Pendidikan Kewarganegaraan Konsep-Konsep Dasar

14 kemampuan siswa dan kualitas pengajaran, makin tinggi pula hasil belajar siswa. Winkel 1983 menambahkan bahwa taraf prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk nilai Menurut Bell-Gedler dalam Dimyati 2009:11 belajar merupakan proses yang terjadi antara keadaan internal dan proses kognitif melalui stimulus dari lingkungan. Rangkaian proses menghasilkan suatu hasil belajar yang terdiri dari informasi verbal, ketrampilan intelek, ketrampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti berpendapat belajar adalah aktivitas mental yang melibatkan individu secara langsung yang dilandasi dengan niat dan tujuan tertentu untuk meningkatkan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu melalui proses yang berlangsung lama dan hasilnya menetap. Selain itu prestasi belajar dipengaruhi faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan, kemudian akan diukur dan dinilai yang hasilnya diwujudkan dalam angka atau pernyataan. Angka dan pernyataan tersebut kemudian digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

2.1.1.5 Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan PKn membahas tentang hubungan antara manusia dalam perkumpulan yang terorganisasi dengan individu-individu dan negara. Menurut Wahab 1995: 11 PKn dapat diartikan sebagai mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari peserta didik baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. PKn adalah wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak, dan karakter warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. 15 PKn adalah mata pelajaran yang bertujuan untuk menjadikan siswa menjadi warga negara yang baik, yakni warga yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, sosial maupun spiritual, memiliki rasa bangga dan tanggung jawab dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air Maftruk dan Sapriya, 2005. Dari paparan kedua teori di atas dapat disimpulkan bahwa PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang mengajarkan tentang nilai-nilai luhur dan moral yang bertujuan untuk membentuk warga menjadi individu-individu yang masih berakar pada budaya bangsa yang masih kuat dengan nilai-nilai moralnya. Nilai- nilai moral yang dipelajari dalam PKn dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari siswa dengan memperhatikan perilaku masing-masing individu dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk mencapai pendidikan berkarakter yang diharapkan, maka dalam pelajaran PKn perlu dikembangkan dan dituangkan dalam materi serta model-model pembelajaran yang efektif. Berdasarkan pengertian dari konsep-konsep dasar diatas peneliti telah menjelaskan dasar dari permasalahan dan cara mengatasainya. Prestasi belajar dan sikap hormat yang membahas tentang niali toleransi ini merupakan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Sedangkan modul Living Values merupakan panduan yang digunakan peneliti dalam mengatasi masalah pada penelitian ini. Dalam hal ini peneliti melakukan tindakan pada mata pelajaran PKn karena melalui mata pelajaran PKn nilai-nilai yang akan dipelajari dapat dimasukkan dalam pembelajarannya sesuai dengan tujuan mata pelajaran Pkn yaitu membentuk karakter siswa.

2.1.2 Teori-Teori yang Relevan