117 …  Aku  bukan  undangan,  karena  sampai  sekarang aku  belum  pernah  berani
berhubungan lagi dengan Atik, alias Nyonya Larasati Janakatamsi, isteri Dekan Fakultas  Geologi  salah  satu  universitas  swasta  di  Jakarta  dan  Kepala
Laboraturium Maritim Angkatan Laut. ……………………………………………………………………………
Dari pemimpin protoklo kemarin aku mendapat kepastian, bahwa untuk upacara itu aku boleh-boleh saja berbaju batik, sebab itu sudah dianggap pakaian resmi
dan  rapi.  Bagus,  inilah  satu-satunya  yang  kuinginkan,  berpakaian  tidak  kaku, kalau aku berjumpa dengan Atik nanti Mangunwijaya, 2010: hlm 244.
118 “Dik  Jana  dulu  di  tahun-tahun  antara  45—49  di  mana?”  aku  tidak  berani
menyebutkan istilah clash atau aksi polisionil. Netral saja: tahun-tahun antara ini dan itu. rasa minderku belum hilang.
“Aku di Palang Merah.” Ah pantas saja. “Palang Merah?”
“Ya, kepada Mas Teto aku jujur berterus-terang. Aku tak suka berjuang dengan senjata.  Entah,  barangkali  karena  kami
bertradisi  dokter.”  Ini  lagi Mangunwijaya, 2010: hlm 280.
Seiring  berjalananya  waktu,  kebutuhan  akan  keamanan  tidak  terpenuhi  saat Setadewa  beranjak  remaja  karena  ke  datangan  Jepang  membuat  semuanya  berubah.
Ayah Setadewa ditangkap oleh Jepang, ibunya dijadikan gundik Jepang. Pada saat itu banyak  terjadi  kerusuhan  dan  Setadewa  memutuskan  untuk  ikut  bergabung  menjadi
anggota  KNIL.  Saat  itulah  kebutuhan  akan  keamanan  tidak  terpenuhi.  Kebutuhan akan  keamanan  melalui  penjelasan  di  atas  maka  dapat  disimpulkan  Setadewa
mengalami konflik batin yang sangat mendalam, rasa cemas, kecewa, sedih  dan malu dengan keadaan yang ada.
4.6.3 Kebutuhan Cinta dan Memiliki
Setelah  orang  memenuhi  kebutuhan  fisiologis  dan  keamanan,  mereka  menjadi termotivasi  oleh  kebutuhan  akan  cinta  dan  keberadaan  love  and  belongingness
needs, seperti keinginan untuk berteman; keinginan untuk mempunyai pasangan dan
anak;  kebutuhan  untuk  menjadi  bagian  dari  sebuah  keluarga,  sebuah  perkumpulan, lingkungan masyarakat, atau negara. Cinta dan keberadaan juga mencakup beberapa
aspek dari seksualitas dan hubungan dengan manusia lain dan juga kebutuhan untuk memberi  dan  mendapatkan  cinta  Maslow  dalam  Jess,  Feist,  Gregory  J  Feist,
2010:334  Kebutuhan cinta dan memiliki yang tidak terpenuhi
Kebutuhanakan  cinta  dan  memiliki  yang  tidak  terpenuhi  oleh  Setadewa  ketika dia masih anak-anak. Kekalahan KNIL buah gugur membuat Setadewa kekurangan
akan cinta. Selanjutnya Setadewa juga mengalami tidak terpenuhinya kebutuhan akan cinta ketika dia mengetahui bahwa Atik berpihak kepada Republik Singa Mengerti.
Seperti dalam kutipan berikut: Setadewa  pun  memiliki  kebutuhan  cinta  yang  tidak  terpenuhi.  Seperti  dalam
kutipan berikut. Sejak  papinya  ditangkap  dan  maminya  dijadikan  gundik  Jepang,  keluarga  Bu
Antana  sahabat  kedua  orang  tua  Setadewa  yang  menjadi  orang  tua  angkatnya.  Jadi, setelah  kedatangan  Jepang,  Setadewa  kurang  mendapatkan  cinta  dari  keluarganya.
Saat  dia  lulus  dari  sekolah,  keluarga  Bu  Antana  ingin  merayakan  keberhasilan  Atik anaknya dan Setadewa, tetapi Bu Antana dan Atik bingung bagaimana cara mengajak
Setadewa agar mau merayakan kelulusannya bersama Atik.
119 Tiba- tiba,  entah  dari  mana  bisikan  ilham,  Bu  Antana  mengajukan  usul:  “Kau
harus merayakan lulusmu dengan Teto.” Mangunwijaya, 2010: hlm 47.
120 Tetapi  bukankah  itu  suatu  permainan  yang  berbahaya?  Teto  sekarang  sudah bukan  yang  dulu,  sejak  malapetaka  mengenai  dirinya,  ibu  dan  ayahnya.  Duh
Gusti  lakon  sering  kejam.  Sungguh  sangat  beruntung  keluarga  Antana  masih utuh  dan  tidak  mengalami  kekejian  nasib  yang  menimpa  keluarga  Kapten
Brajabasuki Mangunwijaya, 2010: hlm 47.
Sejak  malapetaka  menimpa  keluarga  Setadewa,  dia  akhirnya  harus  tinggal sendiri  dan  kurang  mendapatkan  kasih  sayang.  Akhirnya  Setadewa  memutuskan
untuk  menjadi  tentara  kerajaan.  Setadewa  berpihak  kepada  Belanda  dan  Atik memihak Republik. Di sini lah terjadi konflik batin Setadewa dengan Atik. Setadewa
sangat  kecewa  dan  frustasi  dengan  keadaan  yang  sedang  terjadi,  seperti  dalam kutipan berikut:
121 Aku butuh Atikku agar aku hidup terus. Tetapi gadis itu ada di pihak musuhku dan harus kuhitung sebagai musuh Mangunwijaya, 2010: hlm 91.
Setadewa pun merasa menderita dengan keputusan Atik berpihak ke Republik 122 Aku.  Lelaki  KNIL  yang  sekasar  dan  sehebat  itu  dimuka  kompiku,  aku  tidak
tahan  merasakan  penderitaan  ditinggal  oleh  seorang ibu  dan  seorang  adik peremuan Mangunwijaya, 2010: hlm 92.
Sebenarnya,  Setadewa  memendam  rasa  dengan  Atik,  tetapi  dia  tidak  sampai hati  untuk  mengatakan  hal  itu  karena  Setadewa  menganggap  Atik  sebagai  adik
angkatnya. Hingga pada akhirnya cinta mereka tidak dipersatukan.
123 Sebetulnya  motivasi  rahasia  persoalan  komputer  semacam  itu  kurang  pada
tempatnya,  dan  aku  tak  henti-henti  menenteramkan  hati-nurani,  bahwa motivasi  pertama  bukan  masalah  kalkulasi  komputer,  melainkan  memang
sudah  saatnyalah  aku  berhadapan  muka,  mata  lawan  mata  dengan  kekasihku. Ya,  ia  sudah  kawin  dengan  orang  lain,  tetapi  dalam  hati  ia  tetap  kekasihku
Mangunwijaya, 2010: hlm 244.
Kebutuhan  Setadewa  akan  cinta,  dalam  arti  cinta  dengan  lawan  jenis  tidak terpenuhi  kerena  wanita  yang  disayangi  sudah  menikah  dengan  pria  lain.  Tetapi
dalam hatinya, wanita itu Atik masih menjadi kekasihnya. Jadi  kesimpulan  dari  uraian  di  atas  kebutuhan  akan  cinta  dalam  kehidupan
Setadewa ada yang terpenuhi dan ada yang tidak terpenuhi. Kebutuhan akan cinta, dia dapatkan  ketika  masa  kecil  dan  masih  hidup  bersama  dengan  papi  dan  maminya.
Semua  keluarga  selalu  memberi  perhatian  kepada  Setadewa  termasuk  keluarga keraton.  Tetapi  ketika  Setadewa  beranjak  remaja,  kebutuhan  akan  cinta  kurang  dia
dapatkan, karena kekalahan tentara kerajaan KNIL. Belanda kalah, Jepang masuk dan hal  ini  berdampat  pada  kehidupan  keluarga  Setadewa.  Papinya  ditangkap  dan
maminya dijadikan gundik Jepang. Setadewa pun hidup seorang diri, berkelanan dan menjadi tentara kerjaan untuk membalas dendam atas perlakuan Jepang kepada orang
tuanya. Dilihat dari kebutuhan akan keamanan, Setadewa memiliki konflik batin yang kurang kasih sayang.
4.6.4 Kebutuhan akan Penghargaan