Budidaya Kentang Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kentang di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut

12 dangkal. Selain keunggulan tersebut, varietas Granola juga tahan terhadap penyakit kentang. Apabila daya serang suatu penyakit terhadap varietas kentang lain 30, pada varietas Granola hanya 10. Umur panen normal 90 hari, meskipun umur 80 hari sudah bisa dipanen. Kentang varietas Atlantic merupakan varietas yang diintroduksi oleh Amerika Serikat dan dirilis di Victoria tahun 1986. Kentang varietas ini dikembangkan di Florida dari persilangan antara varietas Wauseon dan Lenape 6 . Karakteristik kentang ini yaitu memiliki umur 100 hari, tinggi tanaman dapat mencapai 50 cm, tahan terhadap nematoda, kualitas umbi baik, dan memiliki kadar pati tinggi Kholis 2011. Selain itu, kentang varietas Atlantic memiliki produktivitas yang tinggi, kulit umbi putih kekuningan, daging umbi putih, mata umbi dangkal, bentuk umbi bulat, kadar air rendah, dan tidak mengalami perubahan setelah diproses Khumaida 1994, diacu dalam Widyastuti 1996. Teknologi budidaya kentang industri processing seperti varietas Atlantic sedikit berbeda dengan kentang sayur seperti varietas Granola. Hal tersebut dikarenakan tanaman kentang industri seperti varietas Atlantic lebih tinggi, kanopi daun lebih besar, stolon lebih panjang dan tertanam di bawah tanah, umur panen lebih lama, serta rentan terhadap bakteri layu dan busuk daun. Perbedaan tersebut menuntut teknologi budidaya yang berbeda, yaitu jarak tanam lebih lebar, penanaman lebih dalam, dosis pupuk lebih tinggi, dan pengendalian busuk daun dan bakteri lebih intensif Effendie 2002.

2.2. Budidaya Kentang

Teknik budidaya kentang baik kentang industri varietas Atlantic maupun kentang sayur varietas Granola dimulai dari pembibitan hingga pemanenan. Pada proses pembibitan kentang perlu diperhatikan cara mempersiapkan dan memperhitungkan kebutuhan benih yang baik. Persiapan benih dilakukan berdasarkan kriteria tertentu agar diperoleh benih yang berkualitas baik. Benih yang berkualitas baik akan dapat berproduksi tinggi dan memberikan keuntungan yang besar. Kebutuhan benih kentang per hektar adalah 1.300 kg – 1.700 kg Samadi 2007. 6 Departement of Primary Industries. 2010. Potato Varieties. http:www.dpi.vic.gov.au agriculturehorticulturevegetablespotatoespotato-varieties [diakses pada 29 Juni 2012] 13 Tahap selanjutnya adalah persiapan lahan dengan mengolah tanah sampai gembur dengan kedalaman 30 – 40 cm. Kondisi tanah yang gembur sangat membantu perkembangan akar tanaman dan pembesaran umbi. Kemudian, dibiarkan selama dua minggu agar terkena sinar matahari. Tanah yang sudah diolah dibuat bedengan dan saluran irigasi. Bedengan merupakan tanah yang dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah dan berguna untuk pertumbuhan umbi kentang. Setelah bedengan siap, mulai dilakukan pemupukan dasar yang dapat menyediakan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman secara optimal oleh benih kentang yang baru ditanam. Pada pemupukan dasar harus mengacu pada empat tepat, yaitu tepat dosis, cara, waktu, dan jenis. Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik dan pupuk anorganik kimia. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang yang sudah jadi matang karena jika pupuk kandang belum jadi hal tersebut akan menghambat pertumbuhan tanaman. Dosis pupuk kandang yang digunakan sebanyak 15 – 20 tonha kotoran ayam atau 20 – 30 tonha kotoran sapi. Pupuk kandang sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah, menambah bahan organik tanah, dan mengikat tanah Samadi 2007. Cara pemberian pupuk kandang adalah dengan menaburkan pupuk kandang dalam larikan pada bedengan yang kemudian ditutup dengan tanah pada setiap bedengan. Selang beberapa hari setelah pemberian pupuk organik, perlu diberikan pupuk anorganik kimia, seperti pupuk ZA mengandung 21 persen unsur Nitrogen, Urea mengandung 46 persen Nitrogen, TSP mengandung 36 persen unsur Fosfat, KCl mengandung 60 persen unsur Kalium. Dosis yang digunakan yaitu, 200 kgha unsur Nitrogen, 150 – 200 kgha unsur Fosfat P 2 O 5 , dan 150 – 200 kgha unsur Kalium K 2 O 7 . Dengan demikian, apabila dikonversikan ke dalam penggunaan pupuk tunggal, dosis anjuran per hektar pupuk UreaZA sebesar 440950 kg, SP-36 sebesar 500 kg, dan KCl sebesar 200 kg. Dosis tersebut serupa dengan dosis anjuran Samadi 2007. Penggunaan pupuk dasar anorganik dengan cara menaburkan campuran pupuk kimia di antara lubang tanam yang telah disiapkan ataupun dalam larikan dengan jarak tanam yang telah 7 Widodo M. 2011. Pemupukan Kentang. http:cybex.deptan.go.idpenyuluhan pemupukan- kentang [diakses pada 12 September 2012] 14 ditetapkan Samadi 2007. Samadi 2007 menjelaskan hasil yang baik dari tanaman budidaya tidak lepas dari teknik penanaman yang sesuai yang meliputi pengaturan waktu tanam, pengaturan jarak tanam, dan cara menanam. Waktu tanam yang tepat berdasarkan kondisi lingkungan dan faktor biotik pada tanaman kentang adalah pada musim kemarau, tepatnya akhir musim hujan. Tanaman kentang yang ditanam pada musim hujan memiliki risiko gagal panen yang tinggi. Namun, apabila diimbangi dengan perawatan yang lebih intensif, produksi masih cukup baik. Jarak tanam yang digunakan adalah 80 cm x 40 cm untuk kentang industri atau 70 cm x 30 cm untuk kentang sayur. Cara menanam yang baik dengan meletakan umbi secara mendatar dengan tunas menghadap ke atas. Penanaman benih tidak boleh terlalu dalam karena hasilnya akan rendah. Tanaman yang kurang baik pertumbuhannya, harus diganti dengan tanaman yang baru disulam. Tanaman pengganti ini sama besar dan seragam pertumbuhannya dengan tanaman lain di kebun produksi. Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Perawatan tanaman diperlukan untuk menjaga agar pertumbuhannya normal dan tetap sehat. Kegiatan pemeliharaan tanaman kentang meliputi pemupukan susulan, pengairan, penyiangan, dan pembumbunan. Kentang membutuhkan pupuk kimiadalam jumlah yang tepat agar diperoleh hasil yang tinggi. Jenis pupuk yang digunakan dalam pemupukan susulan adalah jenis pupuk majemuk. Waktu pemberian pemupukan susulan adalah ketika tanaman berumur 25 – 30 HST. Dosis yang dianjurkan adalah 150 – 300 kg per hektar 8 . Tanaman kentang sangat peka terhadap kekurangan dan kelebihan air karena dapat berpengaruh buruk terhadap hasil umbi kentang. Pemberian air yang cukup, membantu menstabilkan kelembapan tanah sebagai pelarut pupuk dalam tanah, sehigga pertumbuhan dan perkembangan tanaman lebih optimal. Gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman kentang akan menjadi pesaing dalam kebutuhan air, sinar matahari, unsur hara, dan lain-lain bagi tanaman pokok. Selain itu, terkadang gulma menjadi inang bagi hama dan penyakit sehingga dapat menjalar ke tanaman kentang dan kemudian dapat 8 Ibid. Hlm 13 15 mengurangi produksi umbi. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegitan penyiangan agar produksinya dapat mencapai produktivitas potensialnya. Kegiatan penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan perbaikan selokan maupun pembumbunan permukaan bedengan. Penyiangan sebaiknya dilakukan 2 – 3 hari sebelum pemupukan susulan, agar pupuk kimia yang diberikan terserap oleh tanaman kentang. Kegiatan pembumbunan bedengan dapat merangsang pembentukan akar baru, melindungi umbi kentang dari sinar matahari karena dapat menimbulkan racun solanin, membantu pembesaran umbi, dan memperkokoh berdirinya batang tanaman kentang Samadi 2007. Hama dan penyakit merupakan faktor penghambat pertumbuhan tanaman yang mendatangkan kerugian karena dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas kentang yang dihasilkan. Penyakit yang umumnya menyerang tanaman kentang menurut Andarwati 2011 adalah hama trip, kutu daun, lalat, orong- orong, ulat, dan cacing emas Nematoda Sista Kuning. Sementara itu, penyakit yang umumnya menyerang adalah busuk daun Phytopthora infestans, layu bakteri Pseudomonas, busuk umbi, dan penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus yang umumnya ditemukan pada tanaman kentang menurut Sofiari 2009 adalah virus daun menggulung PLRV dengan gejala daunnya menggulung sampai bagian bawah daunnya terlihat. Pada tanaman kentang, virus merupakan kendala utama karena kentang pada umumnya diperbanyak secara vegetatif, sehingga virus sering kali terbawa oleh bibit. Semakin sering bibit digunakan, maka akumulasi virus akan semakin banyak. Virus pada tanaman kentang selain dibawa oleh bibit juga dapat ditularkan oleh vektor dan secara mekanik Hooker 1982. Mutu umbi kentang dapat menurun, apabila penanganan panen tidak dilakukan dengan teknik yang benar. Pada dasarnya penanganan panen yang benar memperhatikan dua hal pokok, yaitu umur tanaman dan teknik memanen. Mutu umbi akan rendah bila dipanen pada umur yang kurang sesuai. Jika dipanen terlalu muda, umbi kentang yang diperoleh ukurannya belum optimal dan umbi kentang masih mengandung racun solanin yang cukup tinggi dan dapat membahayakan kesehatan konsumen. Sebaliknya, umbi kentang yang dipanen terlalu tua, umumnya sudah mengeras dan retak-retak, sehingga kurang enak apabila 16 dikonsumsi. Kentang varietas Granola dapat dipanen pada umur 80 – 90 hari dan kentang varietas Atlantic dapat dipanen pada umur 90 – 105 hari Samadi 2007.

2.3. Kajian Penelitian Pendapatan Usahatani