14 Gunadi et al. 2006. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura, musim panen
tanaman paprika di Indonesia dapat dilakukan sepanjang tahun
10
.
2.1.1. Hama dan Penyakit pada Tanaman Paprika
Keberhasilan produksi paprika ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya serangan organisme pengganggu tumbuhan OPT. Prabaningrum et al
2002 dalam Prabaningrum dan Moekasan 2007 menyatakan bahwa semua petani telah melakukan penyemprotan pestisida secara rutin sebagai upaya
mencegah serangan OPT. Namun, hasil penyemprotannya tidak memuaskan, mengakibatkan kualitas dan kuantitas paprika menurun. Prabaningrum dan
Moekasan 2007 mengidentifikasi terdapat beberapa jenis hama pada musim hujan maupun musim kemarau yang menyerang tanaman paprika, yaitu trips
Thrips sp., kutu daun persik M. persicae, tungau teh kuning P. latus, dan ulat grayak S. litura. Dari hasil penelitian tersebut, hama yang paling merusak
tanaman paprika adalah thrips. Hama trips menduduki peringkat pertama sebagai kendala sistem produksi paprika dan ulat grayak S. litura menjadi kendala hama
kedua. Sedangkan, tungau teh kuning P. latus, dan kutu daun persik M. persicae yang juga menyerang daun-daun muda kalah dengan trips dan ulat gyarak.
Sebaliknya, menurut Setiadi 2008 penyakit busuk buah menyerang tanaman paprika pada musim hujan dan hama lalat buah menyerang pada musim kemarau.
Menurut Hartati 2006 hama trips, tungau, dan ulat grayak menyerang daun, bunga, dan buah yang menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat, pada buah terdapat bercak berupa garis kering berwarna coklat, serta daun menjadi transparan dan belubang. Untuk penyakit yang sering menyerang
tanaman paprika, antara lain layu fusarium, layu Rhizoctonia, dan virus. Penyakit ini menyebabkan tanaman tidak tumbuh secara sempurna atau kerdil dan setelah
terserang penyakit tanaman tersebut mati. Cara pengendalian penyakit pada tanaman paprika dapat dilakukan dengan penyeprotan obat-obatan, pembuatan
sanitasi yang baik, perbaikan drainase, mencabut dan membuang tanaman yang terkena penyakit, serta yang perlu diperhatikan penggunaan peralatan dan
pengaturan jarak tanam.
10
[Ditjenhorti] Direktorat
Jenderal Hortikultura.
2012. Musim
Panen. http:hortikultura.deptan.go.id?q=node305
[diakses pada 28 Desember 2012]
15
2.2. Penelitian Terdahulu 2.2.1. Kajian Mengenai Analisis Risiko Produksi