Pengertian remediasi Prinsip pengajaran remedial

31 1 Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda. 2 Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai alasan. 3 Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai pilihan alasan. 4 Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda dan uraian. 5 Tes diagnostik dengan instrumen uraian.

E. Remediasi

1. Pengertian remediasi

Remediasi dapat diartikan sebagai tindakan atau proses penyembuhan. Remediasi merupakan kegiatan bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa berdasarkan hasil diagnosis yang sudah dilakukan. Dalam hal kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi ini dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran yang kurang berhasil, kegiatan remediasi dilakukan dalam bentuk pengajaran remedial atau bimbingan individual. Pengajaran remedial remedial teaching bertolak dari konsep belajar tuntas mastery learning, yang ditandai oleh sistem pembelajaran dengan menggunakan modul. Pada tiap akhir kegiatan pembelajaran dari suatu unit pembelajaran, guru melakukan evaluasi formatif, dan setelah adanya evaluasi formatif itulah anak-anak yang belum menguasai bahan pelajaran diberikan pengajaran remedial, agar tujuan belajar yang telah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 ditetapkan sebelumnya dapat dicapai. Dengan demikian, pengajaran remedial pada hakikatnya merupakan kewajiban bagi semua guru setelah mereka melakukan evaluasi formatif dan menemukan adanya anak yang belum mampu meraih tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Abdurrahman, 2009

2. Prinsip pengajaran remedial

Berbagai prinsip pengajaran remedial matematika menurut Abdurrahman 2009 antara lain: a. Menyiapkan anak untuk belajar matematika. Banyak anak berkesulitan belajar matematika yang penyebabnya adalah kurangnya kesiapan anak untuk mempelajari bidang studi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan waktu dan tenaga untuk membangun kesiapan belajar agar anak tidak mengalami banyak masalah dalam bidang studi matematika. b. Maju dari konkret ke abstrak. Siswa dapat memahami konsep-konsep matematika dengan baik jika pengajaran mulai dari yang konkret ke abstrak. Pada tahapan konkret, siswa memanipulasi berbagai objek nyata dalam belajar keterampilan. Pada tahap abstrak, siswa dapat menggantikan gambar atau simbol grafis. 33 c. Menyediakan kesempatan untuk berlatih dan mengulang. Jika siswa dituntut untuk mampu mengaplikasikan berbagai konsep secara hampir otomatis, maka mereka memerlukan banyak latihan dan ulangan. d. Generalisasi ke situasi baru. Siswa memperoleh kesempatan yang cukup untuk menggeneralisasikan keterampilan mereka ke dalam banyak situasi. Tujuannya adalah untuk memperoleh keterampilan dalam mengenal dan mengaplikasikan operasi-operasi komputasional terhadap situasi baru yang berbeda-beda. e. Menyadari kekuatan dan kelemahan siswa. Sebelum membuat keputusan tentang teknik yang akan digunakan untuk mengajar siswa, guru harus memahami kemampuan dan ketidakmampuan siswa, termasuk penguasaan matematika dan operasi-operasi yang dapat dilakukan oleh siswa. f. Membangun fondasi yang kokoh tentang konsep dan keterampilan matematika. g. Menyajikan program matematika yang seimbang. Program matematika yang seimbang mencakup kombinasi antara tiga elemen, yaitu: konsep, keterampilan, dan pemecahan masalah. h. Penggunaan kalkulator. Kalkulator dapat digunakan setelah siswa memiliki keterampilan kalkulasi, dengan tujuan untuk menanamkan penalaran matematika. 34

3. Langkah-langkah pengajaran remedial

Dokumen yang terkait

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16

Diagnosis kesulitan belajar matematika SMP

2 2 64