Sikap Hormat Konsep-Konsep Dasar

9

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Pada landasan teori ini akan disajikan kajian pustaka, penelitian terdahulu, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Konsep-Konsep Dasar

Konsep-konsep dasar dalam penelitian ini meliputi sikap hormat, nilai toleransi, modul Living Values , prestasi belajar, dan Pendidikan Kewarganegaraan PKn.

2.1.1.1 Sikap Hormat

Rasa hormat merupakan sikap atau tingkah laku menghargai apa yang ada di sekitarnya. Rasa hormat juga merupakan sikap hormat kita terhadap orang lain pada saat kita berinteraksi terhadap orang lain dalam kehidupan sosial kita. Mereka akan memandang orang lain di sekitarnya secara positif dan penuh perhatian. Sikap hormat dapat diartikan sebagai suatu sikap yang mau menghargai seseorang atau sesuatu dengan cara yang baik dan penuh sopan santun Borba, 2008:161. Sedangkan Willner dalam Suseno 1985 menjelaskan bahwa setiap orang dalam berbicara dan membawa diri hendaknya menunjukkan sikap hormat kepada orang lain sesuai dengan derajat dan kedudukannya. Geertz dalam Suseno 1985 juga berpendapat bahwa prinsip hormat teratur secara hierarkis yang bernilai pada diri sendiri dan setiap orang wajib untuk membawa diri dan mempertahankannya. Pandangan Geertz bertujuan untuk menjaga masyarakat agar selalu berada di dalam kesatuan yang selaras. Sikap hormat berarti mau menghargai seseorang atau sesuatu dengan baik. Sikap hormat menjadi salah satu hal penting dalam kecerdasan moral seorang anak. Namun krisis yang terjadi saat ini adalah semakin menurunnya sikap hormat anak pada orang atau sesuatu di sekitar mereka. Menurut Borba 2008: 142-149 ada enam hal yang menjadi masalah dalam perkembangan sikap hormat seorang anak yakni 1 ketiadaan penghargaan terhadap anak; 2 kemunduran adap dan 10 sopan santun; 3 kekhawatiran dan kecurigaan; 4 kekurangan panutan yang baik; 5 kebanyakan kata-kata tidak senonoh; 6 kekasaran, ketidaksopanan, dan ketidaksenonohan yang ditonjolkan media Ada tiga langkah yang digunakan untuk menumbuhkan sikap hormat seorang anak menurut Borba 2008: 153. Langkah pertama menjelaskan tentang cara memperbaiki sikap, langkah kedua membantu anak menyadari konsekuensi perilaku tidak sopan, langkah ketiga membantu anak menyesuaikan tata krama. Salah satu cara terbaik agar anak bersikap hormat adalah dengan menghargai mereka. Anak akan melihat sikap orang yang lebih dewasa, bahwa yang kita tunjukkan adalah kasih sayang, menghormati, dan menghargai mereka. Orang dewasa dapat menekankan pentingnya sopan santun dan tata karma sejak dini kepada anak. Cara terbaik untuk mengajarkan tata krama dan sopan santun adalah dengan mengajarkan tata krama yang belum diketahui anak.

2.1.1.2 Nilai Toleransi