Gambar 4.2 Hasil prestasi belajar siswa
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian tentang peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah dilaksanakan di
kelas IVA SD Karya Sang Timur pada semester ganjil tahun pelajaran 20142015. Siklus I dan II penelitian ini telah dilaksanakan dengan baik dan lancar. Berikut
ini adalah pembahasan hasil penelitian mengenai peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas IVA SD KaryaSang Timurdalam mata pelajaran IPS dengan
menggunakan model kooperatif tipe STAD.
4.2.1 Peningkatan Minat Belajar Siswa
Penigkatan minat dapat dilihat dari skor rata-rata siswa. Data minat belajar siswa diambil peneliti dengan menggunakan lembar kuisioner.
Berdasarkan data hasil kuisioner minat telah terjadi peningkatan minat belajar siswa. Pada kondisi awal, minat 15 siswa 65,21 termasuk dalam kategori
rendah, 5 siswa 21,73 termasuk kategori sedang, 3 siswa 13,04 termasuk dalam kategori tinggi. Skor rata-rata minat siswa adalah 37,47 dan berada pada
20 40
60 80
100
Kondisi Awal Siklus I
SIKLUS II 66,87
74,73 80,47
35,22 60,86
78,26 Rata-rata nilai siswa
Persentase Ketuntasan KKM 73 Column1
kategori rendah. Pada saat melakukan penelitian di kelas IVA, peneliti menemukan beberapa hal yang menunjukkan minat siswa yang rendah. Hal-hal
tersebut antara lain: 1. Sebagian besar siswa kurang memperhatikan pelajaran dari guru; 2. Saat bekerja dalam kelompok, siswa tidak mau bekerja sama, siswa
cenderung lebih memilih mengerjakan tugas secara mandiri; 3. Tidak adanya partisipasi aktif selama proses pembelajaran; 4. siswa nampak asik sendri dengan
kegiatan mereka; 5. ketika guru memberikan pertannyaan hanya beberapa siswa saja yang dapat menjawabnya. Hal tersebut terjadi karena penerapan model
pembelajaran yang kurang inovatif, sehingga siswa merasa bosan dan minat siswa terhadap belajar pun rendah. Reber dalam Syah 1995;136 yang menyatakan
minat adalah suatu ketergantungan pada faktor-faktor internal seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan siswa.
Pada siklus I, terjadi peningkatan minat dibandingkan pada kondisi awal yaitu 11 siswa 47,82 termasuk dalam kategori rendah, 8 siswa 34,78
termasuk dalam kategori sedang, 4 siswa 17,39 termasuk kategori tinggi. Skor rata-rata minat siswa adalah 45,17 dan berada pada kategori sedang. Data tersebut
sudah mencapai target akhir siklus I yaitu 44,07. Peningkatan itu erjadi karena pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
mampu membuat siswa lebih berminat. Slavin 2008:151 menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki empat langkah pembelajaran,
yaitu: 1 guru menyampaikan materi pembelajaran; 2 siswa belajar dalam tim; 3 siswa mengerjakan teskuis secara mandiri; dan 4 guru memberikan penghargaan
tim. Langkah keempat menurut slavin pemberian penghargaan tim adalah faktor pemicu terjadinya peningkatan minat belajar siswa.
Pada siklus II, peneliti memperbaiki kekurangan siklus I dan mengoptimalkan pembelajaran agar target penelitian dapat tercapai. Pada siklus II
ini terjadi peningkatan minat jika dibandingkan dengan siklus I. hal itu ditunjukkan berdasarkan data hasil kuisioner minat siswa terdapat 8 siswa
34,78 termasuk pada kategori tinggi, 15 siswa 65,21 termasuk kategori sedang, dan tidak ada siswa yang termasuk kategori rendah. Skor rata-rata minat
siswa mencapai 61,26 dan berada pada kategori tinggi. Data tersebut sudah mencapai target akhir siklus II yaitu 56,19.
Gambar 4. 3 Peningkatan Minat Siswa Dengan adanya peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 7,7 dan
dari siklus I ke siklus II sebesar 16,09 menunjukkan bahwa siswa lebih berminat pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran
10 20
30 40
50 60
70
Siklus I Siklus II
37,47 37,47
44,07 56,19
45,17 61,26
Kondisi Awal Target Pencapaian
Hasil
kooperatif tipe STAD. Hal ini berarti hipotesi tindakan pada penelitian ini terbukti.
4.2.2 Prestasi Belajar Siswa