94
Tabel 29. Rata-rata Biaya Penyusutan Peralatan Petani Usahatani Kentang per
Hektar per Periode Tanam pada Musim Hujan 2011 – 2012 di Desa
Cigedug No
Jenis Peralatan
Umur Ekono-
mis Tahun
Jumlah Unit
Harga Rpunit
Biaya Penyusutan
Rptahun Biaya
Penyusutan Rpperiode
tanam 1.
Cangkul 4
6 54.000,00
81.000,00 27.000,00
2. Kored
4 9
45.000,00 101.250,00
33.750,00 3.
Ember 1
15 10.642,86
159.642,86 53.214,29
4. Mesin
Obat 10
1 3.406.481,48 340.648,15
113.549,38 5.
Hand sprayer
5 4
258.620,69 206.896,55
68.965,52 6.
Drum 8
4 186.363,64
93.181,82 31.060,61
7. Ajir
1,27 20.855
50,00 823.223,68
411.611,84 Jumlah
1.805.843,06 739.151,63
Periode tanam yang digunakan dalam perhitungan penyusutan peralatan adalah empat bulan masa tanam. Berdasarkan Tabel 29, biaya penyusutan
peralatan rata-rata para petani pada usahatani kentang per periode tanam adalah sebesar Rp 739.151,63 atau sebesar 1,23 persen pada varietas Granola dan 1,08
persen pada varietas Atlantic dari total biaya usahatani.
5.4.3. Analisis Pendapatan Usahatani Kentang
Pendapatan usahatani dibedakan menjadi pendapatan tunai dan pendapatan total. Pendapatan tunai diperoleh dari hasil selisih penerimaan tunai dengan biaya
tunai, sedangkan pendapatan total merupakan selisih penerimaan total dengan biaya total. Berdasarkan Tabel 30 dapat diketahui pendapatan usahatani kentang
atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total pada varietas Granola dan varietas Atlantic.
Pendapatan atas biaya tunai per hektar kentang varietas Granola sebesar Rp 24.284.053,87, sedangkan pendapatan atas biaya totalnya per hektar sebesar
Rp 33.256.875,51. Sementara itu, petani varietas Atlantic memiliki pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp 34.950.063,55 dan pendapatan atas biaya total sebesar
Rp 42.206.449,23. Berdasarkan hasil tersebut, pendapatan atas biaya tunai maupun biaya total petani kentang varietas Atlantic lebih besar daripada petani
kentang varietas Granola. Hal tersebut dikarenakan, harga jual kentang rata-rata varietas Atlantic relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual rata-rata
95 varietas Granola. Selain itu, harga jual kentang varietas Granola dipengaruhi oleh
harga pasar yang berlaku, sedangkan pada kentang varietas Atlantic memiliki harga jual yang tetap sesuai dengan ketetapan pihak PT IFM. Dengan demikian,
dengan usahatani pertanian kontrak lebih menguntungkan dibandingkan yang tidak tergabung dengan usaha pertanian kontrak.
Tabel 30. Perbandingan Pendapatan Usahatani Kentang Varietas Granola dan
Varietas Atlantic per Hektar pada Musim Hujan 2011 – 2012 di Desa
Cigedug
Keterangan Nilai Rp
Varietas Granola Varietas Atlantic
Penerimaan Tunai 64.820.599,21
99.299.330,36 Penerimaan Diperhitungkan
28.467.202,43 11.181.580,31
Total Penerimaan 93.287.801,64
110.480.910,67 Pengeluaran Tunai
40.536.545,34 64.349.266,81
Pengeluaran Diperhitungkan 19.494.380,79
3.925.194,63 Total Pengeluaran
60.030.926,13 68.274.461,44
Pendapatan atas Biaya Tunai 24.284.053,87
34.950.063,55 Pendapatan atas Biaya Total
33.256.875,51 42.206.449,23
Nilai RC atas Biaya Tunai 1,60
1,54 Nilai RC atas Biaya Total
1,55 1,62
Pendapatan atas biaya tunai dan biaya total pada kedua varietas relatif cukup tinggi. Nilai RC rasio dari penerimaan atas biaya tunai untuk varietas
Granola adalah sebesar 1,60 yang berarti untuk setiap biaya tunai rupiah yang dikeluarkan untuk usahatani kentang varietas Granola akan memberikan
tambahan penerimaan sebesar Rp 1,60. Sedangkan, nilai RC rasio dari penerimaan atas biaya total untuk varietas Granola adalah sebesar 1,55 yang
berarti untuk setiap biaya total rupiah yang dikeluarkan untuk usahatani kentang varietas Granola akan memberikan tambahan penerimaan sebesar Rp 1,55.
Sementara itu, pada kentang varietas Atlantic memiliki nilai RC rasio dari penerimaan atas biaya tunai adalah sebesar 1,54 yang berarti setiap biaya tunai
rupiah yang dikeluarkan untuk usahatani kentang varietas Atlantic akan memberikan tambahan penerimaan sebesar Rp 1,54. Sedangkan, nilai RC rasio
dari penerimaan atas biaya total untuk varietas Atlantic adalah sebesar 1,62 yang berarti untuk setiap biaya total rupiah yang dikeluarkan untuk usahatani kentang
varietas Atlantic akan memberikan tambahan penerimaan sebesar Rp 1,62.
96 Berdasarkan perbandingan RC rasio tersebut, dapat terlihat pada sisi RC
rasio atas biaya tunai kentang varietas Granola lebih tinggi 0,06 daripada varietas Atlantic. Hal tersebut dikarenakan penggunaan benih yang menjadi komponen
biaya terbesar dalam biaya usahatani kentang, petani responden varietas Granola lebih banyak yang menggunakan benih dari hasil seleksi panen sebelumnya,
sedangkan pada varietas Atlantic sebagian besar petani responden menggunakan benih yang baru dibeli. Dengan demikian, biaya tunai yang dikeluarkan untuk
membeli benih kentang pada varietas Atlantic jauh lebih besar daripada varietas Granola. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan nilai RC rasio atas biaya total,
nilai RC pada varietas Atlantic lebih tinggi 0,07 daripada varietas Granola. Hal tersebut dikarenakan pada varietas Granola, penggunaan benih yang berasal dari
hasil seleksi panen sebelumnya dan penggunaan tenaga kerja dalam keluarga yang relatif banyak turut diperhitungkan dalam RC rasio atas biaya total, sehingga
apabila usahatani dihitung secara menyeluruh, usahatani varietas Atlantic memiliki efisiensi pendapatan lebih tinggi 0,07 daripada varietas Granola. Oleh
karena itu, berdasarkan nilai RC atas biaya total, usahatani dengan usaha pertanian kontrak lebih menguntungkan dibandingkan dengan yang tidak
tergabung dalam usaha pertanian kontrak walaupun selisihnya tidak berbeda secara signifikan.
5.5. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kentang 5.5.1. Uji Penyimpangan Asumsi