BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Sejarah Pelabuhan Belawan
Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan terbesar ke III di Indonesia setelah Tanjung Priok dan Tanjung Perak, memegang peranan penting bagi daerah
Sumatera Utara bahkan untuk Sumatera. Meninjau kembali sejarah asal mulanya pelabuhan Belawan ini dapat dituturkan secara ringkas, Belawan terletak di pantai
Timur Sumatera Utara. Pelabuhan Belawan adalah pelabuhan laut dan pantai yang terletak di Muara Sungai Belawan yang bertemu dengan sungai Deli yang
menyatu dari sebelah timur. Menurut sejarahnya sebelum Belawan dijadikan pelabuhan, maka pada
zaman Hindia Belanda dahulu, ketika kerajaan Sultan Deli berkedudukan di Labuhan Deli, pelabuhan kapal-kapal niaga berada di Labuhan Deli. Tetapi
pelabuhan ini tidak dapat bertahan lama karena alur pelabuhan Deli ini semakin lama semakin dangkal, sehingga tidak saja menghambat kalancaran lalu lintas
kapal ketika itu, juga dengan keadaan pelabuhan yang sempit kapal-kapal besar tidak dapat berlabuh di pelabuhan ini.
Sebaliknya dengan berkembangnya usaha dari Pengusahaan Belanda ketika itu, terutama di bidang perkebunan seperti tembakau, karet, maka oleh
Pemerintah Hindia Belanda dibuka pelabuhan baru di Belawan yang ketika itu terletak di Kali Belawan Deli, kira-kira 6 KM dari Pelabuhan Deli. Pelabuhan
baru itu terus dikembangkan oleh Pemerintah Hindia Belanda mengingat hasil- hasil perkebunan dari daerah ini juga meningkat. Tahun 1899 pelabuhan Belawan
terus diperluas dengan dimulainya pembangunan sarana dermaga, gudang dan
fasilitas lainnya. Tertarik akan hasil perkebunan di daerah Sumatera Timur yang ketika itu lebih dikenal dengan “Tembakau Deli” nya dan sehubungan dengan
kemajuan perdagangan hasil-hasil bumi antara daerah ini dengan luar negeri dan diikuti pula dengan perkembangan kemajuan Perhubungan laut Shipping mulai
tahun 1872 untuk pertama kalinya pelabuhan Belawan disinggahi oleh kapal dari “British Indio Steam Navigation Coy”. Selanjutnya Jalan kereta api dibangun
kira-kira pada tahun 1890. Sehubungan dengan meningkatnya terus hasil-hasil perkebunan dan bertambahnya fasilitas angkutan kereta api maka ekspor melalui
pelabuhan Belawan terus meningkat pula. Untuk itu pemerintah Hindia Belanda sudah terpikirkan untuk membuat pelabuhan baru lagi yang terletak di Ujung Baru
sedang lama di Pelabuhan Belawan Lama atau lebih dikenal dengan sebutan Gudang Merah. Pembangunan pelabuhan di Ujung Baru ini dimulai pada tahun
1912 sampai 1920. Pada zaman Hindia Belanda dahulu Pengusaha Pelabuhan Belawan ini
bernama “HAVEN BEDRIJF” dan nama itu masih dipakai terus sampai tahun 1950. Ketika itu Haven Bedrijf Belawan Deli ini mempunyai karyawanpegawai
berjumlah lebih kurang 50 orang dan hingga tahun 1950 masih tetap berstatus pegawai Federal. Pada tahun 1951 namaHaven Bedrijf dirubah menjadi Jawatan
Pelabuhan. Priode tahun 1956 - 1961 dari Jawaban Pelabuhan diganti lagi dengan Preusan Pelabuhan Negara. Tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
151961, nama Preusan Pelabuhan Negara diganti lagi menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan Daerah-I. Selanjutnya PP No. 181964 sistem organisasi
kepelabuhanan berubah. PN Pelabuhan ditetapkan kembali statusnya seperti