Jenis Tanah KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Tanah podsolik merah kuning atau dikenal dengan PMK, memiliki perkembangan profil warna merah dan kuning, horison argilic, masam dan kejenuhan basa. Umumnya tanah ini menempati daerah-daerah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian di atas 20 meter dpl. Jenis tanah ini dibedakan menurut bahan induknya yaitu PMK dengan bahan induk batuan endapan dan dari bahan batuan beku. PMK dari batuan endapan bertekstur halus sampai sedang, sedangkan PMK dari bahan induk batuan beku umumnya memiliki tekstur halus. Sebaliknya tanah ini diusahakan untuk pertanian lahan kering atau perkebunan dengan usaha peningkatan kesuburan tanah dan usaha-usaha konservasi karena jenis tanah ini sangat peka terhadap erosi dan curah hujan yang tinggi.

4.5 Kependudukan

Penduduk Kota Sintang pada tahun 2007 telah mencapai angka 50.803 jiwa. Berdasar tabel 4.4., dapat dilihat bahwa Kelurahan Tanjung Puri dan Kapuas Kanan Hulu memiliki jumlah penduduk yang terbanyak. Hal itu terkait dengan banyaknya fasilitas kehidupan yang ada di kawasan tersebut. Selain itu, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu merupakan pusat perdagangan di Kota Sintang yang tentu saja menjadi daya tarik bagi penduduk untuk bertempat tinggal. Kemudian, Kelurahan Tanjung puri merupakan pusat pemerintahan yang tentu saja dapat menjadi daya tarik penduduk untuk bertempat tinggal di kawasan tersebut. Tabel 5. Jumlah penduduk Kota Sintang tahun 2001 – 2007 No Nama KelurahanDesa 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 1 2 3 4 5 6 7 Tanjung Puri Baning Kota Ladang Kapuas Kanan Hulu Kapuas Kanan Hilir Kapuas Kiri Hilir Kapuas Kiri Hulu 10.838 6.186 2.244 11.335 3.701 2.124 3.466 11.058 6.312 2.289 11.566 3.776 2.167 3.536 12.904 8.244 2.866 12.464 4.365 2.249 3.870 13.128 8.388 2.916 12.680 4.441 2.288 3.937 13.352 8.531 2.966 12.897 4.517 2.327 4.004 11.690 9.305 3.352 12.709 5.269 2.634 4.106 9.796 10.547 4.291 13.760 5.401 2.532 4.476 Jumlah 39.894 40.704 46.962 47.778 48.594 49.065 50.803 Sumber : BPS Kota Sintang, 2008

4.6 Kondisi Eksisting Pengembangan Hutan Kota dan RTH Kota Sintang

Di samping sebagai taman, tempat bermain anak-anak dan lapangan olah raga, fasilitas Hutan Kota dan Ruang Terbuka Hijau juga berfungsi sebagai konservasi air, paru-paru kota untuk menjaga kesegaran udara kota, mengeliminasi polusi udara dan memberikan kesan keindahan kota. Dari hasil pengamatan langsung di lapangan, secara umum bentuk penggunaan Ruang Hijau di seluruh Kota Sintang meliputi: hutan kota, jalur sempadan sungai dan parit, taman kota, taman olahraga, bermain dan relaksasi, taman pemakaman umum, taman rumahperkarangan, jalur hijau pengamanan buffer zone, dan semak belukar.

4.6.1 Hutan Kota

Kawasan Hutan Lindung Baning ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Sintang Nomor 07A-II1975 pada tanggal 1 Juni 1975 dengan luas areal sekitar 315 hektar. Pemerintah Kabupaten Sintang merealisasikan keputusan tersebut, salah satu caranya dengan menutup Jalan Baning dan Jalan Kelam 2 yang terdapat di kawasan wisata ini. Mengingat posisi kawasan tersebut yang strategis dan potensi alamnya yang begitu melimpah, pemerintah daerah setempat berupaya melindungi dan melestarikannya. Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah pusat melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 129Kpts-II90 pada tanggal 24 Maret 1990, menaikkan status kawasan tersebut menjadi Hutan Wisata Alam Baning. Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia Nomor 405Kpts-II99 pada tanggal 14 Juni 1999, kawasan tersebut ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Baning dengan luas areal sekitar 213 hektar. Hutan kota memiliki fungsi: konservasi perlindungan, pendidikan, dan produksi, dengan tujuan untuk pelayanan masyarakat dan penyangga lingkungan kota, wisata alam, rekreasi, produksi hasil ‘hutan’: iklim mikro, oksigen, dan ekonomi. Keberadaan dari hutan kota ini dapat mendukung pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan plasma nutfah, keanekaragaman hayati, pendidikan dan penelitian. Salah satu hutan di Kota Sintang yang berfungsi sebagai hutan kota sekaligus hutan wisata adalah Hutan Baning.