45
G. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dinilai sulit untuk dipelajari oleh para siswa. Dalam kenyataan di kelas, terdapat siswa yang
mampu belajar matematika dengan baik, adapula yang dikatakan gagal dalam mempelajari suatu materi matematika yang ditunjukkan dengan rendahnya
perolehan nilai akademiknya. Bagi siswa yang dikatakan kurang mampu atau gagal dalam menyelesaikan tes tersebut diindikasikan siswa tersebut memiliki
kesulitan belajar matematika. Ciri-ciri siswa yang memiliki kesulitan belajar dapat dilihat dari perolehan nilai yang jauh dibawah nilai standar, serta sulitnya
siswa menguasai suatu materi pembelajaran, sehingga perlu diberikan remediasi.
Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru perlu untuk mengetahui kesulitan siswa dan berupaya membantu mengatasi kesulitan belajar siswa
supaya tidak ada siswa yang mengalami kegagalan dalam belajar atau tertinggal dalam menguasai materi pembelajaran. Oleh karena itu, untuk
membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa yang mengalami kesulitan belajar guru perlu melakukan kegiatan diagnosis, yaitu menemukan
letak dan penyebab kesulitan belajar kemudian merancang dan menentukan langkah kegiatan remediasi yang sesuai yaitu upaya untuk mengatasi kesulitan
belajar yang dialami siswa. Dengan demikian kesulitan belajar yang dialami siswa dapat teratasi dengan baik melalui bantuan kegiatan remediasi.
Oleh karena itu, penelitian ini mengarah pada kegiatan diagnosis dan remediasi untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
46
matematika. Penelitian ini memberikan gambaran langkah-langkah kegiatan diagnosis dan kegiatan remediasi serta mendeskripsikan kesulitan belajar yang
dialami siswa yang ditinjau dari penyelesaian soal matematika pada materi kubus dan balok. Alur dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pada akhirnya nanti, hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah kegiatan diagnosis dan remediasi yang dilakukan peneliti ini dapat membantu subjek
siswa mengatasi kesulitan belajar matematika pada materi kubus dan balok melalui proses pengajaran remedial.
Tes Awal Identifikasi Subjek
Tes Diagnostik Wawancara
Tes Akhir Remediasi
Diagnosis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian
eksploratif adalah penelitian yang dilakukan untuk menjajagi sesuatu apabila pengetahuan peneliti terhadap objek tersebut masih sangat sedikit atau terbatas,
atau dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan dilakukannya suatu penelitian lanjutan yang lebih lengkap. Termasuk dalam jenis penelitian adalah kegiatan
pengembangan atau penentuan suatu peralatan atau prosedur. Sifat penelitian ini masih terbuka dan mencari-cari Kartiko Widi, 2010. Dalam hal ini peneliti
memusatkan perhatian pada masalah kesulitan siswa dalam belajar dan menyelesaikan soal matematika pada materi kubus dan balok dan upaya
mengatasi kesulitan tersebut. Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini digunakan dalam proses
analisis data hasil belajar siswa dan dampak dari pembelajaran remedial sebagai upaya untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami
siswa, sedangkan pendekatan kualitatif digunakan dalam proses diagnosis kesulitan belajar yang dialami siswa dan mendeskripsikan data.