Analisis Penerimaan Usahatani Kentang

82

5.4.1. Analisis Penerimaan Usahatani Kentang

Penerimaan usahatani kentang dihitung berdasarkan rata-rata luasan lahan petani responden yang dikonversi per hektar dalam satu periode tanam. Satu periode tanam dalam usahatani kentang rata-rata selama empat bulan. Nilai penerimaan yang diperoleh petani merupakan nilai dari perhitungan rata-rata hasil panen kentang petani responden dalam satu hektar dikalikan dengan harga jual kentang rata-rata. Perhitungan penerimaan usahatani kentang terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan yang diperhitungkan. Penerimaan tunai merupakan penerimaan atas hasil yang dijual petani ke pasaran. Pada varietas Granola, kentang dijual berdasarkan ukuran umbi kentang tersebut. Rata-rata harga jual kentang varietas Granola per kilogram untuk grade AL sebesar Rp 3.914,44, grade A sebesar Rp 2.579,88, dan grade B sebesar Rp 1.791,42, sehingga penerimaan tunai yang diperoleh petani kentang varietas Granola sebesar Rp 64.820.599,21 Tabel 25. Penerimaan yang diperhitungkan merupakan penerimaan atas hasil produksi yang dikonsumsi sendiri ataupun dijadikan benih. Kentang varietas Granola yang dikonsumsi sendiri memiliki nilai Rp 1.264.305,61 dan yang dijadikan benih senilai Rp 27.202.896,83 sehingga penerimaan diperhitungkan yang diperoleh petani kentang varietas Granola sebesar Rp 28.467.202,43 Tabel 25. Dengan demikian, total penerimaan usahatani kentang varietas Granola sebesar Rp 93.287.801,64. Tabel 25. Rata-rata Penerimaan Usahatani Kentang Varietas Granola per Hektar pada Musim Hujan 2011 – 2012 di Desa Cigedug Penerimaan Tunai Komponen Jumlah ton Harga Rpkg Nilai Rp Grade AL 11,33 3.914,44 44.341.388,89 Grade A 6,56 2.579,88 16.919.107,14 Grade B 1,99 1.791,42 3.560.103,17 Total 64.820.599,21 Penerimaan Tidak Tunai Komponen Jumlah ton Harga Rpkg Nilai Rp Konsumsi 0,34 3.747,40 1.264.305,61 Benih 2,78 9.780,89 27.202.896,83 Total 28.467.202,43 Total Penerimaan 93.287.801,64 83 Pada penerimaan tunai usahatani kentang varietas Atlantic, kentang ini memiliki harga jual yang sama pada setiap ukuran yang diterima pihak PT IFM, yaitu sebesar Rp 4.950,00 per kilogram, sehingga penerimaan tunai yang diperoleh petani kentang varietas Atlantic sebesar Rp 99.299.330,36 Tabel 26. Penerimaan tunai varietas Atlantic lebih tinggi daripada varietas Granola, hal tersebut dikarenakan varietas Atlantic merupakan komoditas dalam sistem pertanian kontrak dengan PT IFM sehingga memiliki harga jual tetap, tidak dipengaruhi harga pasar, dan rata-rata relatif lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Granola. Kentang varietas Atlantic yang dikonsumsi sendiri memiliki nilai Rp 855.534,13 Tabel 26. Nilai umbi kentang Atlantic tersebut lebih kecil daripada nilai umbi kentang varietas Granola yang dikonsumsi. Hal tersebut dikarenakan, umbi varietas Atlantic merupakan kentang industri yang kurang cocok untuk dijadikan sayur, sehingga pada umumnya umbi kentang varietas Atlantic tersebut dijadikan keripik kentang ataupun kering kentang. Kemudian, umbi kentang yang dijadikan benih memiliki nilai Rp 10.326.046,18 Tabel 26. Nilai tersebut lebih kecil daripada nilai yang dijadikan bibit pada varietas Granola. Hal tersebut dikarenakan umbi kentang varietas Atlantic lebih sulit untuk dijadikan bibit kembali dan lebih mudah terkontaminasi virus daripada varietas Granola. Penerimaan yang diperhitungkan petani kentang varietas Atlantic sebesar Rp 11.181.580,31 Tabel 26. Dengan demikian, penerimaan usahatani kentang varietas Atlantic sebesar Rp 110.480.910,67. Tabel 26. Rata-rata Penerimaan Usahatani Kentang Varietas Atlantic per Hektar pada Musim Hujan 2011 – 2012 di Desa Cigedug Penerimaan Tunai Komponen Jumlah ton Harga Rpkg Nilai Rp Kentang yang dijual 20,06 4.950,00 99.299.330,36 Total 99.299.330,36 Penerimaan Tidak Tunai Komponen Jumlah ton Harga Rpkg Nilai Rp Konsumsi 0,17 4.950,00 855.534,13 Benih 1,03 10.000,00 10.326.046,18 Total 11.181.580,31 Total Penerimaan 110.480.910,67 84

5.4.2. Analisis Biaya Usahatani Kentang