kooperatif tipe STAD. Hal ini berarti hipotesi tindakan pada penelitian ini terbukti.
4.2.2 Prestasi Belajar Siswa
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari dua indikator yaitu nilai rata-rata siswa dan persentase siswa yang memenuhi KKM. Berdasarkan
hasil pelaksanaan kuis di akhir siklus I dan II, diketahui telah terjadi peningkatan prestasi belajar dibandingkan dengan kondisi awal.
Rata-rata nilai siswa pada kondisi awal sebesar 66,87 dengan ketuntasan KKM sebesar 35,22. Rendahnya prestasi belajar siswa disebabakan oleh
penerapan model pembelajaran yang kurang inovatif.Hal tersebut membuat peneliti memilih model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa. Model pembelajaran inovatif yang dipilih peneliti adalah modle pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
memiliki keistimewaan dibandingkan model pembelajaran yang lain, yaitu menerapkan adanya tanggung jawab pada anggota timnya dan penghargaan tim.
Sehingga memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi dalam belajarnya. Seperti yang dijelaskan oleh Djamarah 1994:19 prestasi belajar adalah hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan secara individu maupun kelompok. Pada penelitian ini hasil belajar siswa dalam penelitian diujkur dari
segi aspek kognitif., menggunakan instrumen berupa 21 soal pilihan ganda pada siklus I dan 20 soal pilihan ganda pada siklus II.
Peningkatan nilai rata-rata ulangan siswa pada siklus I meningkat dari data awal yang diperoleh siswa yaitu 66,87 meningkat menjadi 74,73 pada siklus I
dan peningkatannya sebesar 7,86. Persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan dari kondisi awal 35,22 meningkat menjadi 60,86
pada siklus I. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan namun peningkatan yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti, siswa masih
terlihat kesulitan dalam menjalankan model pembelajaran kooperaatif tipe STAD dan siswa belum terbisa dengan perubahan pembelajaran yang tadinya belajar
secara individual harus belajar secara berkelompok. Pada siklus II meningkat dari 74,73 pada siklus I meningkat menjadi
80,47 pada siklus II. Persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu 60,86 meningkat menjadi
78,26 pada siklus II siswa yang mencapai KKM. Peningkatan ini terjadi sebab ada kekurangan yang harus diperbaiki pada
siklus I, maka peneliti belajar untuk memperbaiki kekurangan kegiatan pembelajaran yang terdapat pada siklus I agar hasil prestasi belajar siswa pada
siklus II mengalami peningkatan. Kegiatan belajar berkelompok ini dapat membantu siswa dalam memahami materi dan dapat saling bertukar informasi
ilmu pengetahuan tidak hanya belajar dari buku atau mendengarkan penjelasan dari guru. Jika siswa merasa malu bertanya dan takut dengan guru siswa dapat
bertanya dengan teman satu kelompoknya. Berdasarkan rekapitulasi hasil prestasi belajar siswa siklus I dan siklus II nampak bahwa ada peningkatan pada hasil
belajar siswa. Berikut ini adalah tabel hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II pada penelitian ini:
Tabel 4.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan II
No Nama
Siswa Nilai Kuis
Peningkatan Siklus I
Siklus II Meningkat
Tidak Meningkat
1. AIH
60 65
√ 2.
ACA 73
80 √
3. ACA
80 92
√ 4.
ADW 78
97 √
5. APS
79 69
√ 6.
BDN 69
91 √
7. CSH
70 68
√ 8.
EIY 72
74 √
9. EYA
82 91
√ 10.
FJS 80
97 √
11. FAS
77 86
√ 12.
GLO 79
91 √
13. GML
72 94
√ 14.
HEP 68
83 √
15. LIG
77 71
√ 16.
PLA 76
74 √
17. RYB
82 80
√ 18.
SJ 79
70 √
19. SDN
76 75
√ 20.
SFS 80
76 √
21. CHA
66 78
√ 22.
VCH 72
74 √
23. YGH
72 75
√
Jumlah 1719
1851
15 8
Rata-Rata 74,73
80,84
Persentase Ketuntasan
KKM 73 60,86
78,26
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang nilainya pengalami peningkatan ada 15 siswa dari 23 siswa. Hal ini kenungkinan dikarenakan pada
siklus II siswa sudah mulai terbiasa bekerja kelompok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dapat dilihat pula bahwa 8 siswa dari
23 siswa tidak mengalami peningkatan nilai, kemungkinan hal ini dikarenakan pada siklus II siswa tersebut tidak memperhatikan pembelajaran dan tidak belajar
dalam kelompok dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan peneliti dalam dua siklus,
nampak bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan pada
siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur tahun pelajaran 20142015 dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Berikut ini adalah tabel hasil
penelitian peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas IVA SD Karya Sang Timur
pada semester ganjil tahun pelajaran 20142015 : Tabel 4.4 Hasil Penelitian
No Variabel
Indikator Kondisi
Awal Kondisi Akhir
Siklus I Siklus II
Target Hasil
Target Hasil
1. Minat belajar
siswa Skor rata-rata
minat kelas 37,47
44,07 45,17
56,19 61,26
2. Prestasi
belajar siswa Rata-rata nilai
siswa 66,87
72,87 74,73
78,87 80,47
Persentase ketuntasan
KKM 63 35,22
55,22 60,86
75,22 78,26
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Martina 2013 bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat
dan prestasi belajar siswa. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, minat siswa dapat meningkat dengan adanya penghargaan tim, dan
prestasi belajar siswa dapat meningkat dengan adanya saling bekerjasama dalam belajar tim. Siswa dengan tingkat prestasi rendah dapat bekerjasama dengan
timnya untuk mendapatkan penghargaan. Hal ini dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
87
BAB V PENUTUP
Pada bab V ini akan dibahas mengenai kesimpulan, keterbatasan masalah penelitian dan saran peneliti setelah pelaksanaan penelitian.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SD Karya Sang Timur pada siswa kelas IVA dalam mata
pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
5.1.1 Upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur tahun pelajaran 20142015 telah berhasil dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut: a pemberian materi; b pembentukan kelompok; c pemberian tugas; d diskusi kelompok; e presentasikan
hasil; f evaluasi individu; g pemberian penghargaan. 5.1.2
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IVA SD Karya Sang Timur tahun pelajaran 20142015 dapat
meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan skor rata-rata minat siswa dari sebelum
dilakukan tindakan adalah 37,47 rendah, pada siklus I skor rata-rata minat siswa menjadi 45,17 sedang, Pada siklus II skor rata-rata minat