Geohidroklimatologi KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Tabel 4. Data iklim Kota Sintang tahun 1998 - 2007 Tahun Unsur Iklim Curah hujan Rata- rata mm Hari Hujan Rata- rata Suhu Udara Rata-rata o C Kelembaban Udara Rata-rata Penyinaran Matahari Tekanan Udara Rata- rata mb Kec.Angin Rata-rata kmjam 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 301,5 250,8 280,4 216,4 243,1 253,3 262,3 274,8 214,4 312,4 21,3 18,9 30,0 18,0 16,5 18,0 18,0 19,0 16,0 16,6 27,1 26,7 26,7 26,7 26,9 26,9 26,8 26,9 27,0 26,8 86,8 85,7 86,7 86,1 86,2 87,6 86,9 86,8 86,0 87,2 49,6 60,8 57,7 58,6 51,3 52,0 57,5 53,9 54,3 57,2 1.010,6 1.009,9 1.009,9 1.010,3 1.011,6 1.010,9 1.011,8 1.009,6 1.011,9 1.010,8 3,14 3,33 3,14 3,14 3,33 3,14 3,70 3,89 3,52 3,33 Rerata 260,9 19,2 26,9 86,6 55,3 1.010,7 3,33 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika BMG Kabupaten Sintang 2008 Kecepatan angin rata-rata bulanan berkisar antara 5,56 sampai 11,11 kmjam. Secara umum, pada bulan Januari sampai Maret angin bertiup ke arah utara dan timur laut dengan kecepatan maksimum 14,82 – 25,93 kmjam. Pada bulan April arah angin kebanyakan menuju arah barat dengan kecepatan rata-rata 9,26 kmjam, maksimum 22,22 kmjam. Tiga bulan berikutnya yaitu Mei, Juni dan Juli angin umumnya berubah arah ke tenggara dengan kecepatan rata-rata 5,56 – 9,26 kmjam dengan kecepatan maksimum antara 12,96 – 18,52 kmjam. Pada bulan Agustus, dominasi arah angin kembali ke barat dan kembali lagi ke tenggara pada bulan September. Bulan berikutnya, yaitu bulan Oktober sampai Desember, angin umumnya bertiup ke arah barat dan barat daya dengan kecepatan maksimum 14,82 – 18,52 kmjam atau rata-rata antara 7,81– 9,26 kmjam. Kondisi hidrologi Kota Sintang sangat dipengaruhi oleh topografi kota yang sangat datar dan keberadaan dua buah sungai utama Sungai Kapuas dan Sungai Melawi yang melintas di tengah kota. Aliran kedua sungai ini membagi Kota Sintang menjadi 3 bagian utama. Keberadaan sungai-sungai ini sangat membantu sistem drainase kota yang ditunjang dengan adanya banyak paritsaluran sekunder yang bermuara ke kedua sungai tersebut. Air pasang sungai juga tidak terlalu bermasalah bagi sistem hidrologi kota, karena hanya kawasan- kawasan sempit di sepanjang pinggiran sungai yang tergenang selama pasang. Kondisi drainase di beberapa bagian kota sangat menentukan jangka waktu surutnya genangan air hujan ini. Kawasan-kawasan di Kelurahan Kapuas Kanan Hilir, Kapuas Kanan Hulu, Kelurahan Ladang bagian utara dan kawasan Hutan Baning dan sekitarnya memanjang ke arah timur sampai di lembah Sungai Jumelak umumnya memiliki sistem drainase yang kurang baik terutama karena kemiringan lahannya di bawah 2, sehingga genangan air hujan berlangsung relatif lama. Sementara itu, sebagian kawasan Hutan Baning bagian utara sampai pada bagian selatan hilir Sungai Keliling diidentifikasikan sebagai kawasan berawa yang tergenang hampir sepanjang tahun. Selain kedua sungai besar tersebut sistem tata air di Kota Sintang didukung oleh adanya sungai-sungai anak sungai kecil yang fungsinya sebagai drainase kota yaitu pada saat air Sungai Kapuas dan Sungai Melawi kering maka sungai-sungai ini berfungsi mengalirkan air hujan dan pada saat kedua sungai tersebut meluap maka sungai-sungai ini akan menampung luapan air dari kedua sungai tersebut. Beberapa sungai kecilparit yang penting bagi sistem drainase kota ini adalah: Sungai Keliling, Sungai Menyurai, Sungai Jemilak, Sungai Keriung, Sungai Alai, Sungai Menyumbung, Sungai Sempiyau dan Sungai Masuka. Sungai Keliling dan Sungai Keriung dihubungkan sebuah parit yaitu Parit Sena yang memanjang membelah kawasan Hutan Baning.

4.4 Jenis Tanah

Tanah Kota Sintang umumnya berupa tanah aluvial, tanah gambut, dan tanah podsolik merah kuning. Sebaran pasti dan luas masing- masing jenis tanah ini belum diketahui secara jelas, tetapi secara umum tanah aluvial mendominasi semua wilayah yang dipengaruhi oleh pasang surut air Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Tanah gambut mendominasi kawasan-kawasan berawa, sedangkan wilayah lainnya didominasi oleh tanah podsolik merah kuning seperti sebagian besar bagian timur dan tenggara kota. Tanah aluvial merupakan jenis tanah dengan fisiografi dataran rendah, bahan induk dari batuan-batuan aluvialendapan banjir. Tanah ini sedikit atau belum mengalami perkembangan profil, dangkal sampai dalam, berwarna kelabu sampai kekuningan dan kecoklatan, sering ber- glei dan bertotol kuning, coklat dan merah. Tanah podsolik merah kuning atau dikenal dengan PMK, memiliki perkembangan profil warna merah dan kuning, horison argilic, masam dan kejenuhan basa. Umumnya tanah ini menempati daerah-daerah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian di atas 20 meter dpl. Jenis tanah ini dibedakan menurut bahan induknya yaitu PMK dengan bahan induk batuan endapan dan dari bahan batuan beku. PMK dari batuan endapan bertekstur halus sampai sedang, sedangkan PMK dari bahan induk batuan beku umumnya memiliki tekstur halus. Sebaliknya tanah ini diusahakan untuk pertanian lahan kering atau perkebunan dengan usaha peningkatan kesuburan tanah dan usaha-usaha konservasi karena jenis tanah ini sangat peka terhadap erosi dan curah hujan yang tinggi.

4.5 Kependudukan

Penduduk Kota Sintang pada tahun 2007 telah mencapai angka 50.803 jiwa. Berdasar tabel 4.4., dapat dilihat bahwa Kelurahan Tanjung Puri dan Kapuas Kanan Hulu memiliki jumlah penduduk yang terbanyak. Hal itu terkait dengan banyaknya fasilitas kehidupan yang ada di kawasan tersebut. Selain itu, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu merupakan pusat perdagangan di Kota Sintang yang tentu saja menjadi daya tarik bagi penduduk untuk bertempat tinggal. Kemudian, Kelurahan Tanjung puri merupakan pusat pemerintahan yang tentu saja dapat menjadi daya tarik penduduk untuk bertempat tinggal di kawasan tersebut. Tabel 5. Jumlah penduduk Kota Sintang tahun 2001 – 2007 No Nama KelurahanDesa 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 1 2 3 4 5 6 7 Tanjung Puri Baning Kota Ladang Kapuas Kanan Hulu Kapuas Kanan Hilir Kapuas Kiri Hilir Kapuas Kiri Hulu 10.838 6.186 2.244 11.335 3.701 2.124 3.466 11.058 6.312 2.289 11.566 3.776 2.167 3.536 12.904 8.244 2.866 12.464 4.365 2.249 3.870 13.128 8.388 2.916 12.680 4.441 2.288 3.937 13.352 8.531 2.966 12.897 4.517 2.327 4.004 11.690 9.305 3.352 12.709 5.269 2.634 4.106 9.796 10.547 4.291 13.760 5.401 2.532 4.476 Jumlah 39.894 40.704 46.962 47.778 48.594 49.065 50.803 Sumber : BPS Kota Sintang, 2008