Hasil tes diagnostik PELAKSANAAN PENELITIAN

67

5. Hasil tes diagnostik

Tes diagnostik sebagai kelanjutan dari tes awal ini digunakan untuk mendalami kesulitan siswa dan mengetahui penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal tentang kubus dan balok ini. Hasil tes diagnostik disajikan sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Tes Diagnostik Subjek A - Subjek memahami titik sudut kubus. - Subjek dapat menunjukkan rusuk kubus dengan benar, namun salah dalam penulisan. A1 - Subjek ragu dalam menentukan sisi kubus. A2 - Subjek dapat menunjukkan sisi kubus dengan bantuan media yang berbentuk menyerupai kubus. - Subjek dapat menunjukkan diagonal sisi, namun salah dalam penulisan namanya. A3 - Subjek tidak dapat menunjukkan diagonal ruang. A4 - Subjek tidak dapat menunjukkan bidang diagonal, dan mengaku lupa. A5 - Subjek dapat menggambar jaring-jaring kubus, dan dapat menentukan mana yang tutupnya jika sisi alasnya diketahui. - Subjek tidak dapat menghitung volume kubus, dan mengaku lupa rumusnya. A6 - Subjek tidak dapat menentukan luas permukaan kubus. A7, A8 - Luas permukaan dapat diketahui dengan bantuan alat peraga yang menyerupai kubus. - Subjek dapat menunjukkan sisi dan rusuk balok. - Subjek masih sedikit ragu dalam menentukan bidang diagonal. A9 - Subjek tidak dapat menghitung volume dan luas permukaan balok karena lupa rumusnya. A12 - Subjek kesulitan dalam menghitung bilangan berbentuk pecahan. A13 - Subjek tidak dapat menghitung luas sisi balok. - Subjek lupa rumus luas persegi panjang dan persegi. A8, A11 - Subjek tidak dapat menghitung diagonal ruang sebuah balok karena tidak memahami penggunaan rumus Pythagoras. A14 Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 6 Soal 7 Soal 8 Soal 10 Subjek B - Subjek dapat menunjukkan semua rusuk dalam kubus. Soal 1 68 - Subjek tidak dapat menunjukkan sisi, namun setelah mengetahui, subjek dapat langsung menyebutkan semuanya. B1 - Subjek tidak dapat menunjukkan diagonal sisi, namun setelah ditunjukkan subjek langsung mengetahui jumlahnya. B2 - Subjek tidak dapat menunjukkan diagonal ruang. B3 - Subjek tidak dapat menunjukkan bidang diagonal, mengaku pernah belajar, namun lupa. B4 - Subjek tidak dapat menghitung volume dan luas permukaan karena lupa rumusnya. B5 - Subjek tidak dapat menghitung luas sisi yang berbentuk persegi, karena lupa rumus luas persegi. B6 - Subjek tidak mengetahui bahwa tinggi kubus sama dengan rusuk kubus. B7 - Subjek tidak begitu lancar dalam menyebutkan unsur- unsur balok namun dapat menunjukkan dalam gambar. B8 - Subjek dapat menghitung volume dan luas permukaan balok setelah memahami volume dan luas permukaan kubus. B10 - Subjek lemah dalam perkalian contohnya 7x7 = 42, 8x6 = 46. B9 - Subjek tidak dapat menghitung panjang diagonal ruang, karena lupa penggunaan rumus Pythagoras. B10 Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 7 Soal 8 Soal 10 Subjek C - Subjek dapat menyebutkan sisi kubus, namun tidak dapat menyebutkan semuanya. - Subjek menyebut nama sisibidang dengan tidak sesuai misalnya sisi ABCD disebutkan ABDC. C1 - Subjek dapat menyebutkan contoh diagonal sisi namun, tidak lengkap dalam menyebutkan keseluruhan diagonal sisi pada kubus. - Subjek tidak mengetahui diagonal ruang kemungkinan subjek lupa sehingga cukup lama dalam mengidentifikasi diagonal ruang suatu kubus. C2 - Siswa terlihat cepat mengalami kejenuhan belajar, ditandai ketika subjek menyakan lamanya wawancara tes ini dan ingin segera menyelesaikan. - Siswa tidak dapat mengidentifikasi bidang diagonal, subjek tidak mengetahui wujud dari bidang diagonal adalah bidang. C3 - Subjek dapat menggambar jaring-jaring kubus dengan benar, namun ketika diminta mencari tutup kubus dengan diketahui alasnya subjek kebingungan. - Subjek dapat membayangkan tutup dan alas kubus dengan bantuan media menyerupai kubus. Soal 1 Soal 2 69 - Siswa tidak tidak minat mencari bentuk jaring-jaring kubus lain. Subjek mengatakan “ga bisa mbak” ketika diminta mencari bentuk lain. C4 - Subjek dapat menghitung volume kubus dengan benar, namun salah dalam menuliskan satuan volume. - Subjek tidak mengetahui istilah “permukaan” kubus adalah seluruh sisi-sisi yang menyelimuti kubus. C5 - Subjek bingung dalam menghitung luas permukaan kubus dengan diketahui rusuk salah satu sisinya. C6 - Subjek tidak mengetahui bagaimana menghitung luas sisi kubus subjek lupa rumus luas persegi. C7 - Subjek bingung dalam menghitung volume kubus dengan diketahui luas sisi alasnya. C8 - Subjek lupa ketika menyebutkan sisi dari sebuah balok. C9 - Subjek lupa tentang rumus luas persegi panjang. C10 - Subjek keliru dalam membagi bilangan 315 : 3 = 15. C11 - Subjek tidak dapat menghitung panjang diagonal ruang suatu balok. C12 - Subjek lupa tentang rumus Pythagoras. Soal 3 Soal 4 Soal 5 Soal 7 Soal 8 Soal 10 Kisi-kisi tes diagnostik, serta hasil analisis dapat dilihat pada lampiran 5 hal. 126 dan lampiran 15 hal. 156 - 170 Ketiga subjek mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal kubus dan balok hampir di semua pokok materi kubus dan balok, sehingga materi pada soal tes diagnostik ini dibuat sama untuk ketiga subjek dan materinya mencakup soal-soal yang hampir sama dengan tes awal namun berbentuk uraian. Ketiga subjek mengerjakan soal tes diagnostik ini secara pribadi. Subjek yang sudah selesai dalam menyelesaikan soal diagnostik kemudian langsung diwawancarai tentang proses penyelesaian soal-soal tersebut dan kesulitan yang dialami. Wawancara dilakukan dengan pedoman soal diagnostik yang telah dikerjakan oleh subjek kemudian dibahas satu per satu. Proses wawancara ini dapat dikategorikan sebagai wawancara diagnostik untuk mencari kesulitan-kesulitan siswa secara mendalam dan faktor penyebabnya. 70 Kesulitan-kesulitan yang ditemukan segera diatasi supaya siswa segera menyadari kesalahan dalam penyelesaian soal maupun kesalahan dalam belajarnya. Oleh karena itu, dari wawancara diagnostik ini peneliti langsung memberikan penanganan langsung dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan subjek pada masing-masing soal serta memberi bimbingan secara individual.

6. Hasil wawancara dengan subjek

Dokumen yang terkait

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16

Diagnosis kesulitan belajar matematika SMP

2 2 64