0,548. Perbandingan antara jumlah responden yang perokok berjumlah 46 orang 93,9 dan yang bukan perokok 3 orang 6,1. Kebiasaan merokok para pekerja tidak hanya dilakukan pada saat istirahat tetapi dalam melakukan pekerjaanya para pekerja juga melakukan kebiasaan merokok. Para pekerja merokok pada saat bekerja dikarenakan tidak ada aturan yang melarang mereka merokok pada saat bekerja. Kebiasaan merokok yang dilakukan para pekerja membuat mereka lebih nyaman melakukan pekerjaanya. Diperkirakan hal ini disebabkan oleh penurunan pasokan oksigen ke cakram dan berkurangnya oksigen darah akibat nikotin terhadap penyempitan pembuluh darah arteri. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan nyeri punggung karena perokok memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan pada peredaran darahnya, termasuk ke tulang belakang Ruslan A Latif, 2007. Secara statistik hubungan variabel dalam penelitian ini tidak bermakna, hal ini dapat saja disebabkan oleh pengaruh rokok yang tidak terlalu spesifik kepada nyeri tulang punggung bawah, seperti yang disampaikan oleh beberapa peneliti. Rokok untuk dapat menimbulkan keluhan kronis di punggung memerlukan waktu yang cukup panjang. Meskipun demikian upaya preventif dan promotif untuk mengurangi kebiasaan di kalangan pekerja tetap dilakukan , mengingat sudah banyak bukti ilmiah lain yang mendukung pengaruh negatif asap rokok.

Dokumen yang terkait

Faktor Resiko Penyebab Nyeri Punggung Bawah Pada Perawat Di RSUD DR. Pirngadi Medan

5 65 64

Pengaruh Stimulus Kutaneus Slow-Stroke Back Massage terhadap Intensitas Nyeri pada Penderita Low Back Pain (LBP) di Kelurahan Aek Gerger Sidodadi.

12 194 89

Gambaran Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Bekerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Di Pelabuhan Belawan Pada Tahun 2009

25 105 94

Upaya Pencegahan Terjadinya Low Back Pain Pada Perawat Di Instalasi Perawatan Intensif Rumah Sakit Materna Medan

4 95 123

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH ( LOW BACK PAIN ) Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Intensitas Nyeri Pada Penderita Nyeri Punggung Bawah ( Low Back Pain ) di Poli Saraf RSUD Banyumas.

0 1 13

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN) Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Intensitas Nyeri Pada Penderita Nyeri Punggung Bawah ( Low Back Pain ) di Poli Saraf RSUD Banyumas.

0 2 17

Gambaran Kejadian Nyeri Punggung Bawah Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Benoa Tahun 2015.

0 1 34

Kuesioner Penelitian Hubungan Faktor Resiko dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah ( Low Back Pain) Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Di Pelabuhan Belawan Medan Tahun 2015

0 0 30

Hubungan Faktor Resiko dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Belawan Medan Tahun 2105

0 0 7

Hubungan Faktor Resiko dengan Terjadinya Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Belawan Medan Tahun 2105

0 0 16