54
dari pemakaian obat-obatan dan Vizan Farm menggunakan obat-obatan jika ikan terserang penyakit
Sedangkan untuk pegobatan penyakit dilakukan dengan cara treatment pengobatan. Penyakit ikan hias umumnya disebabkan oleh 2 kelompok besar yaitu
penyakit yang disebabkan oleh bukan parasit non parasit dan penyakit yang timbul karena serangan parasit parasit. Penyakit non parasit adalah penyakit
yang timbul karena serangan parasit tetapi bersumber dari faktor lingkungan dan makanan. Lingkungan yang tidak sesuai atau mendadak dapat menyebabkan
penyakit. Serta kesalahan dalam pemberian pakan yang berlebihan atau kualitas pakan yang tidak baik dapat menyebabkan penyakit dan akibat dari serangan
penyakit non parasit lebih hebat dari penyaki parasit. Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya parasit yang menyerang pada bagian tubuh
ikan seperti insang, lendir, atau dalam tubuh ikan. Parasit dapat berupa protozoa, cacing, jamur, dan bakteri. Penyakit yang sering timbul adalah white spot bintik
putih. Cara pengobatan penyakit ini yaitu dengan menggunakan Metilen Blue MB dengan dosis pemakaian 10 ppm atau 100 ml10 liter air.
Gambar 11. Induk yang terserang White Spot
5.6.2. Pemijahan
Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Proses pemijahan di awali dengan pemilihan sepasang induk yang baik, dalam kriteria
yang sederhana adalah sepasang induk yang terdiri atas jantan dan betina yang dapat berkembang dengan baik seperti kualitas induk, dengan demikian induk
yang unggul akan membuahkan keturunan yang unggul. Induk ikan diskus yang akan di pijahkan haruslah sudah berpasangan, karena karakteristik ikan diskus
yang hanya melakukan pemijahan dengan pasangannya atau ikan diskus merupakan ikan yang setia dengan pasangannya.
55
1. Persiapan Wadah Pemijahan Wadah yang digunakan dalam pemijahan ikan diskus berupa akuarium kaca
berukuran 45 cm x 50 cm x 35 cm, sebelum wadah pemijahan digunakan dilakukan pembersihan dan pencegahan penyakit seperti pada persiapan wadah
pemeliharaan induk. Wadah pemijahan di isi air dengan ketnggian air 30 cm. Wadah pemijahan induk dilengkapi sistem aerasi dan juga substrat. Substrat yang
digunakan untuk meletakkan telur diskus adalah paralon dengan tinggi 25 cm diameter ¾ inch yang telah disemen bagian bawahnya agar dapat berdiri dengan
kokoh.
Akuarium Pemijahan Induk Substrat Penempelan Telur Gambar 12. Persiapan wadah pemijahan ikan diskus.
2. Proses Pemijahan Proses pemijahan ikan diskus di Vizan Farm dilakukan secara alami tanpa
bantuan rangsangan apapun. Setelah induk jantan dan betina yang sudah berpasangan dimasukkan kedalam wadah pemijahan 50 cm x 45 cm x 45 cm
dengan perbandingan induk 1 : 1. Sebelum pemijahan berlangsung kedua pasangan induk akan membersihkan paralon sebagai substrat peletakkan telur
dengan cara mematuk-matukkan substrat dan keluarnya alat genital. Alat kelamin betina akan memanjang hingga 1mm dan kelamin jantan akan memanjang hingga
0,5 mm, serta dilakukannya pergerakan vertikal disepanjang substrat. Kegiatan tersebut berlangsung selama 4-7 hari.
Induk betina yang akan memulai pergerakan vertikal tersebut sebelum meletakkan telur, setelah induk betina meletakkan telur pada substrat di susul
dengan induk jantan akan membuahinya dengan cara menyemburkan sperma pada telur. Proses ini akan dilakukan secara bergantian dan selama 30-60 menit. Setelah
proses pemijahan berakhir kedua induk akan langsung menjaga telur-telurnya dan
56
sesekali akan mengipas telur-telur tersebut dengan sirip dada dengan tujuan mencegah adanya kotoran dan jamur yang melekat pada telur.
Gambar 13. Proses Pemijahan Induk Ikan Diskus Jumlah telur yang dihasilkan oleh satu induk betina sebanyak 150-250
dengan jumlah telur yang dibuahi FR 80-90. Kualitas air yang digunakan selama pemijahan sangat mempengaruhi keberhasilan proses pemijahan. Suhu
yang baik untuk pemijahan adalah 28-30 C dan pH berkisar antara 6,3-6,8.
3. Penetasan Telur Dalam waktu tujuh hari setelah peletakkan telur-telur dari telur yang
berukuran 1 mm akan menetas menjadi larva-larva kecil, dalam budidaya diskus telur akan menetas 3-4 hari kemudian telur bersifat menempel pada substrat
paralon. Proses penetasan telur dilakukan pada akuarium pemijahan induk. Telur-
telur diskus tidak dipindahkan atau tidak dipisahkan dengan induk. Induk diskus memiliki sifat parental care yaitu memelihara dan merawat telur-telurnya. Induk
ikan diskus akan menjaga telur-telurnya dan apabila telur-telur terlepas dari substrat paralon induk diskus akan mengambil telur-telur tersebut dengan
mulutnya lalu meletakkannya kembali ke substrat penempelan telur paralon. Induk yang memakan telur-telurnya terjadi karena beberapa faktor sebagai
berikut induk akan memakan telurnya jika merasa terganggu, induk akan merasa terganggu apabila melihat orang berjalan di sekeliling lingkungannya, suara
berisik yang timbul dari luar akuarium. Untuk mencegah terjadinya induk yang memakan telur perlu pencegahan sebagai berikut pakan yang diberikan induk
sebaiknya tepat waktu dan jumlahnya cukup, lalu menutup akuarium dengan menggunakan plastik berwarna hitam. Selama 14 hari benih ikan tidah di
pindahkan ke akuarium lain tetapi tetap di dalam akuarium yang sama dengan
57
induknya. Benih ikan juga tidak diberikan pakan yang berasal dari luar karena benih akan memakan lendir mukus yang ada di tubuh induknya.
5.6.3. Pemeliharaan Benih