Kegiatan Pemasaran Kentang Keragaan Usahatani Kentang 1. Kegiatan Budidaya Kentang

66 dekat dengan sarana transportasi. Sementara itu, sebesar 53,33 persen lainnya menyimpan hasil panen hingga harga jual membaik dan kemudian menjualnya ke pasar Cikajang maupun tengkulak. Berbeda dengan petani kentang varietas Granola, petani kentang varietas Atlantic tidak melakukan penyimpanan. Hal tersebut dikarenakan kentang varietas Atlantic telah memiliki jadwal tersendiri untuk melakukan pemanenan. Kemudian, hasil panen kentang varietas Atlantic diangkut oleh pihak vendor PT IFM di lokasi penanaman petani responden yang mudah di akses oleh kendaraan pengangkut. Gambar 10. Umbi Kentang Greening Gambar 11. Umbi Kentang Siap Dijual

5.3.2. Kegiatan Pemasaran Kentang

Petani kentang varietas Granola sebesar 76,67 persen menjual hasil panennya ke tengkulak dan 23,33 persen lainnya menjual ke pasar Cikajang pasar terdekat dari Desa Cigedug. Tengkulak mengumpulkan hasil panen para petani dan kemudian menjualnya ke pedagang pengumpul besar atau langsung menjual ke Pasar Caringin, Pasar Induk Keramat Jati, ataupun Pasar Tanah Tinggi. Berdasarkan hasil wawancara, ketiga pasar tersebut merupakan pasar tujuan para tengkulak ataupun pedagang pengumpul besar karena memiliki harga jual relatif lebih tinggi dan ketersedian kentang di ketiga pasar tersebut belum mencukupi kebutuhan konsumen, sehingga tengkulak ataupun pedagang pengumpul memiliki peluang untuk mengisi kekurangan ketersediaan tersebut. Pada kegiatan penentuan harga kentang varietas Granola di lokasi penelitian, antara petani dan tengkulak didasarkan pada harga yang berlaku di pasar dan proses tawar-menawar, dimana kedua belah pihak umumnya mendapatkan informasi dari sesama petani ataupun tengkulak lainnya. Harga yang ditawarkan tengkulak ke petani kentang varietas Granola di lokasi penelitian sedikit berbeda dengan harga jual pasar, yaitu memiliki selisih harga berkisar 67 antara Rp 100,00 – 500,00 per kg. Berdasarkan hasil wawancara, selisih harga tersebut termasuk keuntungan tengkulak, biaya transportasi, retribusi pasar, dan biaya lainnya. Petani yang menjual hasil panennya ke pasar memiliki harga jual rata-rata lebih tinggi dari pada petani yang menjual hasil panen ke tengkulak Gambar 12. Walaupun demikian, sebagian besar petani menjual hasil panennya ke tengkulak dikarenakan adanya keterikatan dalam pengadaan modal dan kemudahan pada transaksi jual beli sehingga petani tidak perlu mengangkut hasil panennya ke pasar. Gambar 12. Distribusi Harga Jual Kentang Varietas Granola Rpkg Berdasarkan Ukuran yang Dihasilkan Sesuai Tempat Tujuan Penjualan pada Musim Hujan 2011 – 2012 Petani kentang varietas Atlantic di lokasi penelitian menjual hasil panennya langsung ke vendor PT IFM Desa Cigedug dengan harga yang telah berlaku dalam kontrak. Harga tersebut umumnya berubah setiap tahunnya, disesuaikan berdasarkan harga kentang yang berlaku . Harga jual tersebut berlaku untuk semua ukuran yang diterima pihak PT IFM, oversize ataupun standard, dengan harga yang sama yaitu Rp 4.950,00 per kilogram.

5.3.3. Penggunaan Sarana Produksi Kentang