Hutan Kota Kondisi Eksisting Pengembangan Hutan Kota dan RTH Kota Sintang

Gambar 5. Hutan Baning sebagai hutan kota dan hutan wisata di Kota Sintang Sintang adalah satu-satunya kota di Kalimantan Barat yang memiliki hutan di dalam wilayah kotanya. Hutan yang dalam RTRWP Kalbar dan RTRWK Sintang ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Baning di Desa Baning ini berfungsi ganda sebagai daerah resapan air, paru-paru kota, daerah wisata dan kawasan perlindungan bagi flora seperti rengas, kayu ramin, jelutung, resak dan berbagai jenis anggrek serta berbagai jenis fauna seperti kijang, kancil, landak, trenggiling dan kera. Baning sebagai hutan kota memiliki peran penting bagi Kota Sintang yaitu dapat menghambat penurunan kualitas lingkungan di wilayah Kota Sintang, terutama yang diakibatkan oleh berbagai pencemaran yang dapat merusak lingkungan dan menganggu tatanan kehidupan masyarakat kota. Adapun pemahaman tentang peranan hutan kota tidaklah terlepas dari upaya memahami keunggulan vegetasi adanya tumbuh-tumbuhan dalam rekayasa lingkungan, sekaligus mengenali pula sifat-sifat tumbuhan beserta bagian-bagiannya dan bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan.

4.6.2 Jalur Sempadan Sungai dan Parit

Jalur Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kanan kiri sungai, termasuk sungai buatan, kanal dan saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungaibadan air tersebut. Kawasan ini berfungsi sebagai konservasi, pencegah erosi, penelitian dan memiliki tujuan untuk perlindungan, mencegah okupansi penduduk, tidak mudah menyebabkan erosi, iklim mikro, dan penahan badai. Untuk perlindungan total pada tepi kiri-kanan bantaran sungai kurang lebih 25 – 50 meter untuk daerah yang rawan erosi. Gambar 6. Jalur sempadan Sungai Melawi Kota Sintang dilalui oleh dua sungai utama yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Kedua sungai ini termasuk sungai besar di Kalimantan Barat dan memiliki areal DAS yang sangat luas lebih dari 500 km 2 dengan kedalaman lebih dari 3 meter. Sedangkan sungai-sungai kecil seperti Sungai Keliling, Sungai Menyurai, Sungai Jemilak, Sungai Keriung, Sungai Alai, Sungai Menyumbung, Sungai Sempiyau dan Sungai Masuka, serta ParitKanal Sena yang menyeberang Kawasan Hutan Baning ditetapkan sempadannya selebar 10 meter bila tidak bertanggul dan 3 meter bila bertanggul. Gambar 7. Jalur sempadan Sungai Kapuas Selain sungai, jalur hijau lainnya yang terdapat di Kota Sintang adalah kawasan sepanjang kanan kiri saluran airparit. Saluran airparit ini sangat vital untuk drainase wilayah kota yang umumnya sangat mudah tergenang terutama di musim hujan.

4.6.3 Taman Kota

Pada dasarnya taman kota memiliki fungsi ekologis, rekreatif, estetis, olahraga terbatas, yang bertujuan untuk keindahan, mengurangi pencemaran, meredam bising, memperbaiki iklim mikro, daerah resapan, penyangga sistem kehidupan, dan kenyamanan. Taman kota mutlak dibutuhkan bagi kota untuk keserasian, rekreasi aktif dan pasif, nuansa rekreatif, terjadinya keseimbangan mental psikologis dan fisik manusia, habitat, dan keseimbangan ekosistem. Gambar 8. Taman-taman kota