4 Memungkinkan  terbentuk  dan  berkembangnya  nilai-nilai  sosial  dan
komitmen. 5
Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois. 6
Membangun persahabatan yang dapat berlanjut tinggi hingga masa dewasa. 7
Berbagai  keterampilan  sosial  yang  diperlukan  untuk  memelihara  hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.
8 Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.
9 Meningkatkan  kemampuan  memandang  masalah  dan  situasi  dari  berbagai
perspektif. 10
Meningkatkan  kesediaan  menggunakan  ide  orang  lain  yang  dirasakan  lebih baik.
11 Meningkatkan  kegemaran  berteman  tanpa  memandang  perbedaan
kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama, dan orientasi tugas.
Model  pembelajaran  kooperatif  di  samping  memiliki  kelebihan  juga mengandung  beberapa  kelemahan  apabila  para  anggota  kelompoknya  tidak
menyadari makna kerjasama dalam kelompok.
2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
2.1.6.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
STAD  adalah  model  pembelajaran  yang  paling  sederhana,  model  ini sangat  baik  digunakan  untuk  siswa  yang  baru  mengenal  tentang  pembelajaran
kooperatif. Menurut Iskandar 2009:128  tipe STAD merupakan salah satu model
pembelajaran  kooperatif  yang  dapat  diterapkan  dalam  proses  pembelajaran  di kelas.
STAD  merupakan  salah  satu  metode  pembelajaran  kooperatif  yang paling  sederhana,  dan  merupakan  model  yang  paling  baik  untuk  permulaan  bagi
para  guru  yang  baru  menggunakan  pendekatan  kooperatif  Slavin  2005:143. STAD  terdiri  atas  lima  komponen  utama  yaitu:  presentasi  kelas,  tim,  skor
kemajuan individual, rekognisi tim penghargaan im. STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas.  Ini
merupakan  pengajaran  langsung  seperti  yang  sering  kali  dilakukan  atau  diskusi pelajaran  yang  dipimpin  oleh  guru,  tetapi  bisa  juga  memasukkan  presentasi
audiovisual.  Dalam  presentasi  kelas  ini  haruslah  benar-benar  berfokus  pada  unit STAD.  Dengan  cara  ini,  para  siswa  akan  menyadari  bahwa  mereka  harus  benar-
benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan  sangat  membantu  mereka  mengerjakan  kuis-kuis,  dan  skor  kuis  mereka
menentukan skor tim mereka. Tim  terdiri  dari  empat  atau  lima  siswa  yang  mewakili  seluruh  bagian
kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan
lebih  khususnya  lagi,  adalah  untuk  mempersiapkan  anggotanya  untuk  bisa mengerjakan  kuis  dengan  baik.  Setelah  guru  menyampaikan  materinya,  tim
berkumpul  untuk  mempelajari  lembar  kegiatan  atau  materi  lainnya.  Yang  paling sering  terjadi,  pembelajaran  itu  melibatkan  pembahasan  permasalahan  bersama,
membandingkan  jawaban,  dan  mengoreksi  tiap  kesalahan  pemahaman  apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan.
Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada setiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim,
dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini  memberikan  dukungan  kelompok  bagi  kinerja  akademik  penting  dalam
pembelajaran,  dan  itu  adalah  untuk  memberikan  perhatian  dan  respek  yang penting.  Contohmembagi  siswa  ke  dalam  tim  seperti  tercantum  pada  Tabel  2.1
berikut : Tabel 2.1 Pembagian siswa dalam Tim
Prestasi Peringkat   Nama Tim
Siswa berprestasi tinggi
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 A
7 B
8 A
Siswa berprestasi sedang
9 B
10 C
11 E
12 D
13 C
14 B
15 A
16 E
Siswa berprestasi rendah
17 D
18 C
19 E
20 D
21 C
22 B
23 A
Selama  masa  belajar  tim,  tugas  para  anggota  tim  adalah  menguasai materi  yang  guru  sampaikan  di  dalam  kelas  dan  membantu  teman  sekelasnya
untuk menguasai materi tersebut. Semua anggota tim mempunyai lembar kegiatan dan  lembar  jawaban  yang  dapat  mereka  gunakan  untuk  melatih  kemampuan
selama  proses  pengajaran  dan  untuk  menilai  diri  mereka  sendiri  dan  teman sekelasnya.  Pada  hari  pertama  kerja  tim  dalam  STAD,  guru  harus  menjelaskan
kepada siswa apa artinya bekerja dalam tim.  Khususnya, sebelum memulai kerja tim  bahaslah  aturan  tim  sebagai  berikut:  1  Para  siswa  punya  tanggung  jawab
untuk memastikan bahwa teman satu tim mereka telah mempelajari materinya; 2 Tak  ada  yang  boleh  berhenti  belajar  sampai  semua  teman  satu  tim  menguasai
pelajaran  tersebut;  3  Mintalah  bantuan  dari  semua  teman  satu  tim  untuk membantu temannya sebelum teman mereka itu bertanya kepada guru; 4 Teman
satu tim boleh saling berbicara satu sama lain dengan suara pelan. Setelah    satu  atau  dua  periode  guru  memberikan  presentasi  para  siswa
akan  mengerjakan  kuis  individual.  Para  siswa  tidak  diperbolehkan  untuk  saling membantu  dalam  mengerjakan  kuis.  Sehingga,  tiap  siswa  bertanggung  jawab
secara individual untuk memahami materinya. Tiap  siswa  dapat  memberikan  kontribusi  poin  yang  maksimal  kepada
timnya  dalam    sistem  skor  ini,  tetapi  tak  ada  siswa  yang  dapat  melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan skor “awal”,
yang  diperoleh  dari  rata-rata  kinerja  siswa  tersebut  sebelumnya  dalam mengerjakan  kuis  yang  sama.  Siswa  selanjutnya  akan  mengumpulkan  skor  kuis
mereka  dibandingkan  dengan  skor  awal  mereka.  Untukmemberikan  skor kemajuan individu dihitung seperti dijelaskan pada Tabel 2.2berikut ini:
Tabel 2.2 Perhitungan Skor Kemajuan Individu
Skor Kuis Poin Kemajuan
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5
10 - 1 poin di bawah skor awal
10 Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal
20 Lebih dari 10 poin di atas skor awal
30 Kertas jawaban sempurna terlepas dari skor awal
30
Tim  akan  mendapatkan  sertifikat  atau  bentuk  penghargaan  yang  lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga
digunakan  untuk  menentukan  dua  puluh  persen  dari  peringkat  mereka.  Sesuai dengan  rata-rata  skor  kemajuankelompok  ,  diperoleh  kriteria  rata-rata  nilai  tim
dan penghargaanya seperti tercantumpada Tabel 2.3 berikut : Tabel 2.3 Kriteria Tingkat Penghargaan Kelompok
Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan
15 TIM BAIK
16 TIM SANGAT BAIK
17 TIM SUPER
2.1.6.2   Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Langkah-langkah  penerapan  pembelajaran  kooperatif  tipe  STAD  adalah sebagai berikut.
1. Guru  menyampaikan  materi  pembelajaran  kepada  siswa  sesuai  kompetensi
dasar  yang  akan  dicapai.  Guru  dapat  menggunakan  berbagai  pilihan  dalam menyampaikan  materi  pembelajaran  ini  kepada  siswa.  Misalnya,  antara  lain
dengan metode penemuan terbimbing atau metode ceramah. Langkah ini tidak harus dilakukan dalam satu kali pertemuan, tetapi dapat lebih dari satu.
2. Guru memberikan teskuis kepada setiap siswa secara individu sehingga akan
diperoleh nilai awal kemampuan siswa.
3. Guru  membentuk  beberapa  kelompok.  Setiap  kelompok  terdiri  dari  4  –  5
anggota,  dimana  anggota  kelompok  mempunyai  kemampuan  akademik  yang berbeda-beda  tinggi,  sedang,  dan  rendah.  Jika  mungkin,  anggota  kelompok
berasal  dari  budaya  atau  suku  yang  berbeda  serta  memperhatikan  kesetaraan jender.
4. Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang telah
diberikan,  mendiskusikannya  secara  bersama-sama,  saling  membantu antaranggota lain, serta membahas jawaban tugas yang diberikan guru. Tujuan
utamanya adalah memastikan bahwa setiap kelompok dapat menguasai konsep dan  materi.  Bahan  tugas  untuk  kelompok  dipersiapkan  oleh  guru  agar
kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai. 5.
Guru memberikan teskuis kepada setiap siswa secara individu. 6.
Guru  memfasilitasi  siswa  dalam  membuat  rangkuman,  mengarahkan,  dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
7. Guru  memberi  penghargaan  kepada  kelompok  berdasarkan  perolehan  nilai
peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya.
2.2 Penelitian yang Relevan
Romadi  2012  melakukan  penelitian  yang  berjudul  “Peningkatan Prestasi  Belajar  Siswa  Menggunakan  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Teknik
STAD  dalam  Mata  Pelajaran  IPS  Siswa  kelas  IVA  SD  Muhammadiyah  Bendo K
ulon  Progo  Semester  II  Tahun  Ajaran  20112012”.  Hasil  penelitiannya menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik
STAD dapat meningkatkan prestasi  belajar siswa pada mata pelajaran  IPS. Nilai