65
sedangkan untuk tenaga kerja yang tidak terkait dengan produksi berasal dari warga sekitar. Kebutuhan tenaga kerja sebanyak tiga orang tenaga kerja tetap
yang direkrut dari daerah sukabumi. 6. Fasilitas Transportasi
Lokasi usaha yang terletak di perkampungan telah memiliki fasilitas jalan aspal untuk mempermudah jalannya transportasi. Alat transportasi yang dimiliki
oleh peruahaan adalah motor. Alat tersebut digunakan untuk mengangkut, baik untuk pengangkutan input ikan hias terutama ikan diskus.
7. Iklim dan Keadaan Tanah. Iklim di daerah Bojong Sari, Depok cukup mendukung untuk dilakukan
usaha ikan diskus. Rentang perbedaan suhu siang dan malam yang tidak terlalu jauh, sangat baik untuk pertumbuhan ikan diskus. Suhu di lokasi perusahaan
sekitar 28-30 C dan derajat keasaman atau pH 7.
8. Sikap Masyarakat Sikap masyarakat sangat terbuka dan mendukung adanya usaha ikan hias
air tawar ini. Hal ini disebabkan, untuk mengurangi pengangguran di sekitar perusahaan serta pembuangan air sisa kegiatan produksi tidak mencemari lokasi
karena sebelum dilakukan pembuangan air perusahaan terlebih dahulu melakukan treatment agar mengurangi kadar amoniak yang ada di air. Sehingga masyarakat
tidak merasa bau dengan adanya pembuangan air dari perusahaan.
6.2.2. Luas Produksi
Luas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya di produksi untuk mencapai keuntungan yang maksimum. Jumlah produksi ikan diskus di Vizan
Farm pada tahun pertama di proyeksikan sekitar 2000 ekor. Ini disebabkan ikan diskus itu sendiri baru saja akan dimulai proses budidaya nya. Untuk luas
keseluruhan dari Vizan Farm adalah 3.000 m
2
, tetapi yang digunakan untuk proses produksi ikan diskus adalah 100 m
2
. Dalam satu tahun produksi, Vizan Farm mampu melakukan budidaya ikan
diskus sebanyak empat siklus. Tiap budidaya memerlukan lama pemeliharaan dari proses pemeliharaan induk sampai proses pemanenan selama tiga bulan. Dalam
satu siklus budidaya satu pasang indukan dapat menghasilkan telur sebanyak 150- 250 butir telur. Dengan jumlah proyeksi produksi pada saat ini vizan farm belum
66
mampu memenuhi permintaan dari eksportir dan supplier. Siklus produksi ikan diskus dapat dilihat dalam lampiran 5.
6.2.3. Proses Produksi 6.2.3.1. Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk dengan tujuan untuk mendapatkan induk yang unggul, baik dan siap untuk dipijahkan
1. Persiapan Wadah Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan induk ikan diskus perlu adanya wadah pemeliharaan induk diskus. Di Vizan Farm terdapat akuarium pemeliharaan induk
berupa akuarium kaca berukuran 200 cm x 50 cm x 45 cm. akuarium ini digunakan agar dapat menampung indukan diskus dengan jumlah yang banyak.
Ikan diskus jantan dan betina digabung didalam satu buah akuarium, setelah induk
jantan dan betina sudah berpasangan lalu dipindahkan ke akuarium pemijahan.
Sebelum akuarium digunakan sebagai wadah pemeliharaan induk diskus terlebih dahulu dibersihkan dengan cara mencuci seluruh bagian-bagian akuarium
dan menggosok bagian dinding akuarium dengan menggunakan busa spons kemudian dibilas dengan air tawar dan dikeringkan. Setelah seluruh akuarium
bersih dan kering akuarium siap untuk digunakan untuk pemeliharaan induk diskus, kemudian akuarium diisi air dengan ketinggian 40 cm. suplai oksigen
menggunakan Hi-Blow lalu disambungkan dengan selang aerasi berdiameter 0,5
cm dengan panjang kurang lebih satu meter dan diujungnya diberi batu aerasi. 2. Penebaran dan Seleksi Induk
Induk diskus yang berada di Vizan Farm terdiri dari untuk Sun Merah sebanyak 10 pasang, untuk Blue Terquise sebanyak 10 pasang, Untuk Red Melon
sebanyak 10 pasang, dan untuk Blue Cobalt sebanyak 10 pasang. Induk diskus berasal dari lokal yaitu dari para petani ikan hias di daerah Parung dan juga Depok
yang sebelumnya telah terjamin kualitasnya. Induk diskus yang di tebar berumur 9 bulan dengan ukuran 5 inch, setelah proses penebaran induk selesai di dalam
wadah pemijahan terjadi ritual perkawinan dan lamanya induk memijah ialah 1-7 hari.
Sebelum memilih induk yang akan dipijahkan, terlebih dahulu memilih calon induk yang baik dengan tujuan menghasilkan benih dengan kualitas yang
67
baik. Kriteria calon induk diskus yang dapat dijadikan calon induk yang berkualitas dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Kriteria calon induk diskus yang dapat dijadikan calon induk jantan dan betina .
No Bagian yang diamati
Ikan Jantan Ikan Betina
1 Alat kelamin
Runcing Lebar dan bulat
2 Bentuk bibir
Bibir atas lebih menonjol
Simetris dan sama besar antara bibir atas dan bawah
3 Bentuk hidung
Bentuk agak bengkok Bentuk lurus
4 Bentuk sirip dubur
Bentuk lurus Bentuk bulat
5 Pola warna
Cerah dan menyebar ke seluruh tubuh
Sedikit warna pada wajah dan badan
3. Pemberian Pakan
Strategi menyediakan pakan yang baik akan menghasilkan diskus yang sehat, tumbuh dengan baik dan dapat berkembang dengan baik. Pakan merupakan
salah satu faktor utama untuk meningkatkan pertumbuhan induk dan menjaga kelangsungan hidup induk dan benih. Pakan dapat berfungsi sebagai tahap
pematangan gonad. Jenis pakan yang diberikan kepada induk diskus di Vizan Farm adalah jenis pakan alami yaitu Cacing Darah bloodworm yang juga disebut
cacing super merupakan larva nyamuk Chironomus. Cacing darah bloodwoorm sangat baik diberikan sebagai pakan induk ikan diskus dikarenakan kandungan
lemak lebih rendah dibandingkan cacing sutera, dengan kadar lemak sedikit dapat menyebabkan kualitas telur menjadi baik. Sehingga diperhitungkan sebagai jenis
pakan alami yang paling umum digunakan dalam pemiharaan dan budidaya
diskus.
Frekuensi pemberian pakan pada induk diskus dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari pukul 08.00 dan pada sore hari pukul 15.00 WIB.
Pakan diberikan secara add-satiation sekenyangnya.
68
4. Pengelolaan Kualitas`Air
Pengelolaan kualitas air sangatlah penting dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. Untuk menjaga
kualitas air di dalam akuarium tetap terjaga dengan baik Vizan Farm melakukan penyifonan dan pergantian air setiap 1 hari sekali, sebanyak 50
– 75 dari volume total dengan tujuan menjaga kondisi ikan agar tetap stabil serta menjaga
kesehatan ikan dan kualitas air. Vizan Farm juga melakukan pengecekan kualitas air agar selalu terjaga
dengan baik di laboratorium lingkunan Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan setiap enam bulan sekali.
5. Pencegahan dan Pegobatan Penyakit
Penyakit merupakan sesuatu yang rawan yang tidak diharapkan dan menjadi suatu kendala utama dalam keberhasilan pembenihan ikan diskus.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit merupakan hal yang sangat penting dan harus`dilakukan. Dalam usaha pencegahan penyakit pada ikan diskus Vizan Farm
melakukannya dengan cara nenjaga kualitas air agar tetap terjaga dengan baik serta penyifonan dilakukan dengan teratur. Dalam pencegahan penyakit Vizan
Farm tidak menggunakan obat-obatan dengan tujuan sedini mungkin terhindar dari pemakaian obat-obatan dan Vizan Farm menggunakan obat-obatan jika ikan
terserang penyakit Sedangkan untuk pegobatan penyakit dilakukan dengan cara treatmen
pengobatan. Penyakit ikan hias umumnya disebabkan oleh 2 kelompok besar yaitu penyakit yang disebabkan oleh bukan parasit non parasit dan penyakit yang
timbul karena serangan parasit parasit. Penyakit non parasit adalah penyakit yang timbul karena serangan parasit tetapi bersumber dari faktor lingkungan dan
makanan. Lingkungan yang tidak sesuai atau mendadak dapat menyebabkan penyakit. Serta kesalahan dalam pemberian pakan yang berlebihan atau kualitas
pakan yang tidak baik dapat menyebabkan penyakit dan akibat dari serangan penyakit non parasit lebih hebat dari penyaki parasit. Penyakit parasit adalah
penyakit yang disebabkan oleh adanya parasit yang menyerang pada bagian tubuh ikan seperti insang, lendir, atau dalam tubuh ikan. Parasit dapat berupa protozoa,
cacing, jamur, dan bakteri. Penyakit yang sering timbul adalah white spot bintik
69
putih. Cara pengobatan penyakit ini yaitu dengan menggunakan Metilene Blue MB dengan dosis pemakaian 10 ppm atau 100 ml10 liter air.
6.2.3.2. Pemijahan
Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Proses pemijahan di awali dengan pemilihan sepasang induk yang baik, dalam kriteria
yang sederhana adalah sepasang induk yang terdiri atas jantan dan betina yang dapat berkembang dengan baik seperti kualitas induk, dengan demikian induk
yang unggul akan membuahkan keturunan yang unggul. Induk ikan diskus yang akan di pijahkan haruslah sudah berpasangan, karena karakteristik ikan diskus
yang hanya melakukan pemijahan dengan pasangannya atau ikan diskus merupakan ikan yang setia dengan pasangannya.
1. Persiapan Wadah Pemijahan
Wadah yang digunakan dalam pemijahan ikan diskus berupa akuarium kaca berukuran 45 cm x 50 cm x 35 cm, sebelum wadah pemijahan digunakan
dilakukan pembersihan dan pencegahan penyakit seperti pada persiapan wadah pemeliharaan induk. Wadah pemijahan di isi air dengan ketnggian air 30 cm.
Wadah pemijahan induk dilengkapi sistem aerasi dan juga substrat. Substrat yang digunakan untuk meletakkan telur diskus adalah paralon dengan tinggi 25 cm
diameter 0,25 inch yang telah di semen bagian bawahnya agar dapat berdiri dengan kokoh.
2. Proses Pemijahan
Proses pemijahan ikan diskus di Vizan Farm dilakukan secara alami tanpa bantuan rangsangan apapun. Setelah induk jantan dan betina yang sudah
berpasangan dimasukkan kedalam wadah pemijahan 50 cm x 45 cm x 45 cm dengan perbandingan induk 1 : 1. Sebelum pemijahan berlangsung kedua
pasangan induk akan membersihkan paralon sebagai substrat peletakkan telur dengan cara mematuk-matukkan substrat dan keluarnya alat genital. Alat kelamin
betina akan memanjang hingga 1mm dan kelamin jantan akan memanjang hingga 0,5 mm, serta dilakukannya pergerakan vertikal disepanjang substrat. Kegiatan
tersebut berlangsung selama 4-7 hari. Induk betina yang akan memulai pergerakan vertikal tersebut sebelum
meletakkan telur, setelah induk betina meletakkan telur pada substrat di susul
70
dengan induk jantan akan membuahinya dengan cara menyemburkan sperma pada telur. Proses ini akan dilakukan secara bergantian dan selama 30-60 menit. Setelah
proses pemijahan berakhir kedua induk akan langsung menjaga telur-telurnya dan sesekali akan mengipas telur-telur tersebut dengan sirip dada dengan tujuan
mencegah adanya kotoran dan jamur yang melekat pada telur. Jumlah telur yang dihasilkan oleh satu induk betina sebanyak 150-250
dengan jumlah telur yang dibuahi FR 80-90. Kualitas air yang digunakan selama pemijahan sangat mempengaruhi keberhasilan proses pemijahan. Suhu
yang baik untuk pemijahan adalah 28-30 C dan pH berkisar antara 6,3-6,8.
3. Penetasan Telur
Dalam waktu tujuh hari setelah peletakkan telur-telur dari telur yang berukuran 1 mm akan menetas menjadi larva-larva kecil, dalam budidaya diskus
telur akan menetas 3-4 hari kemudian telur bersifat menempel pada substrat paralon.
Proses penetasan telur dilakukan pada akuarium pemijahan induk. Telur- telur diskus tidak dipindahkan atau tidak dipisahkan dengan induk. Induk diskus
memiliki sifat parental care yaitu memelihara dan merawat telur-telurnya. Induk ikan diskus akan menjaga telur-telurnya dan apabila telur-telur terlepas dari
substrat paralon induk diskus akan mengambil telur-telur tersebut dengan mulutnya lalu meletakkannya kembali ke substrat penempelan telur paralon.
Induk yang memakan telur-telurnya terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut induk akan memakan telurnya jika merasa terganggu, induk akan merasa
terganggu apabila melihat orang berjalan di sekeliling lingkungannya, suara berisik yang timbul dari luar akuarium. Untuk mencegah terjadinya induk yang
memakan telur perlu pencegahan sebagai berikut pakan yang diberikan induk sebaiknya tepat waktu dan jumlahnya cukup, lalu menutup akuarium dengan
menggunakan plastik berwarna hitam. Selama 14 hari benih ikan tidah di pindahkan ke akuarium lain tetapi tetap di dalam akuarium yang sama dengan
induknya. Benih ikan juga tidak diberikan pakan yang berasal dari luar karena benih akan memakan lendir mukus yang ada di tubuh induknya.
71
6.2.3.3. Pemeliharaan Benih 1. Persiapan Wadah Pemeliharaan Benih
Dalam kegiatan pemeliharaan benih wadah yang digunakan pemeliharaan benih adalah akuarium kaca berukuran 100 cm x 50 cm x 55 cm. Sebelum
digunakan sebagai wadah pemeliharaan benih dilakukan pembersihan dan pencegahan penyakit seperti pada persiapan wadah pemeliharaan induk dan
pemijahan. Setelah persiapan wadah pemeliharaan benih telah selesai, kemudian wadah pemeliharaan benih di isi air yang berasal dari tandon dengan ketinggian
air 40 cm dan dilengkapi sistem aerasi.
2. Penebaran benih
Benih akan yang ditebar adalah benih yang berumur 14 hari dipindahkan dari akuarium pemijahan kedalam akuarium pemeliharaan benih, benih yang
ditebar berukuran 1 cm. Proses aklimatisasi dilakukan selama 5-10 menit, dengan cara mengapungkan baskom yang berisi benih kedalam permukaan air wadah
pemeliharaan benih tujuan dari proses aklimatisasi adalah mencegah benih kaget dan stres apada saat penebaran.
3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan untuk benih diskus yang berumur 14 hari, pakan yang diberikan adalah pakan alami yaitu cacing sutera Tubifex. Pemberian pakan
dilakukan tiga kali dalam sehari, yaitu pada jam 08.00 ; 13.00 ; 17.00 . setiap sekali pemberian pakan cacing sutera yang digunakan sebesar 10gr.
4. Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air pada saat pemeliharaan benih mempunyai peranan penting. Pengelolaan kualitas air dengan cara penyifonan dan pergantian air.
Penyifonan dilakukan sebanyak 20-50 dari jumlah air setiap hari pada waktu pagi hari. Penyifonan dilakukan dengan menggunakan selang yang berdiameter 1
½ cm. Penyifonan dilakukan agar mebersihkan kotoran-kotoran yang ada di dasar wadah pemeliharaan. Setelah proses penyifonan selesai dilakukan wadah
pemeliharaan diisi kembali dengan air .
5. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit
Untuk pencegahan penyakit pada benih dilakukan dengan cara menjaga kualitas air agar tetap baik dengan cara penyifonan dan pergantian air yang
72
dilakukan setiap hari. Untuk pengobatan penyakit dilakukan dengan cara treatmen pengobatan. Penyakit pada benih disebabkan oleh 2 kelompok besar yaitu
penyakit yang disebabkan oleh bukan parasit non parasit dan penyakit yang timbul karena serangan parasit parasit. Penyakit non parasit adalah penyakit
yang timbul karena serangan parasit tetapi bersumber dari faktor lingkungan dan makanan. Untuk pengobatan Vizan Farm menggunakan Metilen Blue MB
dengan dosis pemakaian 10 ppm atau 100 ml10 liter air.
6.2.3.4. Pemanenan dan Tronsportasi Ikan Hidup
Untuk proses pemanenan dilakukan pada pagi hari, ini dilakukan karena pada pagi hari suhu relatif rendah sehingga mengurangi stress pada ikan.
Pengepakan ikan dilakukan dengan menggunakan kantong plastik berukuran 40 x 60 cm berkapasitas 5 liter air. Pengepakan dilakukan dengan 2 rangkap atau 2
lapis untuk mencegah kebocoran dan kedua ujung plastik jangan dibiarkan meruncing diikat untuk menghilangkan sudut mati pada kantong plastik,
kemudian satu kantong plastik tersebut dibalik kedalam, selanjutnya kantong plastik diisi dengan air sebanyak 13 dari kantong plastik, kemudian ikan
dipindahkan kedalam kantong plastik yang telah berisi air dengan menggunakan serokan dan centong dan diberi oksigen murni sebanyak 23 dari kantong plastik,
kemudian di ikat dengan menggunakan 2-3 buah karet agar proses pengikatan kencang dan tidak terlepas.
6.2.4. Layout Proses Produksi
Layout pada udaha budidaya ikan diskus pada Vizan Farm merupakan
keseluran dari proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas produksi yang ada di perusahaan. Layout yang dibuat agar dapat memudahkan
proses produksi sehingga karyawan dapat melakukan kegiatan yang sudah di tugaskan oleh manager dengan baik dan benar. Fasilitas produksi yang ada di
Vizan Farm seperti akuarium pemeliharaan induk, akuarium pemijahan, akuarium pemeliharaan benih, rak akuarium, dan system aerasi.
Dalam proses produksi ikan diskus Vizan Farm membutuhkan akuarium pemeliharaan induk sebanyak empat buah dengan ukuran 200 cm x 50 cm x 50
cm. Akuarium Pemijahan sebanyak 30 buah dengan ukuran 50 cm x 45 cm x 45 cm, sedangkan untuk akuarium pemeliharaan benih dibutuhkan sebanyak 40 buah
73
dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 55 cm. Untuk kolam kultur pakan alami Vizan Farm membutuhkan empat buah kolam dengan ukuran masing-masing perkolam
sebesar 2 m x 1 m x 0,5 m dan bak pakan cacing dengan ukuran 2 m x 1 m x 0,25 m.
Kondisi layout yang ada di Vizan Farm sudah sesuai dengan luas lahan yang disediakan untuk produksi ikan diskus dari pemeliharaan induk sampai
proses pemanenan. Penempatan posisi akuarium sangat berpengaruh dalam proses produksi, agar proses produksi dapat berjalan sesuai dengan prosedur. Layout
penempatan akuarium, kolam kultur pakan alami dan juga bak cacing sutera dapat dilihat pada Lampiran 4.
6.2.5. Pemilihan Jenis Teknologi