Metode pengajaran remedial Remediasi

36 dapat diatasi barulah dilaksanakan pengajaran remidial seperti pada butir a dan b. c. Evaluasi pengajaran remidial. Pada akhir kegiatan pengajaran remidial hendaknya dilakukan evaluasi kembali re-evaluasi sampai sejauh mana pengajaran remidial tersebut dapat meningkatkan prestasi mereka. Tujuan paling utama adalah dipenuhinya kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan misalnya 75 taraf penguasaan level of mastery. Bila ternyata masih belum berhasil maka hendaknya dilakukan kembali diagnosis re-diagnosis, prognosis, dan pengajaran remidial berikutnya. Dan demikian daursiklus ini akan berulang terus.

4. Metode pengajaran remedial

Metode pengajaran remedial merupakan metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan kesulitan belajar mulai dari langkah-langkah identifikasi kasus sampai dengan langkah tindak selanjutnya. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pengajaran remedial seperti yang dikutip oleh Mulyadi 2010 yaitu: a. Pemberian Tugas Metode pemberian tugas ialah suatu metode yang dilakukan guru dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid baik secara kelompok maupun secara individual, kemudian mereka diminta pertanggungjawaban atas tugas-tugas tersebut. Metode pemberian tugas dapat juga digunakan dalam langkah mengenal kasus murid 37 yang mengalami kesulitan belajar disamping juga untuk mengenal jenis dan sifat kesulitan belajar. b. Diskusi Metode diskusi adalah sebagai suatu proses pendekatan dari murid dalam memecahkan berbagai masalah secara analitis ditinjau dari berbagai titik pandangan. Tujuannya adalah menemukan pemecahan masalah, suatu pertemuan pendapat yang disepakati bersama sebagai gambaran dari gagasan-gagasan terbaik yang diperoleh dari pembicaraan bersama. Dalam pengajaran remedial metode diskusi digunakan sebagai salah satu metode dengan memanfaatkan interaksi antar individu dan kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar dengan cara sekelompok murid yang menghadapi kesulitan sama secara bersama-sama mendiskusikan cara-cara pembuatan tugas. Dengan demikian murid dapat saling membantu memperbaiki kegiatan belajarnya. Peranan guru dalam diskusi adalah merangsang dan mengarahkan jalannya diskusi. c. Tanya Jawab Dalam pengajaran remedial metode tanya jawab dapat dilakukan dalam bentuk dialog antara guru dan murid yang mengalami kesulitan belajar. Metode tanya jawab selain sebagai bentuk bantuan, juga dapat digunakan sebagai langkah pengenalan kasus dan langkah diagnosis dalam keseluruhan proses pengajaran remedial. 38 d. Kerja Kelompok Metode kerja kelompok adalah penyajian dengan cara pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. Dalam kerja kelompok yang terpenting adalah interaksi antara anggota kelompok dan dari interaksi ini diharapkan akan terjadi perbaikan pada murid yang mengalami kesulitan belajar. e. Tutor Sebaya Tutor sebaya adalah seorang murid yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu murid tertentu yang mengalami kesulitan belajar. Murid yang dipilih sebagai tutor adalah murid yang tergolong dalam prestasi belajarnya baik dan mempunyai hubungan sosial yang baik dengan teman-temannya. Dalam pelaksanaan metode tutor sebaya, ternyata tutor ini dapat membantu teman-temannya baik secara individual maupun secara kelompok berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh guru. Tutor dapat berperan sebagai pemimpin dalam kegiatan kelompok dan dalam hal tertentu tutor dapat berperan sebagai pengganti guru. f. Pengajaran Individual Pengajaran individual adalah suatu bentuk proses belajar mengajar yang dilakukan secara individual, artinya dalam bentuk interaksi antara guru dengan seorang murid secara individual. Dengan pengajaran individual ini guru mempunyai banyak waktu untuk 39 memonitor kemajuan belajar murid, mendorong murid belajar lebih giat dan membantu secara langsung murid menghadapi kesulitan- kesulitannya.

F. Kubus dan Balok

Dokumen yang terkait

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16

Diagnosis kesulitan belajar matematika SMP

2 2 64