Potensi Air Tanah Kebutuhan Air Bersih

Hasil pengukuran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum diketahui bahwa potensi air tanah Kota Sintang sebesar 4.279.288 m 3 tahun. Hasil uji analisis air tanah yang dilakukan oleh Bagian Lingkungan Hidup Setda Kab. Sintang 2008 juga menunjukkan bahwa air tanah di Kota Sintang memenuhi kreteria Kelas I Mutu Air menurut PP Nomor 82 Tahun 2001. Hasil uji analisis air tanah dapat dilihat pada Lampiran 7. 5.4.2.3 Kemampuan Hutan Menyimpan Air Sebagian air hujan yang tiba dipermukaan tanah akan masuk ke dalam tanah infiltrasi. Bagian lain yang merupakan kelebihan akan mengisi lekukan- lekukan permukaan tanah, kemudian mengalir ke daerah-daerah rendah, masuk ke sungai, dan akhirnya ke laut. Sebagian air yang masuk ke dalam tanah sebelum menjadi air bawah tanah keluar kembali segera ke sungai sebagai aliran bawah permukaan interflow, tetapi sebagian besar akan tersimpan sebagai air bawah tanah groundwater yang akan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama sebagai aliran air bawah tanah groundwater flow. Aliran air sangat tergantung tata guna lahan di permukaan tanah. Adanya hutan dan vegetasi lainnya dapat menyerap dan menampung air di dalam tanah sehingga dapat menambah cadangan air tanah Kodoatie dan Sjarie. 2008. Pada umumnya, tumbuhan yang mampu menyimpan air dalam tanah adalah tanaman yang berakar panjang dan berdaun kecil, sehingga dapat memperkecil penguapan dari daun. Proses transpirasi terjadi namun air tidak begitu mudah keluar karena mengalami proses metabolisme tertentu. Sehingga kehilangan air tanah dari tanaman selalu lebih rendah dibandingkan dengan kehilangan air di lahan terbuka. Kuantitas air yang tersedia dipengaruhi oleh luasan hutan. Tajuk hutan menangkap air hujan sehingga hanya sebagian dari air hujan yang sampai ke tanah dan meresap ke dalamnya. Serasah tumbuhan di lantai hutan menggemburkan tanah sehingga memperbesar laju peresapan air ke dalam tanah. Dampaknya ada dua, yaitu memperbesar suplesi air tanah dan mengurangi laju air aliran yang mengalir dipermukaan tanah. Hasil penelitian Rauf 2009 membuktikan bahwa lahan hutan secara konvensional telah berperan sebagai penyerap air water holding dalam jumlah - 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015 M e te r K u b ik Tahun yang sangat besar. Kemampuan penyimpanan air ditunjukkan dengan kemampuan infiltrasi hutan tersebut. Hasil pengukuran kemampuan infiltrasi pada hutan di Kota Sintang diketahui sebesar 18 cmjam. Dengan kemampuan tersebut maka per hektar lahan hutan di Kota Sintang dapat menyimpan air sebesar 1.800 m 3 . Penurunan luas hutan di Kota Sintang mempengaruhi penurunan cadangan air. Setiap hektar hutan mempunyai kemampuan menyimpan air sebesar 1.800 m 3 . Sehingga dengan persamaan penurunan luas hutan juga dapat diketahui penuruanan kemampuan menyimpan air. Penurunan kemampuan hutan menyimpan air dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17. Grafik penurunan kemampuan hutan menyimpan air di Kota Sintang Pada tahun 2001 luas hutan di Kota Sintang sebesar 1.805 ha, dengan kemampuan per hektar hutan dapat menyimpan air sebesar 1.800 m 3 maka pada tahun 2001 kemampuan menyimpan air sebesar 3.249.000 m 3 . Namun pada tahun-tahun berikutnya terjadi penurunan kemampuan menyimpan air akibat dari luas hutan yang berkurang. Pada tahun 2008 kemampuan menyimpan air sebesar 1.416.600 m 3 . Sedangkan mulai pada tahun 2012 luas hutan di Kota Sintang akan tetap karena yang tersisa hanya Hutan Kota Baning saja yaitu seluas 213 ha, sehingga kemampuan menyimpan air juga akan tetap yaitu 383.400 m 3 . - 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 2001 2003 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019 2021 2023 2025 M e te r K u b ik Tahun Kebutuhan Ketersediaan

5.4.3 Selisih Kebutuhan dan Ketersedian Air Bersih

Untuk melihat kamampuan dalam penyedian air bersih maka dapat dilakukan pembandingan antara jumlah kebutuhan air bersih dengan kemampuan penyediaan air bersih Kota Sintang. Kemampuan penyediaan air bersih sudah mencakup air yang diproduksi PDAM, potensi air tanah dan kemampuan hutan pada kondisi sekarang dalam menyimpan air. Hasil pembandingan antara kebutuhan dan ketersediaan air bersih dapat dilihat pada Tabel 11 dan Gambar 18. Untuk dapat memperkirakan kebutuhan air masyarakat Kota Sintang pada masa yang akan datang, maka perlu diketahui batasan jumlah penduduk di Kota Sintang. Batasan tersebut diketahui dengan memperhitungkan tahun terjadinya batas maksimal laju pertambahan lahan terbangun di Kota Sintang. Berdasarkan prediksi luas lahan terbangun yang telah dilakukan dengan persamaan Y = 1,121x − 229 Tabel 7 diketahui bahwa luas terbangun akan mencapai puncaknya pada tahun 2042. Pada tahun itu pula diketahui bahwa jumlah penduduk Kota Sintang akan mencapai 114.432 jiwa. Tabel 11. Kebutuhan dan ketersedian air bersih di Kota Sintang Tahun Jumlah Penduduk Kebutuhan Air m 3 Ketersediaan Air m 3 Selisih m 3 2010 2019 2020 2025 2030 2040 2042 56.256 72.618 74.436 83.526 92.616 110.796 114.432 5.379.761 6.944.459 7.118.315 7.987.591 8.856.868 10.595.421 10.943.132 7.454.938 7.012.138 7.012.138 7.012.138 7.012.138 7.012.138 7.012.138 2.075.177 67.679 -106.177 -975.453 -1.844.730 -3.583.283 -3.930.994 Sumber: Hasil Analisis 2009 Gambar 18. Grafik kebutuhan dan ketersedian air bersih di Kota Sintang Dari Gambar 18. diketahui bahwa antara kebutuhan dan ketersediaan air bersih akan mencapai titik keseimbangan pada tahun 2019. Pada tahun tersebut juga merupakan batas maksimal kota dapat menyediakan air bersih untuk 72.618 warganya. Pada tahun 2019 juga dapat diketahui bahwa luas lahan terbangun sudah mencapai 34 atau 1.573 ha. Sehingga untuk kebutuhan tahun-tahun berikutnya akan terjadi kekurangan air bersih. Pada tahun 2020 akan terjadi kekurangan air sebesar 106.177 m 3 . Sedangkan tahun 2025, kekurangan air bersih mencapai 975.453 m 3 .

5.5 Analisis Kebutuhan Hutan Kota

Analisis kebutuhan hutan bertujuan untuk menentukan luas hutan yang harus dibangun dan dijaga untuk menjaga ketersedian air di kota sintang. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus perhitungan: = . 1 + − − − Analisis ini memerlukan beberapa parameter yang telah dijabarkan pada sub-sub bagian terdahulu yaitu, jumlah penduduk, tingkat konsumsi air per kapita, produksi air PDAM, potensi air tanah, dan kemampuan hutan kota menyimpan air. Prediksi jumlah penduduk, kebutuhan air bersih dan lahan terbangun di Kota Sintang hingga tahun 2042 dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Kebutuhan hutan kota di Kota Sintang Tahun Juml ah Penduduk Konsumsi Air m 3 Luas Lahan Ter bangun ha Ke butuhan Hutan Kota ha 2010 2020 2030 2033 2035 2040 2042 56.256 74.436 92.616 98.070 101.706 110.796 114.432 5.379.761 7.118.315 8.856.868 9.378.434 9.726.145 10.595.421 10.943.132 1.111 1.625 2.139 2.293 2.396 2.653 2.756 -1.153 59 1.025 1.315 1.508 1.991 2.184 Sumber: Hasil Analisis 2009