Analisis Pendapatan Usahatani Metode Pengolahan dan Analisis Data

36

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan deskriptif untuk melihat keragaan dan gambaran usahatani kentang varietas Granola dan varietas Atlantic di daerah penelitian dan untuk mendukung data kuantitatif. Sementara itu, analisis data secara kuantitatif antara lain analisis pendapatan usahatani, RC rasio untuk membandingkan efisiensi pendapatan kedua varietas tersebut, dan fungsi produksi Cobb-Douglas untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kentang. Data yang dianalisis secara kuantitatif akan diolah dengan bantuan software Microsoft Office Excel 2007 dan MINITAB 14.

4.4.1. Analisis Pendapatan Usahatani

Hernanto 1989 menjelaskan bahwa pendapatan usahatani dibedakan menjadi pendapatan atas biaya tunai dan biaya total. Pendapatan atas biaya tunai adalah pendapatan atas biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh petani. Sedangkan pendapatan atas biaya total adalah pendapatan dimana semua input milik keluarga juga diperhitungkan. Secara matematis, perhitungan penerimaan total, biaya, dan pendapatan menurut Soekartawi 1995 dirumuskan sebagai berikut : TR = P y . Y TC = FC + VC Pd = TR - TC dimana : TR = Total penerimaan usahatani Rp P y = Harga output Rp Y = Jumlah output kg TC = Total biaya usahatani Rp FC = Total biaya tetap Rp VC = Total biaya variabel Rp Pd = Pendapatan Rp Kriteria yang digunakan adalah: TR TC, maka usaha untung TR = TC, maka usaha impas TR TC, maka usaha rugi 37 Analisis RC rasio merupakan alat analisis dalam usahatani yang berfungsi untuk mengukur efisiensi dari kegiatan usahatani yang dilaksanakan dengan membandingkan nilai output terhadap nilai inputnya atau dengan kata lain membandingkan penerimaan usahatani dengan pengeluaran usahataninya. Adapun rumus RC rasio atas biaya tunai menurut Soekartawi 1995 adalah sebagai berikut: R C atas Biaya Tunai = Penerimaan Tunai Biaya Tunai Sedangkan rumus RC rasio atas biaya total adalah sebagai berikut: R C atas Biaya Total = Total Penerimaan Total Biaya Analisis RC rasio dilakukan untuk mengetahui besarnya penerimaan yang dihasilkan dari setiap rupiah yang dikeluarkan pada suatu kegiatan usahatani. Jika rasio RC bernilai lebih dari satu RC 1, maka usahatani layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya jika rasio RC bernilai kurang dari satu RC 1, maka usahatani tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Namun, apabila rasio RC sama dengan satu RC = 1, maka usahatani tersebut impas, tidak memberikan keuntungan maupun kerugian. Tabel 4. Ringkasan Perhitungan Penerimaan, Biaya, dan Pendapatan Usahatani A Penerimaan tunai Harga x hasil panen yang dijual kg B Penerimaan yang dihitungkan Harga x hasil panen yang dikonsumsi atau dijadikan benih kg C Total penerimaan A + B D Biaya tunai a. Biaya sarana produksi: - Benih, pupuk kandang, pupuk kimia, obat-obatan b. Biaya tenaga kerja luar keluarga TKLK c. Pajak d. Sewa lahan E Biaya diperhitungkan a. Benih b. Biaya tenaga kerja dalam keluarga TKDK c. Lahan milik sendiri d. Penyusutan peralatan F Total biaya D + E G Pendapatan atas biaya tunai A – D H Pendapatan atas biaya total C – F I RC atas biaya tunai AD J RC atas biaya total CF 38 Biaya penyusutan alat-alat pertanian diperhitungkan dengan membagi selisih antara nilai pembelian dengan nilai sisa yang ditafsirkan dengan lamanya modal pakai dan disumsikan tidak laku apabila dijual. Metode yang digunakan adalah metode garis lurus straight line method. Metode garis lurus menggunakan dasar pemikiran bahwa benda yang dipergunakan dalam usahatani menyusut dalam besaran yang sama setiap tahunnya. Secara matematis penyusutan tersebut dirumuskan menurut Suratiyah 2006 sebagai berikut: Penyusutan per tahun = Cost – Nilai sisa Umur ekonomis

4.4.2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kentang