Jenis Penelitian Indikator Keberhasilan Waktu Penelitian

28

BAB 3 METODE PENELITIAN

Dalam bab III ini diuraikan 1 jenis penelitian, 2 seting penelitian, 3 rencana pelaksanaan penelitian, 4 instrument penelitian, 5 uji validitas dan reliabilitas, 6 teknik pengumpulan data, 7 teknik analisis data, 8 indikator keberhasilan serta 9 jadwal penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK menurut Kurt Lewin dalam kunandar 2011: 42“ adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Selain itu dalam bukunya Muslich 2000: 8 Hopkins mendefinisikan PTK “adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran Bagan 3.1. Langkah –langkah penelitian tindakan Kurt Lewin Rencana Refleksi Pengamata Refleksi Rencana Pengamat Pelaksanaan Pelaksanaan 29

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih SDN Kalongan Yogyakarta. Sekolah tersebut beralamat di Jalan Solo, Kalongan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta kode pos 55282.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 20122013. Jumlah siswa pada penelitian ini adalah 20 siswa yang terdiri dari 10 siswa putri dan 10 siswa putra.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah prestasi belajar dan sikap perilaku toleransi pada siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran PKn Kompetensi Dasar ”menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya” dengan modul Living Values .

3.3 Pelaksanaan Tindakan

PTK ini dilakukan berdasarkan masalah yang akan diteliti dalam pembelajaran di kelas. Penelitian ini menekankan pada peningkatan prestasi belajar dan perilaku toleransi siswa kelas IV SDN Kalongan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 20122013. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dan satu siklus terdiri dari 1 x pertemuan 3 jam pelajaran. Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu:

3.3.1 Persiapan

Sebelum melakukan penelitian di SDN Kalongan Yogyakarta, terlebih dahulu peneliti menyiapkan beberapa hal. Pertama , peneliti mengidentifikasi masalah yang ada dikelas melalui wawancara dengan guru dan kepala sekolah. Kedua , informasi yang didapatkan melalui wawancara tersebut peneliti kemudian melanjutkan menganalisis masalah dengan mengamati permasalahan yang ada 30 dengan mengadakan pengamatan di kelas. Ketiga , setelah mengetahui permasalahan yang terjadi pada siswa peneliti menentukan alternatif pemecahan masalah yang. Keempat , peneliti lalu menetapkan instrumen penelitian yang akan diguunakan dalam penelitian. Kelima , peneliti mulai mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya sesuai dengan modul Living Values . Keenam , peneliti menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang terkait dengan pembelajaran yang sesuai dengan modul Living Values .

3.3.2 Pelaksanaan Siklus 1

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan terhadap keadaan siswa di kelas. Berdasarkan pengamatan, peneliti mendapati dua permasalahan utama yakni prestasi belajar siswa dengan rata-rata rendah dan perilaku toleransi yang rendah. Dengan permasalah tersebut, peneliti membuat rencana tindakan pada siklus 1 untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan menerapkan modul Living Values . Dalam siklus 1 peneliti mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Hal-hal yang disiapkan peneliti antara lain: membuat silabus, membuat RPP, mempersiapkan media dan sumber belajar yang digunakan serta mempersiapkan soal evaluasi yang diberikan kepada siswa. Selain itu peneliti juga mempersiapkan kertas bagi dua teman peneliti dan guru untuk menulis anekdot serta alat perekam untuk memperoleh video pembelajaran yang telah dilakukan. Pelaksanaan siklus 1 dilakukan pada hari Selasa, tanggal 26 Maret 2013. Dalam penelitian ini peneliti membuat perencanaan dalam pembelajaran dengan metode Cooperative Learning . Dalam pembelajaran peneliti terlebih dahulu mempresensi siswa. Untuk mengingatkan siswa kembali, peneliti mengulangi pelajaran sebelumnya tentang globalisasi dengan bertanyajawab dari gambar- gambar yang diperlihatkan melalui viewer . Setelah siswa ingat kembali peneliti menjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Masuk dalam kegiatan inti, siswa diajak untuk melihat video tentang globalisasi makanan. Setelah melihat video siswa dan peneliti membahas isi dari video tersebut. Untuk mengetahui pemahaman siswa tentang video, peneliti memberikan tes evaluasi 31 yang berbentuk tes uraian yang berhubungan dengan video tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang toleransi yang ditimbulkan akibat pengaruh globalisasi. Selanjutnya, siswa dibagi menjadi 5 kelompok untuk belajar bersama membuat poster. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, peneliti meminta perwakilan tiap kelompok menunjukkan hasil kerjanya di depan kelas dan dilanjutkan dengan membahasnya bersama- sama. Setelah semua terlihat paham, peneliti dan siswa bersama-sama merangkum kegiatan pemebelajaran dan diakhiri dengan mengerjakan tes evaluasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Dalam melakukan pembelajaran di kelas peneliti juga melakukan pengamatan terhadap sikap hormat siswa dalam hal toleransi kepada orang lain, mengamati melalui hasil anekdot yang dibuat oleh guru kelas IV dan dua teman peneliti yang duduk di belakang, mengamati melalui hasil wawancara dengan guru serta mengamati secara keseluruhan siswa dan kelas melalui video yang telah disiapkan. Setelah melakukan kegiatan pengamatan, peneliti melakukan refleksi bersama dengan dosen pembimbing, teman dan juga guru kelas IV SDN Kalongan. Dalam melakukan refleksi peneliti mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran kendala, kekurangan, dan hal-hal lain yang dijumpai dalam proses belajar mengajar, membahas permasalahan yang ditemui, menganalisis hasil pembelajaran dengan melihat ketercapaian indikator hasil pembelajaran. Dari tindakan yang dilakukan peneliti dapat melihat hasilnya apakah masalah yang dialami sudah teratasi atau belum. Jika masalah pada siklus 1 belum teratasi maka penelitian dilanjutkan pada siklus 2, dan seterusnya sampai permasalahan yang dihadapi dapat teratasi sesuai dengan indikator ketercapain.

3.3.3 Pelaksanaan Siklus 2

Setelah peneliti menganalisis data yang didapatkan dari siklus 1, hasil yang diperoleh belum memenuhi target peneliti. Dari 20 jumlah siswa kelas IV hanya ada 80 yang tuntas KKM sedangkan target dari peneliti adalah 90. Selain itu pada siklus 1 semua indikator sikap toleransi belum mengalami 32 perubahan yang baik. Dengan permasalahan tersebut, peneliti membuat rancana tindakan pada siklus 2 untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan penerapan modul Living Values dalam pembelajarannya. Dalam siklus 2 peneliti mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti halnya pada siklus 1. Hal-hal yang disiapkan peneliti antara lain: membuat silabus, membuat RPP, mempersiapkan media dan sumber belajar yang digunakan serta mempersiapkan soal evaluasi yang akan diberikan kepada siswa. Selain itu peneliti juga mempersiapkan kertas untuk menulis anekdot bagi dua teman peneliti dan guru serta alat perekam untuk menghasilkanvideo pembelajaran. Siklus 2 dilakukan pada hari Selasa, tanggal 23 April 2013. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pembelajaran berdasarkan RPP yang sudah dibuat dengan model pembelajaran Cooperative Learning . Pembelajaran siklus 2 diawali dengan melakukan presensi untuk mengetahui jumlah siswa yang hadir. Setelah selesai melakukan presensi, siswa diingatkan kembali pelajaran sebelumnya dengan mengadakan tanya jawab tentang adanya globalisasi sesuai dengan pelajaran sebelumnya. Pada kegiatan inti siswa diajak melihat video tentang kebudayaan. Siswa kemudian diminta untuk menanggapi video tersebut. Untuk mengetahui pemahaman siswa, peneliti memberikan tes uraian yang berupa kasus berdasarkan video yang telah mereka lihat. Peneliti juga mengajak siswa bermain pada siklus 2 ini agar tidak merasa bosan. Permainan ini dinamakan “Berjalan dengan Sepatumu” dan dilakukan secara berpasangan. Dalam permainan ini siswa diminta untuk menirukan gerak teman pasangannya tersebut. Setelah permainan ini selesai, siswa diminta mengungkapkan perasaannya dengan berpendapat tentang apa yang telah mereka lakukan. Pembelajaran dilanjutkan dengan merangkum dan diakhiri dengan menjawab soal evaluasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Dalam melakukan pembelajaran di kelas peneliti juga melakukan pengamatan terhadap sikap hormat siswa dalam hal toleransi kepada orang lain, mengamati melalui hasil anekdot yang dibuat oleh guru kelas IV dan dua teman peneliti yang duduk di belakang, mengamati melalui hasil wawancara dengan guru serta mengamati secara keseluruhan siswa dan kelas melalui video yang telah disiapkan. 33 Setelah melakukan kegiatan pengamatan, peneliti melakukan refleksi bersama dengan dosen pembimbing, teman dan juga guru kelas IV SDN Kalongan. Dalam melakukan refleksi peneliti mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran kendala, kekurangan, dan hal-hal lain yang dijumpai dalam proses belajar mengajar, membahas permasalahan yang ditemui, dan menganalisis hasil pembelajaran dengan melihat ketercapaian indikator hasil pembelajaran. Dari tindakan yang dilakukan peneliti dapat melihat hasil penelitian sudah bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi, dengan demikian penelitian dihentikan pada siklus 2.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur dalam penelitian Sugiyono, 2010: 148. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti adalah tes prestasi belajar, catatan anekdot, pedoman wawancara dan video.

3.4.1 Tes Tertulis

Tes tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan Kunandar, 2009: 187. Tes yang digunakan adalah tes obyektif. Tes objektif adalah tes yang disusun di mana untuk setiap pertanyaan tes disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih. Penyusunan Tes obyektif berdasarkan kisi-kisi yang mengacu pada tujuan instruksional ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom. Tes objektif ini digunakan peneliti untuk mengetahui nilai dari aspek kognitif siswa. Selain tertulis objektif, dalam penelitian ini juga menggunakan tes tertulis yang berupa uraian untuk menilai aspek afektif siswa dengan memeberikan kasus berdasarkan topik pembelajaran yang dilakukan. Tes uraian yang berjumlah dua soal diberikan kepada siswa setelah melihat video. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tertulis Tiap Siklus KISI-KISI TES OBJEKTIF MATA PELAJARAN Pkn KELAS IV SEMESTER GENAP Standar Kompetensi: 4. Menunjukkan sikap globalisasi di lingkungannya. 34 Kompetensi Dasar: 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Kondisi Indikator Level No. Soal Kondisi Awal Memberikan contoh pengaruh globalisasi baik positif maupun negatif di lingkungannya. Mengingat 5, 12, 20, 25, 26, 29, 33,34 Mengidentifikasi budaya-budaya Indonesia dalam adanya pengaruh globalisasi. Analisis 2, 13, 17, 22, 26, 30, 31, Mengidentifikasi 2 sikap adanya pengaruh globalisasi dari video yang ditontonnya. Analisis 1, 6, 7, 9, 10, 11, 23 Menunjukkan 2 macam benda dari video yang merupakan pengaruh globalisasi. Analisis 14, 15, 18, 24 Mengasosiasikan video yang dilihatnya dengan kehidupan sehari-hari. Evaluasi 3, 4, 8, 16, 19, 21, 27, 28, 32 Siklus 1 Memberikan contoh pengaruh globalisasi baik positif maupun negatif di lingkungannya. Penerapan 10, 15 Mengidentifikasi budaya-budaya Indonesia dalam adanya pengaruh globalisasi. Analisis 6, 8, 11, 14 Mengidentifikasi 2 sikap adanya pengaruh globalisasi dari video yang ditontonnya. Analisis 1, 2, 4, 5, 12 Menunjukkan 2 macam benda dari video yang merupakan pengaruh globalisasi. Analisis 7, 13 Mengasosiasikan video yang dilihatnya dengan kehidupan sehari-hari. Evaluasi 3 Siklus 2 Memberikan contoh pengaruh globalisasi baik positif maupun negatif di lingkungannya. Penerapan 1, 9, 14 Mengidentifikasi budaya-budaya Indonesia dalam adanya pengaruh globalisasi. Analisis 5, 8, 10, 12 Mengidentifikasi 2 sikap adanya pengaruh globalisasi dari video yang ditontonnya. Analisis 2, 4 Menunjukkan 2 macam benda dari video yang merupakan pengaruh globalisasi. Analisis 13, 15 Mengasosiasikan video yang dilihatnya dengan kehidupan sehari-hari. Evaluasi 3, 6, 7, 11 KISI-KISI TES OBJEKTIF MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SEMESTER GENAP Standar Kompetensi: 5 Menunjukkan sikap globalisasi di lingkungannya. Kompetensi Dasar: 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. 35 Kondisi Indikator Level No. Soal Kondisi Awal Memilih perilaku yang akan ditiru dalam video yang dilihatnya. Penerapan 1, 3 Memberikan alasan dalam menyetujui atau menolak perilaku yang ada didalam video. Evaluasi 2,4 Siklus 1 Memilih perilaku yang akan ditiru dalam video yang dilihatnya. Penerapan 1 Memberikan alasan dalam menyetujui atau menolak perilaku yang ada didalam video. Evaluasi 2 Siklus 2 Memilih perilaku yang akan ditiru dalam video yang dilihatnya. Penerapan 1 Memberikan alasan dalam menyetujui atau menolak perilaku yang ada didalam video. Evaluasi 2

3.4.2 Catatan Anekdot

Catatan anekdot adalah suatu catatan tentang peristiwa yang menarik dan bersifat faktual. Catatan anekdot berisi kejadian-kejadian nyata yang baru saja terjadi dan bukan suatu opini. Pada penelitian ini catatan anekdot dibuat oleh dua rekan peneliti dan juga guru kelas yang ikut dalam pembelajaran. Catatan yang dibuat itu merupakan suatu bentuk pengamatan tertulis yang bersifat deskriptif tentang apa yang terjadi dalam kelas pada jangka waktu tertentu Muslich, 2010: 60. Dalam penelitian ini catatan anekdot sangat membantu peneliti dalam mengamati sikap toleransi siswa dalam pembelajaran didalam kelas.

3.4.3 Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik Arifin, 2009: 157. Wawancara dapat dilaksanakan oleh guru dengan siswa, observer dengan siswa, siswa dengan siswa, dan terkadang guru dengan observer Hopkins, 2007: 190. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur sebab dengan wawancara tipe ini suasana lebih santai karena narasumber dapat menjawab pertanyaan secara bebas. Selain itu peneliti menggunakan pertanyaan campuran dengan mengacu topik pertanyaan yang sudah disiapkan sehingga pertanyaan dapat terarah pada sasarannya. 36 Tabel 3.2 Pedoman Wawancara No Indikator Sikap Pertanyaan 1. Memberikan pelayanan yang sama terhadap orang lain Apakah siswa sudah terlihat saling membantu dan peduli terhadap orang lain? Apakah siswa terlihat saling menghargai dengan adanya perbedaan dengan orang lain? 2. Memberikan pelayanan yang sama terhadap ABK Apakah siswa sudah memperlakukan siswa ABK dengan baik? Apakah siswa sudah menunjukkan tingkah laku yang sopan terhadap ABK? 3. Bekerja dalam kelompok Apakah siswa terlihat saling bekerja sama dalam kelompok? Apakah siswa sudah menunjukkan sikap toleransi dengan perbedaan yang ada dikelompoknya?

3.4.4 Video

Video tape recorder digunakan sebagai perangkat untuk mengumpulkan atau merekam informasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung Hopkins, 2007. Video rekaman membantu peneliti untuk mengamati berbagai aspek yang ingin diteliti dan menyajikan informasi yang akurat untuk diteliti. Fungsi video rekaman dalam penelitian ini antara lain untuk memperoleh gambaran secara visual dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, untuk bahan diagnosis, dan untuk menguji setiap pembelajaran secara detail Hopkins, 2007.

3.5 Uji validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Validitas

Validitas menjadi hal penting dalam suatu intrumen penelitian. Menurut Masidjo 1995: 242, validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Koefisien validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien yakni antara -1,00 sampai dengan 1,00 dengan taraf signifikansi 1 dan 5. Besar koefisien tersebut adalah: 37 Tabel 3.3 Kriteria besar koefisien validitas Koefisisen Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah Hasil perhitungan validitas dengan program komputer SPSS 20 Statistical Product and Service Solution didapati bahwa dari 40 butir soal yang diujikan pada 53 siswa, 19 butir soal dinyatakan valid. Hasil uji validitas soal yang valid dapat dilihat pada table berikut ini Tabel 3.4 Hasil uji validitas pertama No Pearson Correlation Sig. 2-Tailed Keputusan 1 0,108 0,443 Tidak valid 2 0.160 0.251 Tidak valid 3 0.243 0.079 Tidak valid 4 0,471 0,000 Valid 5 0.253 0.o68 Tidak valid 6 - - Tidak valid 7 0.213 0.126 Tidak valid 8 0.380 0.005 Valid 9 - - Tidak valid 10 0,165 0.238 Tidak valid 11 0.326 0.017 Valid 12 0.329 0.016 Valid 13 0.366 0.007 Valid 14 0.532 0.000 Valid 15 0,244 0,078 Tidak valid 16 - - Tidak valid 17 -0.044 0.753 Tidak valid 18 0.281 0.041 Valid 19 0.434 0.001 Valid 20 - - Tidak valid 21 0,534 0.000 Valid 22 0.399 0.003 Valid 23 0,179 0,199 Tidak valid 24 0.269 0.051 Tidak valid 25 0,156 0,264 Tidak valid 26 -0,050 0,720 Valid 27 0.281 0.041 Valid 28 0.570 0.000 Valid 29 0.321 0.019 Valid 38 No Pearson Correlation Sig. 2-Tailed Keputusan 30 0.444 0.001 Valid 31 0.252 0.069 Tidak valid 32 0.495 0.00 Valid 33 0,278 0,044 Tidak valid 34 0.226 0.104 Tidak valid 35 0.412 0.002 Valid 36 0.443 0.01 Valid 37 0.263 0.057 Tidak valid 38 0.174 0.214 Tidak valid 39 0.217 0.118 Tidak valid 40 0.426 0.001 Valid Hasil validitas tersebut belum memenuhi jumlah soal dalam instrumen penelitian, sehingga soal-soal yang belum valid direvisi kemudian diujikan kembali dan didapati 15 soal telah valid. Soal yang valid tersebut kemudian digunakan pada pengujian untuk pengambilan data dengan jumlah 15 soal untuk setiap siklusnya. Hasil dari uji validitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.5 Hasil uji validitas kedua No Pearson Correlation Sig. 2-Tailed Keputusan 1 0,360 0,010 Valid 2 0. 411 0.003 Valid 3 0,609 0,000 Valid 4 0.373 0.008 Valid 5 0.449 0.218 Valid 6 0.491 0.001 Valid 7 0.268 0.060 Tidak valid 8 0,193 0,180 Tidak valid 9 0.597 0.000 Valid 10 0.630 0.000 Valid 11 0,128 0,374 Tidak valid 12 0.310 0.029 Valid 13 0.635 0.000 Valid 14 0.170 0.237 Tidak valid 15 0.402 0.004 Valid 16 0.623 0.000 Valid 17 0,501 0,000 Valid 18 0.128 0.374 Tidak valid 19 0.468 0.001 Valid 20 0.651 0.000 Valid 39

3.5.2 Reliabilitas

Instrumen suatu penelitian dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut menghasilkan data yang sama dengan objek yang sama dengan beberapa kali pengukuran. Dalam bukunya Masidjo 1995: 209 menyatakan bahwa reliabilitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Hal ini berarti data yang diperoleh tidak menunjukkan penyimpangan atau perubahan yang berarti. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yakni koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas yang digunakan antara -1,00 sampai dengan 1,00 dengan taraf signifikansi 1 dan 5. Besar koefisien tersebut adalah: Tabel 3.6 Koefisien korelasi reliabilitas Koefisisen Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah Uji reliabilitas hanya dilakukan pada soal yang valid. Hasil pengujian validitas pertama didapati bahwa 19 soal telah valid. Sedangkan pada pengujian validitas kedua, 15 soal telah valid. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program komputer SPSS 20 Statistikal Product and Service Solution menggunakan untuk item-item soal tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas N jumlah soal valid Cron Alpha Kualifikasi 19 0.56 Cukup 15 0.65 Cukup Pada penelitian ini soal evaluasi yang digunakan tergolong reliabilitasnya cukup. Soal-soal tersebut dapat digunakan karena soal evaluasi tersebut valid ditinjau dari validitas isi dan kontruksinya, meskipun hasil reliabilitasnya cukup Masidjo, 1995: 257. 40

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik diantaranya: catatan anekdot, wawancara, dan video.

3.6.1 Tes Prestasi Belajar

Penyusunan tes prestasi belajar yang diberikan siswa pada akhir pembelajaran dibuat oleh peneliti dalam bentuk tes tertulis yang terdiri dari 15 soal objektif dengan rincian 10 soal pilihan ganda yang memiliki 4 alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan 5 soal dengan pilihan benar atau salah. Dalam tes tertulis ini siswa diminta untuk memilih salah satu jawaban yang menurut mereka benar. Kriteria penentuan skor pada soal objektif: Jika benar skor = 1 Jika salah skor = 0 Dalam tes tertulis ini juga terdapat tes uraian yang terdiri dari 2 soal. Tes uraian ini membahas tentang kasus yang sedang dipelajari dalam pembelajaran, dari kasus yang telah disediakan oleh peneliti dalam bentuk cerita, siswa diminta untuk menjawab dengan memberikan penjelasan berdasarkan pemikiran masing- masing siswa. Kriteria penentuan skor pada soal uraian dalam kasus: 4 = siswa memilih perilaku yang benar dan memberikan alasan dengan tepat dan jelas 3 = siswa memilih perilaku yang benar tetapi memberikan alasan kurang tepat atau jelas 2 = siswa memilih perilaku yang benar tanpa memberikan alasan 1 = siswa memilih perilaku yang salah dengan memberikan alasan yang tidak sesuai

3.6.2 Catatan Anekdot

Catatan anekdot didapatkan peneliti dari dua teman peneliti dan guru kelas yang membuatnya secara langsung dalam proses pembelajaran dengan mengamati tingkah laku siswa-siswa yang kemudian membahasnya dalam bentuk deskripsi. Untuk mempermudah pengamatan bagi dua rekan peneliti, peneliti membagi kelas menjadi 2 bagian sehingga tiap orang mengamati 10 siswa dalam satu deret tempat duduknya. Sedangkan guru kelas membuat anekdot berdasarkan 41 pengamatannya secara menyeluruh dan mencatat kejadian yang terlihat sangat menarik untuk diperhatikan dan dicatat. Setelah pembelajaran selesai semua catatan anekdot yang dibuat oleh dua teman peneliti dan guru dikumpulkan dan mulai digabungkan sesuai dengan nama siswa yang ada dalam catatan anekdot yang telah dibuat mereka.

3.6.3 Wawancara

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan informasi perilaku toleransi siswa peneliti melakukan wawancara yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran berlangsung bersama dengan guru kelas. Peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur merupakan pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada yang terstruktur dan ada pula yang bebas Arifin, 2009: 158. Metode wawancara semi terstruktur digunakan peneliti terhadap guru dalam mendapatkan data yang tidak dapat dilihat dalam pengamatan. Wawancara ini bertujuan untuk mengungkapkan data yang sulit didapatkan ditemukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung serta untuk mendapatkan tanggapan guru terhadap proses pembelajaran yang menggunakan modul Living Values sebagai panduan. Dalam melakukan wawancara ini peneliti selalu menggunakan pedoman wawancara agar selalu fokus dalam alur permasalahan.

3.6.4 Video

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan video untuk merekam semua kejadian yang terjadi dalam proses pembelajaran berlangsung. Video ini berfungsi untuk menguatkan hasil catatan anekdot yang telah dibuat oleh kedua teman peneliti dan juga guru kelas. Selain itu adanya video juga membantu peneliti dalam menilai aspek psikomotorik dalam prestasi belajar siswa berdasarkan kegiatan yang terekam di dalamnya. Peneliti merekam gerak gerik atau tingkah laku siswa menggunakan video saat pembelajaran berlangsung. Dengan demikian tingkah laku siswa dapat diamati dari hasil rekaman video. 42

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kuantitatif dan teknik analisa data kualitatif. Berikut peneliti paparkan analisa data yang dilakukan dalam penelitian.

3.7.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka. Data kuantitatif yang diperoleh peneliti kemudian diolah menggunakan rumus-rumus statistic yang sesuai. Pengolahan data tersebut dilakukan secara manual maupun menggunakan komputer dengan program SPSS. Dalam penelitian ini pengolahan data statistik digunkan untuk menghitung nilai prestasi siswa. Setelah data statistik diperoleh, peneliti menyajikan hasil perhitungan tersebut kedalam bentuk grafik batang. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, peneliti memberikan soal-soal evaluasi yang dikerjakan di akhir siklus. Selain soal evaluasi terdapat penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran. Analisis skor hasil prestasi belajar didapat dengan membandingkan kondisi awal, akhir siklus 1 dan akhir siklus 2. Langkah-langkah penskorannya sebagai berikut: 1 Penskoran nilai kognitif Jumlah benar = 1 Jumlah salah = 0 2 Penghitungan nilai yang diperoleh setiap siswa 3 Menghitung nilai siswa dengan rumus a. Aspek kognitif b. Aspek afektif c. Aspek psikomotorik 43 4 Menghitung nilai akhir Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus: 5 Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus 6 Membandingkan nilai belajar prestasi siswa pada kondisi awal, akhir siklus 1 dan akhir siklus 2. Kegiatan membandingkan ini dilakukan untuk mengetahui ada peningkatan presentasi prestasi belajar siswa atau tidak.

3.7.2 Teknik Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data dan setelah pengumpulan data dilakukan. Data-data diperoleh dari catatan anekdot, wawancara dengan guru dan video. Dari data-data tersebut kemudian disusun secara sistematis agar mudah dipahami dan diinformasikan kepada orang lain. Dalam pengolahan data kualitatif langkah yang dilakukan peneliti yaitu mengolah dan mempersiapkan data; membaca keseluruhan data; dan menganalisis secara detail Creswell, 2009: 276

3.8 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 3.8.1 Siswa menunjukkan kecenderungan perilaku toleransi yang semakin membaik setelah diterapkannya modul Living Values . 3.8.2 Peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn di SDN Kalongan Yogyakarta kelas IV setelah diterapkannya modul Living Values . Prestasi belajar akan dikatakan meningkat jika 44 Tabel 3. 8 Tabel indikator keberhasilkan Perubahan Indikator Kondisi awal Kondisi Akhir Prestasi Belajar Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 75,00 30 90

3.9 Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini pengambilan data dilaksanakan selama 12 bulan, terhitung mulai dari bulan September sampai bulan Agustus 2013. Kegiatan awal penelitian sampai penelitian skripsi secara rinci dapat dilihat dalam table yang ada di bawah ini. Tabel 3.9 Waktu penelitian No Kegiatan Bulan 2012-2013 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 1. Penyusunan proposal 2. Pengamatan, mengembangkan materi. 3. Persiapaninstrume ndanmateri 4. Pengumpulan data 5. Analisis data 6. Menulis skripsi 45

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya. Pembahasan tentang peningkatan prestasi belajar siswa dituliskan dalam pembahasan data kuantitatif dan sikap hormat siswa dalam nilai toleransi melalui pembahasan data kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV ini ditulis mulai dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

4.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengadakan pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang dilakukan pada hari senin, 8 Oktober 2012 oleh guru kelas IV. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan bersama peneliti, tingkah laku yang ditunjukkan siswa masih terlihat tidak memiliki sikap toleransi tampak ketika siswa berbicara dengan guru tidak sopan dan menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya, siswa suka mengejek teman yang memiliki kekurangan, serta dalam belajar berkelompok masih memilih-milih teman dan susah untuk diatur. Melihat tingkah laku siswa yang seperti itu guru hanya menegur dan terkadang mendiamkan siswa. Toleransi siswa kurang begitu terlihat, hal tersebut dikarenakan tidak ada tindakan nyata yang mengajarkan mereka tentang sikap toleransi itu sendiri. Pada saat guru mengajar di depan kelas ada siswa yang berbicara sendiri dengan teman sebangkunya dan bahkan ada pula yang pukul-pukulan karena saling mengejek. Penelitian dilanjutkan dengan mewawancarai guru seputar sikap siswa saat pembelajaran dan materi “menyikapi pengaruh globalisasi yang ada di lingkungannya” yang akan digunakan dalam penelitian. Dari hasil wawancara dengan guru peneliti mendapat beberapa informasi yang sangat penting, antara lain seringnya para siswa saling mengejek yang mengakibatkan perkelahian, siswa cenderung belajar atau berkumpul dengan teman satu kelompoknya sendiri dan materi yang masih abstrak dan bersifat hafalan sehingga tidak ada tindakan kongkrit yang mengajarkan siswa untuk lebih menghormati orang lain terutama dalam nilai toleransi antar teman maupun dengan guru.