4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah unsur-unsur drama Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah karya
Ratna Sarumpaet? 2.
Bagaimanakah konflik kelas dalam drama Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah karya Ratna Sarumpaet?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan unsur-unsur drama Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah
karya Ratna Sarumpaet yang terdiri atas tokoh dan penokohan, alur, dan latar. 2.
Mendeskripsikan konflik kelas dalam drama Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah karya Ratna Sarumpaet.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis, penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan untuk penelitian drama Marsinah:
Nyanyian dari Bawah Tanah, karena belum ada yang meneliti konflik kelas dalam drama ini. Meski demikian, sudah ada beberapa tulisan mengenai kehidupan buruh
pada masa Orde Baru dan menyinggung kasus Marsinah. Selain itu, penelitian ini juga dapat memperkaya kajian sosiologi sastra yang meggunakan teori konflik
5 kelas.
Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan kesadaran pada masyarakat bahwa kaum buruh, yang merupakan masyarakat kecil, juga perlu diperhatikan hak-
haknya. Melalui kesadaran tersebut, penelitian ini juga bisa memberikan bantuan bagi lembaga hukum untuk mememperkuat perlindungan hukum terhadap buruh.
1.5 Tinjauan Pustaka
Salah satu penelitian karya sastra yang menggunakan perspektif Marx dilakukan oleh Rumbiak 2010. Ia mengangkat topik “Nilai Marxisme dalam novel
Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer”. Dalam penelitian tersebut, ia menyorot Marxisme sebagai pemikiran yang mengandung nilai perjuangan
keadilan, nilai penghapusan strata sosial, nilai rasa senasib-sepenanggungan, nilai multikulturalisme, dan nilai anti-kapitalisme atau persaaan. Pemkiran-pemikiran
tersebut tercermin dalam novel Bumi Manusia. Selain itu, Sujarwadi 2007 menggunakan teori perjuangan kelas Karl Marx
dalam penelitiannya yang berjudul “Perjuangan Kelas Penambang Pasir dalam Novel Kabut dan Mimpi Karya Budi Sarjono”. Dalam penelitian tersebut ia
mendeskripsikan proses perjuangan kelas penambang pasir dalam novel Kabut dan Mimpi.
Ralf Dahrendorf mengembangkan teori konflik dalam bukunya Class and Class Conflict in Industrial Society 1959. Menurut Dahrendorf, perjuangan kelas
tidak hanya semata-mata dilatarbelakangi oleh perebutan sumber daya ekonomi. Konflik dianggapnya timbul karena adanya pihak-pihak dalam kelompok
6 masyarakat yang memegang wewenang authority.
Noor 2004 menulis mengenai “Kelas Sosial, Kepentingan Kelas, dan Konflik Kelas dalam Novel Saman: Sebuah Tinjauan Sosiologis”. Dalam
penelitiannya, ia meneliti novel Saman karya Ayu Utami menggunakan teori Marx dan mengadaptasi beberapa teori Dahrendorf yang lain, seperti kepentingan kelas.
Mengenai sosok Marsinah, Goenawan Mohamad dalam Sarumpaet, 1997:ix menyebutkan bahwa apa yang terjadi atas Marsinah menunjukkan adanya dua
agresi, yaitu agresi terhadap Marsinah sebagai buruh dan agresi terhadap Marsinah sebagai seorang perempuan. Menurutnya, kaum buruh dan kaum perempuan adalah
pihak yang berada dalam posisi marjinal. Ia mengatakan bahwa buruh lemah kedudukannya dalam kehidupan sosial-ekonomi, dan perempuan lemah posisinya
dalam lingkungan budaya yang memuja Ramboisme. Drama Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah sempat disebutkan oleh Adji
2005: 101 dalam Gender dalam Drama Indonesia. Dalam tulisan tersebut, ia menyebutkan bahwa Tokoh tidak hanya “ditindas” oleh kelas atas penguasa dalam
sistem kapitalisme, tetapi juga “ditindas” oleh sistem patriarki. Selain itu, Atika 2013 meneliti drama Marsinah: Nyanyian dari Bawah
Tanah sebagai tugas akhir dengan judul “Drama Marsinah, Nyanyian dari Bawah Tanah Karya Ratna Sarumpaet: Analisis Struktur dan Tekstur”. Ia meneliti struktur
dan tekstur drama tersebut dengan teori George Kernodle. Drama Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah ini belum pernah diteliti
dengan perspektif konflik kelas. Oleh karena itu, penelitian ini dapat mengawali penelitian tentang drama Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah dan memperluas
7 referensi tentang konflik kelas dalam kajian sosiologi sastra di Indonesia.
1.6 Landasan Teori