BAB V PEMBAHASAN
5.1 Faktor Resiko Terjadinya Nyeri Punggung Bawah 5.1.1 Usia
Uji statistik chi-Square diperoleh nilai X
2
= 6.478
b
dan nilai p. value adalah 0.021 berarti nilai p value 0.05 menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna proporsi TKBM yang mengalami Low Back Pain pada TKBM dengan umur 25 - 65 tahun dibandingkan TKBM yang mempunyai umur 25 tahun.
Adapun besarnya beda dapat dilihat dari OR yang besarnya 0.259 0.090 – 0.75 ,
artinya resiko terjadinya Low Back Pain pada TKBM yang mempunyai umur 25- 65 tahun 0.259 kali lebih besar dibandingkan TKBM dengan umur 25 tahun.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Kumala Nikmah 2002, bahwa ada hubungan yang bermakna antara faktor usia dengan keluhan pada punggung,
dengan p Value sebesar 0,01 α 0,05 dimana usia yang beresiko yaitu ≥ 26 tahun memiliki resiko 2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan usia muda atau
usia tidak beresiko 26 tahun. Hal serupa juga di kemukakan dalam penelitian Teguh prayugo 2012, bahwa usia memiliki hubungan yang bermakna dengan
keluhan subjektif pada punggung denga n nilai OR 21, p value 0,02 α 0,05.
Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan Tarwaka 2004 bahwa usia berbanding langsung dengan kapasitas fisik sampai batas tertentu dan
mencapai puncaknya pada usia 25-39 tahun, pada usia 50-60 tahun kekuatan otot menurun sebesar 25, dan kemampuan kerja fisik seseorang yang berusia kurang
dari 60 tahun tinggal mencapai 50 dari usia orang yang berusia 25 tahun.
Menurut Joko Susteyo 2008 mengatakan bahwa kondisi usia berpengaruh terhadapa kemampuan kerja fisik atau kekuatan otot seseorang.
Kemampuan fisik maksimal seseorang dicapai pada usia 25-40 tahun dan akan terus menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Sejalan dengan meningkatnya usia akan terjadi degenerasi pada tulang dan keaadaan ini mulai terjadi disaat seseorang berusia 41 tahun. Salah satu bagian
tubuh yang juga mengalami degenerasi adalah tulang belakang. Akibat proses tersebut terbentuk jaringan parut di diskus intervetebrata, jumlah cairan di antara
sendi berkurang dan tulang diskus mendangkal secara permanen. Akibatnya segmen spinal akan kehilangan stabilitasnya. Pendangkalan di ruang diskus akan
mengurangi kemampuan tulang belakang terutama di daerah lumbal untuk menahan beban berkurang. Padahal vetebtarta lumbal seharusnya mampu
menahan 40-50 berat tubuh.Berkurangnya kemampuan untuk menahan badan dan pergerakan tubuh menyebabkan keluhan nyeri punggug Syahrul Munir,
2012. Sejalan dengan meningkatnya usia, degenerasi diskus vetebrata akan
semakin parah, kekuatan dan ketahanan otot akan semakin berkurang. Sehingga risiko nyeri punggung bawah akan semakin besar. Hasil uji statistik diperoleh
nilai p = 0.021 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian nyeri punggung bawah.
LaDou 1994, Pheasant 1986 dan Greenberg 2006 tidak menyebut usia sebagai salah satu faktor risiko penyebab nyeri punggung bawah yang disebabkan
oleh kelainan anatomi karena proses degenerative tap pada nyeri punggung bawah