22
h. Berkesinambungan
Kadang-kadang anak gagal mencapai tujuan pengajaran remedial yang telah dikembangkan berdasarkan hasil diagnosis. Dalam
keadaan semacam ini perlu dilakukan diagnosis ulang untuk landasan penyusunan program pengajaran remedial yang lebih efektif dan
efisien. Dengan
demikian, diagnosis
dilakukan secara
berkesinambungan untuk memperbaiki atau meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pengajaran remedial.
2. Prosedur dan teknik diagnosis
Langkah-langkah pokok prosedur dan teknik diagnosis kesulitan belajar menurut Entang 1984 antara lain sebagai berikut:
a. Langkah 1: Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Langkah yang dapat ditempuh dalam mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar yaitu: menandai siswa
dalam satu kelas atau satu kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan dalam belajar baik yang sifatnya umum maupun yang
sifatnya lebih khusus dalam mata pelajaran tertentu; atau dengan teknik-teknik meneliti nilai ujian yang tercantum dalam catatan
akademik, menganalisis hasil ujian dengan melihat tipe kesalahan yang dibuatnya, observasi pada saat pembelajaran, memeriksa buku
catatan pribadi, dan melaksanakan sosiometris untuk melihat hubungan sosial psikologis yang terdapat pada para siswa.
23
b. Langkah 2: Melokalisasikan letaknya kesulitan permasalahan.
Setelah menemukan kelas atau individu siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar, maka selanjutnya yang perlu ditelaah adalah:
1 Dalam mata pelajaran bidang studi manakah kesulitan itu
terjadi. Hal ini bisa dilakukan dengan mendekati kesulitan belajar pada
bidang studi tertentu, sehingga menjawab persoalan apakah kesulitan itu terjadi pada beberapa atau hanya salah satu bidang
studi tertentu saja. 2
Pada kawasan tujuan belajar aspek perilaku yang manakah kesulitan itu terjadi. Burton mengatakan bahwa pada langkah ini
pendekatan yang paling tepat kalau ada seyogyanya menggunakan tes diagnostik. Test diagnostik itu pada hakekatnya
adalah tes prestasi belajar TPB atau THB. Dengan demikian dalam keadaan belum tersedia tes diagnostik yang khusus
dipersiapkan untuk keperluan ini, maka analisa masih tetap dapat dilakukan dengan menggunakan naskah jawaban ujian tengah
semester atau akhir semester. 3
Pada bagian ruang lingkup bahan yang manakah kesulitan itu terjadi.
4 Dalam segi-segi proses belajar manakah kesulitan itu terjadi. Hal
ini bisa dilakukan dengan beberapa strategi pendekatan, yaitu dengan
pelaksanaan pengumpulan
informasi dalam
24
mengidentifikasi permasalahan dapat dilakukan dengan cara evaluasi reflektif, formatif, dan sumatif, atau dengan desain pre-
post-test dan bisa dilakukan dengan tes diagnostik.
c. Langkah 3: Lokalisasi jenis faktor dan sifat yang menyebabkan