29
pada masa yang akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang dan yang kedua menggunakan perhitungan tidak berdiskonto. Perbedaan
dua cara ini terletak pada konsep Time Value of Money yang digunakan pada model perhitungan berdiskonto. Model perhitungan tidak berdiskonto memiliki
kelemahan umum dibandingkan perhitungan berdiskonto yaitu ukuran tersebut belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai lamanya arus manfaat yang
diterima Gittinger, 1986. Konsep Time Value of Money menyatakan bahwa nilai sekarang present
value adalah lebih baik daripada nilai yang sama pada masa yang akan datang
future value yang disebabkan dua hal, yaitu: 1 time preference sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih disenangi dibandingkan
jumlah yang sama yang tersedia di masa yang akan datang, 2 Produktifitas atau efisiensi modal modal yang dimiliki saat ini memiliki peluang untuk
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang melalui kegiatan yang produktif yang berlaku baik secara perorangan maupun bagi masyarakat secara
keseluruhan Kadariah et al., 2001. Kedua unsur tersebut berhubungan secara timbal balik di dalam pasar
modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu tingkat suku bunga, sehingga dengan tingkat suku bunga dapat dimungkinkan untuk membandingkan arus biaya
dan manfaat yang penyebarannya dalam waktu yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku bunga ditentukan melalui proses “discounting” Kadariah et
al .,2001.
3.1.8. Analisis Finansial
Analisis finansial adalah analisis yang digunakan untuk membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan
menguntungkan selama umur proyek Husnan dan Muhammad, 2005. Analisis Finansial terdiri dari:
3.1.8.1. Net Present Value NPV
Net Present Value diartikan sebagai nilai bersih sekarang arus kas tahunan
setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran awal. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria investasi berdasarkan NPV
yaitu:
30
a. NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian sebesar modal sosial Opportunities Cost faktor produksi
normal. Dengan kata lain, proyek tersebut tidak untung maupun rugi. b. NPV 0, artinya suatu proyek dinyatakan menguntungkan dan dapat
dilaksanakan. c. NPV 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang
dipergunakan, atau dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.
3.1.8.2. Net Benefit Cost Ratio Net BC Rasio
Net Benefit and Cost Ratio Net BC Rasio merupakan angka
perbandingan antara present value dari net benefit yang positif dengan present value
dari net benefit yang negatif. Kriteria Investasi berdasarkan Net BC Rasio adalah:
a. Net BC = 1, maka NPV = 0, artinya proyek tidak untung ataupun rugi b. Net BC 1, maka NPV 0, artinya proyek tersebut menguntungkan
c. Net BC 1, maka NPV 0, proyek tersebut merugikan
3.1.8.3. Internal Rate Return IRR
Internal Rate Return adalah tingkat bunga yang menyamakan present
value kas keluar yang diharapkan dengan present value aliran kas masuk yang
diharapkan, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang menyebabkan Net Present value
NPV sama dengan nol. Menurut Gittinger 1986 IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern
tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga yang dapat dibayar oleh
proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan suatu
investasi dianggap tidak layak apabila memiliki nilai IRR yang lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku.
3.1.8.4. Payback Periode PBP