31
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelompok Tani Paprika “Dewa Family”, Desa
Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Pemilihan lokasi
tersebut dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa kelompok tani paprika
“Dewa Family” merupakan salah satu kelompok tani pionir dalam pengembangan paprika hidroponik di Desa Pasirlangu. Pada tahun 2011,
kelompok tani paprika “Dewa Family” tercatat sebagai salah satu pelaku usaha yang berperan dalam membangun ketahanan pangan nasional dan mampu
melakukan pemasaran paprika ke pasar domestik bahkan luar negeri. Dibuktikan dari penghargaan yang diberikan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Pertanian dalam penganugerahan Adhikarya Pangan Nusantara 2011 dengan kategori Kelompok Tani Berorientasi Pasar Ekspor di Bidang Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian. Namun, dalam perkembangannya kelompok tani ini belum pernah dilakukan analisis risiko produksi dan analisis fungsi produksi
terhadap budidaya paprika hidroponik. Ketersediaan data dan kesediaan kelompok tani untuk diteliti juga menjadi pertimbangan lainnya. Pengambilan data
dilakukan pada bulan April hingga Mei 2012.
4.2. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer merupakan
data yang diperoleh dengan cara observasi langsung atau menggunakan kuesioner terhadap responden Nazir 2009. Data primer diperoleh melalui observasi,
pencatatan, dan wawancara langsung dengan petani responden, ketua kelompok tani, dan pihak kelompok tani menggunakan kuisioner. Responden dalam
penelitian ini adalah petani paprika yang tergabung dalam kelompok tani paprika “Dewa Family”. Jumlah anggota aktif kelompok tani paprika “Dewa Family”
adalah 12 orang, sehingga seluruh populasi dijadikan sebagai responden termasuk ketua kelompok tani. Wawancara dilakukan untuk mengetahui karakteristik
responden, sistem penanaman dan proses produksi, perkiraan penggunaan input
32 produksi dalam satu periode tanam, dan kendala yang dihadapi selama
pembudidayaan paprika hidroponik. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data sekunder. Data sekunder
merupakan data yang telah terdokumentasi sebelumnya Nazir 2009. Data sekunder digunakan sebagai data penunjang pada penelitian ini diperoleh dari
hasil publikasi Badan Pusat Statistik BPS, Statistik Pertanian Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Barat, Buku Profil Desa Pasirlangu, literatur internet, buku, serta penelitian terdahulu berupa jurnal,
artikel, dan skripsi yang berkaitan dengan topik dan komoditi penelitian. Data historis juga digunakan berupa jumlah produksi dari tahun 2008
– 2011 dan data penunjang lainnya yang diperoleh dari pembukuan kelompok tani.
4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data