Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Konsep Pengukuran dan Asumsi-Asumsi Dasar Dalam Cashflow

35 IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Vizan Farm yang memiliki lokasi unit kegiatan produksi budidaya ikan hias yaitu di Jl. Rapi Rt Rw 0105, Pondok Petir, Bojong Sari, Depok 16517, Jawa Barat . Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Vizan Farm merupakan salah satu pembudidaya ikan hias air tawar sekaligus sebagai pemasok ikan hias bagi eksportir ikan hias air tawar di daerah Bogor dan sekitarnya. Selain itu Vizan Farm merupakan perusahaan ikan hias air tawar yang telah dikenal luas di industri ikan hias .

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan serta wawancara dengan pemilik perusahaan. Data primer tersebut antara lain adalah karakteristik penggunaan input dan output usaha ikan diskus, teknik budidaya, luas lahan, dan aspek-aspek yang terkait dengan usaha ikan diskus. Data sekunder sebagai data pelengkap dan penunjang diperoleh dari dokumen tertulis perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, literatur yang diperoleh dari perpustakaan LSI IPB, Dinas Perikanan Kabupaten Bogor dan internet.

4.3. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai aspek-aspek yang dikaji dalam analisis kelayakan usaha ikan diskus di Vizan Farm yang dijelaskan secara deskriptif. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha ikan diskus di Vizan Farm berdasarkan dengan kriteria kelayakan investasi. Data kuantitatif dikumpulkan, kemudian diolah dengan menggunakan komputer software microsoft excel yang akan ditampilkan dalam bentuk tabulasi sehingga dapat dijelaskan secara deskriptif. 36

4.3.1. Analisis Aspek Pasar

Analisis aspek pasar dikaji dengan cara deskriptif untuk mengetahui berapa besar potensi pasar untuk masa yang akan datang. Untuk keperluan ini perlu diketahui tingkat permintaan pasar pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Dan berapa bagian dari keseluruhan potensi pasar yang dapat diserap oleh perusahaan Vizan Farm serta strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai market share yang telah diterapkan.

4.3.2. Analisis Aspek Teknis

Analisis aspek teknis berhubungan dengan input proyek penyediaan dan produksi berupa barang-barang nyata dan jasa-jasa. Aspek teknis berpengaruh terhadap kelancaran usaha terutama kelancara proses produksi. Analisis ini dikaji secara kualitatif untuk mengetahui gambaran pengenai lokasi usaha pembesaran ikan discus, besarnya skala operasi atau luas produksi, peralatan dan perlengkapan yang digunakan serta proses kegiatan produksi yang dilakukan dalam usaha pembesaran ikan diskus di Vizan Farm.

4.3.3. Analisis Aspek Manajemen dan Hukum

Aspek manajemen dikaji secara deskriptif untuk mengetahui sumberdaya manusia dalam menjalankan jenis-jenis pekerjaan pada usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam aspek tersebut diantaranya adalah bentuk badan usaha yang digunakan, struktur organisasi yang berguna dalam menentukan garis kerja untuk mengatur pelaksanaan operasional perusahaan serta sistem ketenagakerjaan yang diterapkan oleh pihak manajemen.

4.3.4. Analisis Aspek sosial, Ekonomi dan Budaya

Analisis aspek sosial, ekonomi dan lingkungan dikaji secara deskriptif untuk mengetahui yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan usaha budidaya ikan diskus di Vizan Farm terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitarnya maupun manfaat-manfaat yang timbul secara menyeluruh dari usaha ini. Analisis aspek sosial, ekonomi dan lingkungan tersebut berfungsi untuk mengetahui dampak pada pencemaran lingkungan yang disebabkan bau tidak sedap yang keluar dari usaha ini. 37

4.3.5 Analisis Aspek Lingkungan

Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk menilai pengaruh yang ditimbulkan terhadap lingkungan hidup berkenaan dengan adanya suatu kegiatan usaha dijalankan. Kegiatan usaha budidaya ikan diskus ini dikatakan layak dijalankan apabila lingkungan hidup yang ada disekitar lokasi pengusahaan tidak mengalami kerusakan, atau jika pelaku usaha dapat mengantisipasi dengan meminimalkan kerusakan yang mungkin terjadi.

4.3.6. Analisis Finansial

Analisis finansial dikaji dengan kuantitatif melalui analisis biaya dan manfaat, analisis laba rugi, analisis kriteria investasi, yaitu meliputi net present value NPV, internal rate return IRR, net benefit cost ratio Net BC, payback pariod PP, dan analisis sensitifitas. Analisis biaya manfaat dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai biaya yang dikeluarkan serta keseluruhan manfaat yang diterima selama proyek dijalanakan. Dari hasil analisis biaya dan manfaat diolah sehingga dapat menghasilkan analisis laba rugi. Analisis laba rugi akan menghasilkan komponen pajak yang merupakan pengurangan dalam cashflow perusahaan. Setelah diketahui pajak maka dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar perhitungan kriteria investasi. Kriteria investasi akan menunjukan layak tidaknya usaha dari sisi finansial. Sehingga untuk menilai suatu kegiatan investasi usaha sensitif atau tidak terhadap perubahan yang akan terjadi. 1 Net Present Value NPV Net Present Value atau manfaat bersih adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi. Nilai NPV dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Sumber : Nurmalina et al. 2009 Dimana: Bt = Manfaat pada tahun t Ct = Biaya pada tahun t 38 n = Umur proyek i = Suku bunga DR t = Tahun kegiatan bisnis Dengan kriteria :  NPV 0 → maka secara finansial usaha layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya.  NPV 0 → maka secara finansial usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, karena manfaat yang diperoleh lebih kecil dari biaya atau cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan.  NPV = 0 → maka secara finansial usaha tidak menguntungkan dan juga tidak rugi, karena manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan. 2 Net Benefit-Cost Ratio Net BC Ratio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya. Net BC menunujukan tingkat tambahan manfaat pada setiap sebesar satu rupiah. Proyek layak dilaksanakan apabila nilai Net BC lebih dari satu. Secara matematis Net Benefit-Cost Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut : Sumber : Nurmalina et al. 2009 Keterangan : Bt = Penerimaan benefit yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t Ct = Biaya tahunan yang disebabkan adanya investasi pada tahun ke-t i = Tingkat suku bunga t = Umur proyek suatu usaha t = 1,2,3,....., n = Discount Factor DF pada tahun ke-t Dengan kriteria :  Net BC 1 → maka usaha layak dilaksanakan  Net BC 1 → maka usaha tidak layak dilaksanakan 39 3 Internal Rate of Return IRR Internal Rate Return IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan yang dinyatakan dalam satuan persen. Jika diperoleh nilai IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang berlaku discount rate, maka proyek dinyatakan layak untuk dijalankan. Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari suku bunga yang berlaku maka proyek tersebut tidak layak untuk dijalankan. Secara matematis IRR dapat dirumuskan sebagai berikut : Sumber : Nurmalina et al. 2009 Keterangan : i ’ = Tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai NPV positif i ” = Tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV- = NPV pada tingkat bunga i’ NPV+ = NPV pada tingkat bunga i” Kriteria yang berlaku :  IRR i ; maka usaha layak dilanjutkan  IRR i ; maka usaha tidak layak dilanjutkan atau lebih baik dihentikan 4 Payback Period PP Payback Period atau masa pembayaran kembali adalah suatu jangka waktu periode kembalinya keseluruhan jumlah investasi yang ditanamkan, dihitung mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus netto produksi tambahan, sehingga mencapai jumlah keseluruhan investasi modal yang ditanamkan dengan menggunakan aliran kas. Secara matematis payback period dapat dirumuskan sebagai berikut : Sumber : Nurmalina et al. 2009 Keterangan: PP = Jumlah waktu tahunperiode yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi. 40 I = Jumlah modal investasi. Ab = Hasil bersih per tahunperiode atau laba bersih rata-rata per tahun. Kriteria yang berlaku : PP Umur Proyek : Layak untuk dijalankan PP Umur Proyek : Tidak layak untuk dijalankan 5 Analisis Nilai Pengganti Switching Value Analisis nilai pengganti switching value merupakan salah satu perlakuan terhadap ketidakpastian. Analisis nilai pengganti switching value dilakukan dengan cara mengubah besarnya variabel-variabel yang penting, masing-masing dapat terpisah atau beberapa dalam kombinasi dengan suatu persentase tertentu yang sudah diketahui atau diprediksi. Kemudian dinilai seberapa besar sensitivitas perubahan variabel-variabel tersebut berdampak pada hasil kelayakan, niali besarnya nilai NPV, IRR, dan nilai Net BC Gittinger 1986.

4.4. Konsep Pengukuran dan Asumsi-Asumsi Dasar Dalam Cashflow

1. Modal yang digunakan pada usaha Vizan Farm adalah modal sendiri. 2. Tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat suku bunga deposito Bank Indonesia pada bulan November 2012, yaitu sebesar 5,25 persen 3. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi dan oprasional dikeluarkan pada tahun pertama dan biaya investasi yang dikeluarkan untuk peralatan-peralatan yang sudah habis umur ekonomisnya. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan Variabel. 4. Wadah pemelihara yang digunakan adalah akuarium dilengkapi dengan aerasi, aerasi berfungsi untuk saluran udara. 5. Jenis ikan hias air tawar yang diusahakan adalah ikan discus dengan empat spesies yang berbeda yaitu Sun Merah, Blue Terquise, Red Melon, Red Terquise . 6. Jumlah indukancalon induk yang ada untuk sun merah sebanyak 10 pasang, untuk Blue Terquise sebanyak 10 pasang, Untuk Red Melon sebanyak 10 pasang, dan untuk Red Terquise sebanyak 10 pasang. 7. Lamanya pemeliharaan ikan hias sampai siap dijual adalah 3 bulan. 8. Fekuenditas ikan diskus sebesar 150-250 butirinduk 9. SR untuk ikan diskus sebesar 80-90 41 10. HR untuk ikan diskus sebesar 90 11. FR untuk ikan diskus sebesar 80-90 12. Survival Rate SR merupakan tingkat kemampuan hidup ikan. 13. Hatching Rate HR merupakan derajat penetasan telur pada ikan. 14. Fertilisasi Rate FR merupakan derajat pembuahan telur pada ikan. 15. Harga jual ikan berlaku saat ini adalah untuk Sun Merah Rp. 17.000,00 ; Blue Terquise Rp. 17.000,00 ; Red Melon Rp. 20.000,00 ; Red Terquise Rp. 17.000,00. Dengan ukuran ikan yaitu 2,5 inch. 16. Harga yang digunakan diasumsikan konstan, baik harga input maupun harga output dari kegiatan usaha pada masing-masing skenario. Harga yang digunakan dalam penelitian adalah harga yang berlaku pada bulan Desember 2012. 17. Pajak yang digunakan adalah ketentuan pajak berdasarkan UU No. 17 tahun 2000 tentang tarif umum PPH Wajib Pajak Badan Dalam Negeri sebesar 25 persen. 18. Umur proyek ditentukan sepuluh tahun hal ini berdasarkan dengan umur ekonomis yang paling lama yaitu bangunan. 19. Nilai sisa pada akhir proyek diperoleh dari barang investasi yang masih tersisa pada umur usaha telah habis tidak terpakai. 20. Cashflow adalah arus manfaat tambahan yang diperoleh selama usaha berjalan, dengan mengurangi biaya-biaya tambahan kedalam total penerimaan tambahan setiap tahun proyek, dinyatakan dalam rupiah. 21. Kapasitas produksi benih ikan Diskus diasumsikan konstan selama umur bisnis. 42 V. GAMBARAN UMUM

5.1. Sejarah Perusahaan