e. Kualitas Mental para Tokoh Pickering  dan  Hooper  dalam  Minderop,  2005:33.  Kualitas  mental
para  tokoh  dapat  dikenali  melalui  alunan  dan  aliran  tuturan  ketika para  tokoh  bercakap-cakap.  Misalnya,  para  tokoh  yang  terlibat
dalam  suatu  diskusi  yang  hidup  menandakan  bahwa  mereka memiliki  sikap  mental  yang open-minded.  Ada  pula  tokoh  yang
gemar memberikan opini, atau bersikap tertutup close-minded atau tokoh yang penuh rahasia dan menyembunyikan sesuatu.
2.2.3 AlurPlot
Jalinan  peristiwa  di  dalam  karya  sastra  untuk  mencapai  efek  tertentu. Pautannya  dapat  diwujudkan  oleh  hubungan  temporal  waktu  dan  oleh
hubungan kausal sebab-akibat. Alur yaitu rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama, yang menggerakan jalan cerita melalui rumitan
ke arah klimaks dan selesaian Sudjiman, 1990:4. Sementara  itu,  Sudjiman  1992:30-36  mengatakan  struktur  alur
meliputi  paparan  exposition,  rangsangan  inceting  moment,  gawatan rising  action,  tikaian  conflict,  rumitan  complication,  klimaks  climax,
leraian falling action dan selesaian denovement. 1. Paparan exposition
Paparan  adalah  penyampaian  informasi  kepada  pembaca.  Paparan biasanya  terletak  pada  awal  cerita.  Dalam  tahapan  ini  pengarang
memperkenalkan  para  tokoh  menjelaskan  temapt  peristiwa  yang  akan terjadi.  Paparan  ini  berfungsi  untuk  mengatarkan  pembaca  ke  dalam
persoalan utama yang menjadi isi cerita darma itu. 2. Rangsangan
Rangsangan  adalah  peristiwa  yang  mengawali  timbulnya  gawatan. Rangsangan  sering  ditimbulkan  oleh  hal  lain,  misalnya  oleh  datangnya
berita  yang  merusak  keadaan yang  semula  terasa  laras.  Tak  ada  patokan tentang panjang paparan, kapan disusul oleh rangsangan, dan berapa lama
sesudah itu samapi pada gawatan. 3. Gawatan Tegangan
Gawatan  adalah  peristiwa  yang  ditimbulkan  oleh  munculnya  keinginan, pikiran,  prakarsa dari  seorang  tokoh  cerita  untuk  mencapai  tujuan
tertentu.  Akan  tetapi,  hasil  dari  prakarsa  itu  tidak  pasti  sehingga menimbulkan kegawatan.
4. Tikaian Tikaian adalah munculnya perselisihan yang diakibatkan oleh adanya dua
kekuatan  yang  dipertentangkan;  satu  diantaranya  diwakili  oleh  manusia atau pribadi yang biasanya menjadi protagonist dalam cerita.
5. Rumitan
Rumitan adalah perkembangan dari  gejala mulai tikaian menuju klimaks cerita,  klimaks  tercapai  apabila  rumitan  mencapai  puncak  kehebatannya.
Rumitan mempersiapkan  pembaca  untuk  menerima  seluruh  dampak  dari klimaks.
6. Klimaks Klimaks  adalah  bagian  alur  yang  menunjukan  adanya  pihak-pihak  yang
berlawanan atau bertentangan, perhadapan untuk melakukan perhitungan terakhir  yang  menentukan.  Klimaks  merupakan  tahapan  ketika
pertentangan yang terjadi mencapai titik optimalnya. Bagian ini terutama dipandang  dari  segi  tanggapan  emosional  dari  pembaca  atau  penonton
menimbulkan puncak ketegangan. 7. Leraian
Leraian  adalah  bagian  struktur  alur  yang  sudah  tercapai klimaks  dan kritis,  merupakan  peristiwa  yang  menunjukan  perkembangan  lakuan
kearah  selesaian,  dalam  hal  ini  pertentangan  mereka.  Ketegangan emosional  menyusut,  suasanan  panas  mulai  mendingin,  menuju  kembali
kekeadaan semula seperti sebelum terjadinya pertentangan. 8. Selesaian
Selesaian  adalah  bagian  akhir  atau  penutup  cerita.  Selesaian  boleh  jadi mengandung  penyelesian  masalah  yang  melegakan  ;  boleh  juga
mengandung  penyelesian  masalah  yang  menyedikan,  mislnya  si  tokoh bunuh  diri.  Ada  juga  selesaian  masalah  yang  pokok  masalahnya  tetap
menggantung  tanpa  pemecahan,  tanpa  ada  penyelesian  masalah  dalam keadaan  yang  penuh  dengan  ketidakpastian,  ketidakjelasan,  ataupun
ketidak pahaman.
2.2.4 Latar