Definisi Operasional Analisis risiko produksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi paprika hidroponik (Studi kasus kelompok tani paprika “Dewa Family” Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat)

43 ∑ Tidak semua komponen utama W dapat digunakan. Komponen utama yang dapat digunakan adalah komponen yang memiliki nilai akar ciri eigenvalue lebih dari satu, karena jika akar ciri kurang dari satu, keragaman data yang dapat dijelaskan kecil sekali Soemartini 2008. Selain itu, menurut Morrison 1976 yang diacu dalam Draper dan Smith 1992 komponen-komponen dapat dihitung melalui presentase keragaman kumulatif, dianggap cukup mewakili total keragaman data jika telah mencapai 75 persen atau lebih. Selanjutnya, nilai-nilai komponen utama W j dapat dihitung dengan memasukkan nilai-nilai Z n untuk setiap pengamatan. Pendugaan koefisien regresi dapat dilakukan dengan rumus: Z i = ̅ , Mean ̅ = , Standar Deviasi Si = √ ̅ Setelah variabel baku Z ditransformasikan kembali ke dalam variabel asli Ln X, maka dapat dibentuk persamaan regresi variabel terikat Ln Y dengan variabel asli Ln X, dapat dituliskan: Ln Y = ß o + ß 1 Ln X 1 + ß 2 Ln X 2 + ß 3 Ln X 3 + ß 4 Ln X 4 + ß 5 Ln X 5 + ß 6 Ln X 6 + ß 7 Ln X 7 + ε Selanjutnya dilakukan uji signifikansi koefisien regresi parsial komponen utama dengan uji-t, untuk mengetahui variabel bebas faktor produksi apa saja yang signifikan dan berpengaruh terhadap variabel terikat produksi.

4.4. Definisi Operasional

Variabel yang diamati merupakan data dan informasi usahatani paprika ya ng dilakukan oleh petani responden di kelompok tani paprika “Dewa Family”. Variabel tersebut terlebih dahulu didefinisikan untuk mempermudah pengumpulan data yang mengacu pada pengertian di bawah ini: 1 Produksi paprika adalah jumlah produksi paprika hijau, merah, dan kuning dalam satu periode tanam yang diukur dalam satuan kilogram kg. 2 Produktivitas paprika adalah total produksi paprika pada luasan lahan tertentu dalam satu periode tanam dan diukur dalam satuan kilogram per m 2 kgm 2 . 44 3 Luas greenhouse adalah sebidang tanah atau lahan dengan luasan tertentu yang digunakan untuk budidaya paprika hidroponik dalam sebuah unit greenhouse dan diukur dalam satuan meter persegi m 2 . 4 Benih adalah jumlah benih paprika hibrida F1 yang digunakan oleh petani di masing-masing greenhouse dalam satu periode tanam yang diukur dalam satuan butir. 5 Nutrisi adalah jumlah pemakaian larutan pupuk yang sudah dicairkan pencampuran larutan pupuk pekat dengan air 1.000 liter selama proses produksi dalam satu periode tanam dan diukur dalam satuan liter L. 6 Pupuk Pelengkap Cair adalah jumlah pemakaian pupuk pelengkap cair yang digunakan dalam satu periode tanam yang diukur dalam satuan mililiter ml. 7 Insektisida adalah jumlah pemakaian obat untuk membasmi ataupun mengurangi serangan hama pada tanaman paprika hidroponik dalam satu periode tanam dan diukur dalam satuan mililiter ml. 8 Fungisida adalah jumlah pemakaian obat untuk membasmi atau mengurangi penyakit pada tanaman paprika hidroponik dalam satu periode tanam dan diukur dalam satuan mililiter ml. 9 Tenaga kerja merupakan jumlah penggunaan tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi selama satu periode tanam, baik yang berasal dari dalam keluarga maupun luar keluarga. Tenaga kerja yang digunakan diukur dalam satuan Hari Orang Kerja HOK. Biaya tenaga kerja dianalisis berdasarkan upah per HOK yang berlaku di lokasi penelitian. 10 Harga Produk adalah harga rata-rata paprika hidroponik berdasarkan warnanya yang diterima oleh petani dalam setiap kali panen dan diukur dalam satuan rupiah per kilogram Rpkg. Harga yang berlaku adalah harga pada saat penelitian dan diasumsikan tidak terjadi fluktuasi harga. 11 Harga Input adalah harga rata-rata dari setiap faktor produksi input yang diperoleh petani dalam satuan rupiah Rp. 45 V. GAMBARAN UMUM

5.1. Keadaan Geografi dan Demografi Lokasi Penelitian