13 Pendidikan nilai pada saat ini sangat dibutuhkan untuk memperbaiki
perilaku anak. Dalam pendidikan nilai anak diajarkan tentang nilai-nilai yang harus tertanam pada diri anak. Dengan memahami pendidikan nilai tersebut, maka
perilaku anak dapat berubah secara perlahan sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki tentang arti dari nilai-nilai.
Modul
living Values
tepat diterapkan dalam penelitian ini karena dapat memperbaiki perilaku anak. Dalam mengajarkan nilai, pendidik dapat
menggunakan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang ada dalam modul sehingga nilai yang akan diajarkan dapat dimengerti oleh anak dan pembelajaran terkesan
menarik. Aktivitas yang diberikan sudah dirancang untuk mengembangkan nilai- nilai yang ada dengan mengikutsertakan ketrampilan pribadi, sosial, dan
emosional anak.
2.1.1.4 Prestasi belajar
Menurut Darsono 2000: 110 prestasi belajar siswa adalah “perubahan-
perubahan yang berhubungan dengan pengetahuankognitif, keterampilan psikomotor, dan nilai sikapafektif sebagai akibat interaksi aktif dengan
lingkungan”. Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar antara lain faktor yang berasal dari dalam diri siswa faktor intern, faktor yang berasal dari luar diri siswa faktor ekstern dan faktor pendekatan belajar
Syah, 2000:122. Faktor intern meliputi aspek fisiologis, aspek psikologis, intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.
Faktor ekstern meliputi lingkungan sosial, keadaan keluarga, keadaan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan non sosial.
Menurut Carrol dalam Sudjana 1989: 40 hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: 1 bakat, 2 waktu yang tersedia untuk
belajar, 3 waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, 4 kualitas pengajaran dan 5 kemampuan individu. Empat faktor tersebut di atas 1, 2, 3, 5
berkenaan dengan kemampuan individu dan faktor 4 adalah faktor di luar individu. Kemampuan siswa dan kualitas pengajaran mempunyai hubungan
berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Maksudnya bahwa makin tinggi
14 kemampuan siswa dan kualitas pengajaran, makin tinggi pula hasil belajar siswa.
Winkel 1983 menambahkan bahwa taraf prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk nilai
Menurut Bell-Gedler dalam Dimyati 2009:11 belajar merupakan proses yang terjadi antara keadaan internal dan proses kognitif melalui stimulus dari
lingkungan. Rangkaian proses menghasilkan suatu hasil belajar yang terdiri dari informasi verbal, ketrampilan intelek, ketrampilan motorik, sikap, dan siasat
kognitif. Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti berpendapat belajar adalah
aktivitas mental yang melibatkan individu secara langsung yang dilandasi dengan niat dan tujuan tertentu untuk meningkatkan pengetahuan dari tidak tahu menjadi
tahu melalui proses yang berlangsung lama dan hasilnya menetap. Selain itu prestasi belajar dipengaruhi faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri
siswa. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu
tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan, kemudian akan diukur dan dinilai yang hasilnya diwujudkan dalam angka atau
pernyataan. Angka dan pernyataan tersebut kemudian digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
2.1.1.5 Pendidikan Kewarganegaraan