Teori Perkembangan Moral Jean Piaget Teori Perkembangan Moral Kohlberg

16

2.1.2.1 Teori Perkembangan Moral Jean Piaget

Piaget berpendapat bahwa perkembangan moral berlangsung dalam tahap- tahap yang dapat diprediksi, dalam hal perubahan dari tipe penalaran moral yang sangat egosentris ke tipe penalaran moral didasarkan pada sistem keadilan berdasarkan kerja sama dan ketimbalbalikan Slavin, 2008: 69. Perkembangan moral menurut Piaget Slavin, 2008: 71 terdiri dari 2 tahap, yang pertama yaitu tahap perkembangan moral sebagai moralitas heteronom. Di tahap ini anak berpikir bahwa aturan tidak dapat diubah dan pelanggaran terhadapnya menghasilkan hukuman secara otomatis. Mereka berpendapat suatu perilaku adalah jahat jika menghasilkan hukuman sekalipun maksud pelakunya semula adalah baik. Tahap yang kedua dalam perkembangan moral Piaget dinamakan moralitas otonomi; tahap ini menjelaskan bahwa dunia sosial anak muncul lewat interaksi yang terus menerus dan kerja sama dengan anak lain yang akan merubah gagasan anak tentang aturan dan moralitas. Hukuman tidak lagi otomatis tetapi diterima karena ada pertimbangan maksud pelanggaran dan lingkungan yang meringankan. Menurut Piaget dalam penjelasan di atas, anak-anak mengalami perubahan dari tahap moralitas heternom ke moralitas otonom karena ada perkembangan struktur kognitif dan juga karena interaksi dengan teman-teman yang mempunyai status yang sama. Dengan demikian disimpulkan bahwa seorang anak akan mengubah pola berpikir dan tingkah lakunya sesuai dengan tahapnya melalui interaksi dengan orang lain.

2.1.2.2 Teori Perkembangan Moral Kohlberg

Sejalan dengan Piaget, Kohlberg dalam Singgih 1981 berpendapat bahwa seorang anak berkembang tidak hanya dalam aspek kognitifnya saja tetapi dalam aspek sosialnya juga. Perkembangan moral dapat meningkat sejalan dengan kemampuan seseorang menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan atau kaidah- kaidah yang ada dalam lingkungan atau masyarakatnya . Menurut Singgih 1981, Kohlberg ingin menyelidiki struktur proses berpikir yang mendasari jawaban ataupun perbuatan-perbuatan moral. Dari 17 penelitiannya, Kohlberg kemudian mengemukakan enam tahapan moral yang digolongkan dalam tiga tingkat, yaitu: a pra-konvensional yaitu orientasi terhadap kepatuhan dan hukuman serta relativistik hedonism, b konvensional yaitu tahap orientasi mengenai anak yang baik dan tahap di mana anak mempertahankan norma-norma sosial dan otoritas, dan c pasca konvensional yaitu orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial dan prinsip universal, yaitu anak telah mampu mengembangkan kode etik untuk menentukan baik atau tidak baiknya suatu perbuatan. Berdasarkan penjabaran di atas tentang tahap perkembangan moral Kohlberg, siswa sekolah dasar berada pada tingkat pra konvensional tahap kedua, yaitu relativistik hedonism. Mereka mengerti bahwa perilaku yang mereka lakukan itu saling berkaitan satu sama lain, apabila mereka melakukan pelanggaran dalam sebuah aturan maka mereka akan mendapatkan hukumannya. Meskipun demikan perkembangan moral pada tahap ini juga masih bersifat egosentris, dimana anak masih banyak melanggar aturan walaupun sebenarnya mereka tahu bahwa itu salah .

2.1.2.3 Teori Kecerdasan Moral Borba