memiliki proporsi tubuh normal, maka beban pada tulang belakangnya juga dalam batas yang normal.
Pada orang yang gemuk, daerah lumbal cenderung lebih lordosis sehingga beban vetebrata lumbal menjadi lebih besar. Pada awalnya otot ligament yang
menjaga kelengkungan tulang belakang masih dapat menjalankan fungsinya. Namun bila hal ini terjadi terus - menerus, akan terjadi kelelahan pada otot dan
ligament sehingga fungsinya untuk menjaga kelengkungan tulang belakang terutama daerah lumbal menurun. Akibatnya kelengkungan daerah lumbal
bertambah dan bentuknya tidak sesuai lagi dengan anatomi yang normal. Beban yang berlebihan di tulang belakang juga akan meningkatkan
tekanan di diskus invertebrata menyempit. Hal ini akan memperbesar kemungkinan terjepitnya serabut saraf yang keluar dari foramen intervertebrata
dan pembulu darah kecil yang memperdarahi daerah lumbal. Otot yang dipersarafi diperdarahi oleh pembulu darah yang terjepit tersebut akan menurun
kemampuannya dalam melakukan kontraksi dan relaksasi. Kelelahan otot lebih cepat timbul dan terjadilah nyeri.
IMT yang baik mungkin juga berkaitan dengan anggapan kekuatan otot yang lebih baik.Responden mempunyai badan besar, mungkin mampu
mengangkat barang yang lebih berat. Bila hal ini dilakukan hanya sesekali dan dengan cara yang benar maka tidak akan terjadi regangan otot, namun bila
mengangkat dilakukan degan cara yang salah maka resiko cedera otot menjadi besar.
5.1.3. Masa Kerja Uji statistik chi-Square diperoleh nilai X
2
= 6.667
b
dan nilai p. value adalah 0.019 berarti nilai p value 0.05 menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna proporsi TKBM yang mengalami Low Back Pain pada TKBM dengan masa kerja 4 tahun dibandingkan TKBM yang mempunyai masa kerja 4
tahun. Adapun besarnya beda dapat dilihat dari OR yang besarnya 0.247 0.083 –
734, artinya resiko terjadinya Low Back Pain pada TKBM yang mempunyai masa kerja 4 tahun 0.247 kali lebih besar dibandingkan TKBM dengan masa
kerja 4 tahun. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fathoni
2009 yang melakukan penelitian tentang adanya hubungan antara masa kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah. Rata-rata masa kerja responden adalah
9,28 tahun dimana masa kerja responden terendah adalah 1 tahun sedangkan masa kerja tertinggi responden adalah 20 tahun. Sebagai salah satu faktor risiko terjadi
keluhan nyeri punggung bawah yang mungkin bisa mempengaruhi hasil penelitian,
Fathoni 2009 melakukan uji korelasi antara masa kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah. Dari hasil uji korelasi didapatkan nilai p= 0,018 karena p
0,05 sehingga dalam penelitian ini faktor masa kerja responden memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah Fathoni, 2009. Penelitian ini
juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hasyim dalam Tarwaka 2004 yang menyatakan bahwa masa kerja menyebabkan beban statik yang terus
menerus apabila pekerja tidak memperhatikan faktor-faktor ergonomi akan lebih mudah menimbulkan keluhan nyeri punggung bawah Tarwaka, 2004.
Sebuah studi yang dilakukan Suharto 2005, seseorang yang bekerja lebih dari 5 tahun meningkatkan risiko terjadinya LBP dibandingkan kurang dari 5
tahun, dimana paparan mengakibatkan rongga diskus menyempit secara permanen dan juga mengakibatkan degenerasi tulang belakang yang akan menyebabkan
nyeri punggung bawah kronis. Hal ini dikarenakan pembebanan tulang belakang dalam waktu lama.Faktor lain sepe
rti usia ≥ 30 tahun juga memepengaruhi. Responden dengan usia ≥ 30 tahun terjadi degenerasi yang berupa kerusakan
jaringan, pergantian jaringan menjadi jaringan parut, pengurangan cairan. Hal tersebut menyebabkan stabilitas pada tulang dan ototmenjadi berkurang. Dengan
kata lain, semakin tua seseorang, semakin tinggi risiko orang tersebut mengalami penurunan elastisitas pada tulang yang menjadi pemicu timbulnya gejala keluhan
nyeri punggung bawah.
5.1.4 Lama Kerja Uji statistik chi-Square diperoleh nilai X
2
= 0.217
b
dan nilai p. value adalah 1.000 berarti nilai p value 0.05 menunjukkan tidak adanya hubungan
yang bermakna proporsi TKBM yang mengalami Low Back Pain pada TKBM dengan lama kerja 8 jam dibandingkan TKBM yang mempunyai lama kerja 8
jam. Adapun besarnya beda dapat dilihat dari OR yang besarnya 1.552 0.241 –
9.974, artinya resiko terjadinya Low Back Pain pada TKBM yang mempunyai