53
menjadi petani paprika. Alasan lainnya adalah budidaya paprika dapat dilakukan pada lahan yang kecil tapi tetap menguntungkan, tenaga kerja yang diperlukan
tidak terlalu banyak, dan harga jual cukup tinggi.
5.3.3. Lama Bergabung dengan Kelompok Tani
Jumlah angg ota kelompok tani paprika “Dewa Family” dari awal hingga
saat ini tidak tetap. Ada yang sudah lama jadi anggota, namun ada juga yang baru bergabung. Hingga tahun 2012, jumlah petani yang baru bergabung atau kurang
dari 5 tahun sebanyak 6 orang atau 50 persen dari jumlah petani responden, yang sudah bergabung 5
– 10 tahun sebanyak 1 orang atau 8,3 persen, dan yang lebih dari 10 tahun sebanyak 5 orang atau 41,7 persen. Sebagian besar alasan petani
responden bergabung dengan kelompok tani adalah dapat membantu pemasaran paprika, permodalan, dan persediaan input produksi.
Peranan kelompok tani yang dirasakan oleh petani responden adalah terbantu dalam hal pemasaran paprika, ketersediaan modal dan input produksi,
penyedia lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, tempat pembelajaran atau sharing mengenai pembudidayaan paprika hidroponik dan memberikan
penyuluhan-penyuluhan kepada anggota.
5.3.4. Jumlah dan Luas Greenhouse yang Dimiliki
Total luas greenhouse yang dimiliki oleh petani responden seluruhnya mencapai 51.086 m
2
dengan kapasitas 171.020 tanaman paprika hidroponik. Rata- rata luas greenhouse adalah seluas 1.093,32 m
2
. Berdasarkan hasil wawancara, petani responden mengusahakan 1 minimal sampai 24 maksimal unit
greenhouse, dengan ukuran terkecil 300 m
2
dan terbesar 2.500 m
2
per unit. Luasan total greenhouse yang dimiliki masing-masing petani anggota berkisar
antara 378 – 23.428 m
2
dengan kapasitas 1.000 – 79.470 tanaman Lampiran 2.
Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian dari petani responden 50 mengusahakan total area greenhouse antara 1.000
– 5.000 m
2
. Sedangkan, jumlah total tanaman paprika hidroponik yang diusahakan sebagian besar responden
58,33 berkisar antara 3.500 – 20.000 tanaman.
Sebagian besar greenhouse dimiliki oleh ketua kelompok, hal ini dilakukan untuk menopang kebutuhan dan kekontinyuan produksi paprika
54
hidroponik. Jika hanya mengandalkan hasil panen dari anggota kelompok, usaha paprika ini tidak akan bertahan lama Deden Wahyu, komunikasi pribadi. Status
kepemilikan greenhouse petani responden adalah milik sendiri. Sumber permodalan yang digunakan dalam usahatani berasal dari modal sendiri dan
pinjaman, baik dari bank atau kelompok tani.
5.3.5. Komoditas Lain yang Dibudidayakan
Sebagian dari petani responden 58,33 tidak hanya menanam paprika tetapi juga menanam komoditas lain seperti labu siam, kiuri, bunga potong,
buncis, burkol, dan tomat ceri. Namun, sebagian resonden lainnya 41,67 fokus pada usahatani paprika hidroponik. Berdasarkan hasil wawancara, komoditas lain
yang ditanam hanya untuk menambah biaya kebutuhan sehari-hari dan hasilnya tidak dijual ke kelompok tani paprika “Dewa Family”. Sehingga dalam
perhitungan analisis pendapatan usahatani, hanya komoditas paprika yang dimasukkan sebagai sumber pendapatan utama.
5.4. Keragaan Usahatani Paprika Hidroponik