Penyempurnaan Fungsi Hutan Baning Jalur Hijau Sempadan Jalan

Lebar jalur hijau sempadan jalan ini ditetapkan di dalam RTDR Kota Sintang sebagai berikut: − Untuk jaringan jalan primer yang menghubungkan Kota Sintang dengan wilayah eksternal, direncanakan jalur hijau selebar 50 meter di setiap sisi jalan dihitung dari batas luar ROW jalan. − Untuk jaringan jalan internal kota jaringan sekunder jalur hijau sempadan jalan ditetapkan 25 meter di setiap sisi jalan arteri sekunder dan 15 meter di setiap sisi jalan kolektor sekunder, dihitung dari batas luar ROW jalan. Jalur hijau disepanjang jalan tersebut tersebar di semua BWK. Jenis tanaman yang disarankan untuk ditanam sepanjang jalan adalah yang memenuhi kriteria: bertajuk lebar, cabang-cabangnya di atas 2 m, berumur panjang, akarnya tidak merusak pondasi, tidak menggugurkan daun, berdaun dan bertajuk indah. Jalur hijau diarahkan berada di sepanjang koridor MT Haryono, Lintas Melawi dan koridor Tanjung Puri.

5.3.3 Jalur Hijau Sepanjang Sungai

Kawasan Sempadan Sungai adalah kawasan sepanjang kanan kiri sungai, termasuk sungai buatan, tanah dan saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai. Di dalam RDTR Kota Sintang pengelolaan sempadan sungai mengacu kepada Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.

5.4 Analisis Ketersediaan Air Bersih

Konsumsi air bersih Kota Sintang akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Sehingga analisis ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan konsumsi air bersih warga Kota Sintang serta batas kemampuan dalam penyediaan air bersih. Dari hasil analisis juga akan digunakan untuk menghitung luas hutan kota yang harus disediakan agar dapat memenuhi ketersedian air di Kota Sintang.

5.4.1 Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air rumah tangga atau domestik adalah kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sehari- hari. Kebutuhan air rumah tangga tersebut antara lain: − Minum − Memasak − Mandi, cuci, kakus MCK. − Lain- lain seperti cuci mobil, menyiram tanaman dan sebagainya. Untuk memperkirakan jumlah kebutuhan air domestik saat ini dan di masa yang akan datang dihitung berdasarkan jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk dan kebutuhan air perkapita. Besarnya konsumsi air dapat mengacu pada berbagai macam standar yang telah dipublikasikan. Menurut Departemen Pekerjaan Umum 1998, terdapat tiga kelompok masyarakat berdasarkan konsumsi air, yaitu golongan sederhana dengan konsumsi air per orang 80 literhari, golongan menengah dengan konsumsi air per orang 150 literhari, dan golongan atas dengan konsumsi air per orang 250 literhari. Besarnya jumlah air yang dikonsumsi hanya terbatas pada kebutuhan untuk makan, minum dan MCK. Untuk mengetahui konsumsi air bersih warga Kota Sintang dilakukan survey dengan menyebarkan kuisioner. Penentuan jumlah sampel dengan metode Simple Random Sampling dengan ukuran sampel 90 rumah tangga sebagai responden. Rekapitulasi hasil perhitungan pemakaian air bersih warga Kota Sintang dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil survey menunjukkan bahwa rata-rata kebutuhan air bersih per orang warga Kota Sintang adalah 262 literhari. Jumlah penduduk Kota Sintang pada tahun 2007 adalah 50.803 jiwa. Rata- rata pertumbuhan diambil dari kecenderungan pertumbuhan dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir tahun 2001 s.d. 2007 yaitu sebesar 3,8. Untuk memperkirakan jumlah penduduk Kota Sintang menggunakan metode Aritmatik. Hasil proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air Kota Sintang dengan mengasumsikan kebutuhan air per orang 262 literhari dan tetap dapat dilihat pada Tabel 9.