35
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab III ini dibahas tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, instrumen penelitian, validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data. Hal di atas yang secara teknik digunakan peneliti untuk penelitian ini.
3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
PTK atau
dikenal juga
dengan istilah
Classroom Action
Research. Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas atau di sekolah tempat
mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau memperbaiki praktik pembelajaran dikelas. Sejalan dengan Sanjaya 2011:26 menjelaskan bahwa PTK
dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
Peneliti memilih model penelitian dari Kurt Lewin. Menurut Lewin dalam Kasbolah 2001:10 penelitian tindakan adalah peneliti yang merupakan suatu
lingkaran atau rangkaian langkah-langkah a spiral of steps yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Model Kurt Lewin menurut Taniredja 2010: 23
merupakan acuan pokok atau dasar dari berbagai model penelitian tindakan kelas PTK yang lain, dan dalam satu siklus penelitian tindakan kelas PTK terdiri
dari perencanaan planning, aksi atau tindakan acting, observasi observing dan refleksi reflecting. Setelah siklus dilaksanakan harus ditindaklanjuti dengan
melakukan refleksi dari semua kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Jika tidak ada peningkatan dapat dilakukan dengan merancang ulang
pembelajaran untuk dilaksanakan ada siklus selanjutnya. Siklus dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kurt Lewin dalam Kasbolah 2001:10
PTK ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Tahap perencanaan pada
siklus 1 berawal dari adanya permasalahan yang terjadi. Tahap tindakan dan tahap pengamatan dilaksanakan dalam satu kesatuan waktu, karena ketika tindakan
berlangsung, pengamatan juga sedang berlangsung. Kemudian akan diketahui hasil keberhasilan dan hambatan dari tindakan pada siklus I. Siklus II
dilaksanakan untuk memperbaiki hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus I atau menguatkan hasil keberhasilan.
1 PERENCANAAN
2 TINDAKAN 4 REFLEKSI
3 PENGAMATAN SIKLUS 1
5 PERENCANAAN
8 REFLEKSI
SIKLUS 2
2 TINDAKAN
3 PENGAMATAN
3.2 Setting Penelitian