Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kentang di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut

32 Daerah III terjadi penurunan PR saat PM negatif dengan elastisitas produksi kurang dari nol EP 0. Hal ini menunjukkan setiap penambahan satu satuan input akan menyebabkan penurunan produksi. Pada daerah ini penggunaan faktor produksi sudah tidak efisien. Oleh karena itu, daerah ini disebut daerah irrasional.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Kentang merupakan salah satu tanaman hortikultura unggulan Desa Cigedug yang telah lama dibudidayakan. Hal ini didukung dengan kondisi geografis yang cocok untuk ditanam kentang baik varietas Granola yang merupakan komoditas noncontract farming usaha nonpertanian kontrak maupun varietas Atlantic yang merupakan komoditas contract farming usaha pertanian kontrak dengan PT Indofood Fritolay Makmur. Kondisi geografis tersebut tidak serta merta dapat meningkatkan produktivitas kentang di lokasi penelitian. Peningkatan produksi kentang yang terjadi belum didukung dengan peningkatan produktivitas. Produktivitas kentang yang pernah dicapai Desa Cigedug belum mencapai produktivitas potensialnya. Produktivitas kentang aktual pada tahun 2011 sebesar 18 tonha BP3K Kecamatan Cigedug 2012, padahal produktivitas potensial yang dapat dicapai kentang varietas Granola maupun varietas Atlantic, yaitu kurang lebih 30 tonha Samadi 2007. Produktivitas yang belum mampu mencapai produktivitas potensial menjadi salah satu permasalahan bagi petani di Desa Cigedug. Hal tersebut diduga disebabkan oleh penerapan teknologi maupun penggunaan faktor produksi yang belum mengikuti kaidah standar operasional prosedur SOP. Secara teoritis, produktivitas dapat menggambarkan pendapatan yang diperoleh dan penggunaan faktor produksi apa saja yang mempengaruhi produksi usahatani kentang. Perbedaan harga jual pada kedua varietas menjadi salah satu permasalahan usahatani kentang di Desa Cigedug dimana harga jual rata-rata kentang varietas Granola relatif lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Atlantic. Selain itu, pada varietas Granola harga jual mengikuti harga pasar yang cenderung berfluktuatif, sedangkan pada varietas Atlantic harga jual tetap sesuai dengan harga kontrak dengan PT IFM yang berlaku. Hal tersebut tentu akan berpengaruh terhadap pendapatan usahatani kentang di Desa Cigedug. 33 Pendapatan usahatani dapat digunakan sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan petani. Pendapatan usahatani ini dapat diperoleh setelah analisis penerimaan dan analisis pengeluaran dilakukan. Pendapatan merupakan hasil akhir yang diperoleh petani sebagai bentuk imbalan atas pengelolaan sumberdaya yang dimiliki dalam usahataninya. Sementara itu, fungsi produksi Cobb-Douglas digunakan untuk melihat pengaruh penggunaan faktor produksi input terhadap output. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan melihat fakta di lapangan untuk menganalisis pendapatan usahatani dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi kentang. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi petani ataupun pihak lain dalam penyajian informasi tentang usahatani kentang dan dapat dijadikan sebagai langkah kebijakan yang diambil untuk meningkatkan produktivitasnya. Berdasarkan uraian di atas maka kerangka pemikiran operasional penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian - Luas lahan - Kalium - Bibit - Fungisida - Varietas - Insektisida - Nitrogen - Perekat - Fosfat - Tenaga Kerja Produksi Kentang Analisis Pendapatan Usahatani Kentang Noncontract Farming Varietas Granola Contract Farming Varietas Atlantic RC RC Penerapan teknologi maupun penggunaan faktor produksi kentang di Desa Cigedug diduga belum mengikuti kaidah standar operasional Produktivitas kentang di Desa Cigedug belum mencapai produktivitas potensial Analisis Fungsi Produksi Cobb- Douglass Rekomendasi IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian