Gambar 7. Jalur sempadan Sungai Kapuas Selain sungai, jalur hijau lainnya yang terdapat di Kota Sintang adalah
kawasan sepanjang kanan kiri saluran airparit. Saluran airparit ini sangat vital untuk drainase wilayah kota yang umumnya sangat mudah tergenang terutama di
musim hujan.
4.6.3 Taman Kota
Pada dasarnya taman kota memiliki fungsi ekologis, rekreatif, estetis, olahraga terbatas, yang bertujuan untuk keindahan, mengurangi pencemaran,
meredam bising, memperbaiki iklim mikro, daerah resapan, penyangga sistem kehidupan, dan kenyamanan. Taman kota mutlak dibutuhkan bagi kota untuk
keserasian, rekreasi aktif dan pasif, nuansa rekreatif, terjadinya keseimbangan mental psikologis dan fisik manusia, habitat, dan keseimbangan ekosistem.
Gambar 8. Taman-taman kota
4.6.4 Taman Pemakaman Umum
Taman pemakaman umum berfungsi sebagai pelayanan publik umum, keindahan. Dan bertujuan untuk pelindung, pendukung ekosistem makro,
‘ventilasi’ dan ‘pemersatu’ ruang kota. Taman pada pemakaman umum, dibutuhkan seluruh anggota masyarakat, menghilangkan rasa ‘angker’. Berikut
adalah beberapa lokasi dan sebaran taman kota di Kota Sintang.
Gambar 9. Kawasan pemakaman umum Kota Sintang
4.6.5 Taman RumahPerkarangan
Taman rumahperkarangan berfungsi sebagai keindahan, dan juga produksi. Dengan tujuan untuk penunjang iklim mikro, ‘pertanian subsistem’:
TOGA tanaman obat keluargaapotik hidup, karangkitri sayur dan buah- buahan. Adanya pekarangan dapat memenuhi kebutuhan pribadi, penyaluran
‘hobby’ pada lahan terbatas, dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga secara berkala dan ‘subsistent’. Pada umumnya permukiman di Kota Sintang telah
memiliki perkarangan di depan rumahnya tentunya dengan kualitas taman yang berbeda pula.
d c
b a
Gambar 10. Berbagai kelas penutupan lahan :
a hutan, b kebun campuran,
c semak belukar, d lahan terbuka
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Penutupan Lahan
Analisis penutupan lahan bertujuan untuk mengetahui kondisi dan perubahan penutupan lahan yang ada di Kota Sintang. Dalam penelitian ini ada
dua data Landsat-TM yang digunakan yaitu data Landsat-TM tahun 2001, 2004, 2006 dan 2008, pathrow 12060. Citra landsat ini memiliki resolusi spasial
sebesar 30m dan 7 channel spektral. Klasifikasi citra dilakukan
menggunakan pendekatan klasifikasi ‘supervised’ dengan berbasis pada informasi obyek. Pendekatan berbasis obyek
merupakan suatu metode klasifikasi citra digital berdasarkan pada pengelompokan spektral yang homogen dari piksel. Informasi dari piksel ini memberikan
informasi terhadap obyek yang nyata pada permukaan bumi. Pengelompokan piksel ini disebut sebagai segment citra, yang mengandung beberapa informasi
spektral seperti luas, keliling dan kedekatan informasi spektral neighbourhood relationship
. Gabungan dari informasi spektral ini dapat digunakan untuk mengelompokkan tutupan lahan dan jenis vegetasi pada citra satelit. Kegiatan ini
dibantu dengan kegiatan pengecekan lapangan ground check untuk memperoleh informasi mengenai keadaan tipe-tipe penutupan lahan di areal penelitian sebagai
acuan dalam proses klasifikasi. Kelas-kelas penutupan lahan yang digunakan dalam proses klasifikasi citra adalah tubuh air, hutan, kebun campuran,
pemukiman, semak belukar dan lahan terbuka.