3. Siswa dapat menganalisis unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam penggalan novel Burung-burung Manyar karya YB.Mangunwijaya
4. Siswa dapat menjelaskan unsur intrinsik dari penggalan novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya
5. Siswa dapat melaporkan hasil analisis penggalan novel di depan kelas.
Afektif
a. Karakter 1. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok ketika mengerjakan tugas
bersama 2. Siswa dapat bersikap kritis di dalam kelompok
b. Keterampilan sosial 1. Siswa dapat terlibat aktif dalam kelompok saat mengerjakan tugas
2. Siswa dapat menjadi pendengar yang baik saat kelompok lain persentasi di depan kelas
C. Materi Pembelajaran
• Penggalan novel Burung-burung Manyar karya YB. Mangunwijaya
• Unsur-unsur intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut
serta membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Unsur yang dimaksud,yaitu peristiwa,
cerita, plotalur, penokohan, tema, latar, sudut pandang pencerita, bahasa atau gaya bahasa.
• Macam-macam unsur intrinsik
a Tema Tema menurut Stanton dan Kenny 2010:67 dalam Nurgiyantoro adalah
makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema adalah gagasan, ide, ataupun pikiran utama di dalam karya sastra yang
terungkap atau tidak. Tema tidak sama dengan pokok masalah atau topic. Tema dapat dijabarkan dalam beberapa topic. Panuti Sudjiman, 1990: 78
b Latar Latar atau setting yang disebut juga sebagai landasan tumpuan, menyaran
pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwa-peristiwa yang
diceritakan Abrams
dalam Nurgiyantoro, 2010:216. Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur
pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing- masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan
secara sendiri, pada kenyataannya salaing berkaitan dan salaing mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Latar tempat menyaran pada
lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Sedangkan latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial
masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi Nurgiyantoro, 2010:227—233.
c Alur
Alur adalh jalinan peristiwa di dalam karya sastra y=untuk mencapai efek tertentu. Pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal waktu dan
oleh hubungan kausal sebab-akibat. Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama, yang menggerakkan jalan cerita melalui
rumitan kea rah klimkas dan selesaian Panuti Sudjiman, 1990:4.
d Penokohan
Penokohan adalah penciptaan citra tokoh di dalam karya sastra. Di dalam kisahan yang efektif, pengarang membentuk tokoh-tokoh fiktif secara
menyakinkan sehingga pembaca rasanya seolah-olah berhadapan dengan manusia
sebenarnya. Pembaca
memp[unyai kecenderungan
alami mengidentifikasikan diri dengan wirawan dan membeci tokoh durjana, atau
bersimpati terhadap seorang tokoh atau suatu kelompok dan berantipati terhadap yang lain. Penokohan menggunkan pelbagai cara: watak tokoh
dapat terungkap oleh: tindakannya, ujarannya,pikirannya, penampilan fisiknya, dan apa yang diaktakan tokoh tentang dirinya Panuti Sudjiman,
1990:61.
e Sudut Pandang
Sudut pandang, point of view, menyaran pada cara sebuah cerita dikisahkan. Ini merupakan cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai
sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca Abrams dalam
Nurgiyantoro, 2010:248. Sudut pandang yang digunakan bisa berupa sudut pandang orang pertama, orang ketiga, orang ketiga serba tahu, dan
pengarang sebagai pengamat. f Amanat
Gagasan yang mendasari karya sastra: pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. Di dalam karya sastra modern
amanat ini biasanya tersirat; di dalam karya sastra lama pada umunya amanat tersurat.
D. Metode Pembelajaran