Aspek-aspek Karakter Bertanggung Jawab
Pengetahuan Moral 1. Kesadaran moral
2. Mengetahui nilai-nilai moral
3. Pengambilan perspektif
4. Penalaran moral 5. Pengambilan
keputusan 6. Pengetahuan diri
Perasaan Moral 1. Hati nurani
2. Penghargaan diri 3. Empati
4. Menyukai kebaikan 5. Control diri
6. Kerendahan hati
Gambar 2.4. Komponen Pembentukan Karakter
Ada beragam pengetahuan moral yang dapat dimanfaatkan ketika berhadapan dengan tantangan-tantangan moral dalam hidup. Berikut
adalah penjelasan dari enam hal yang menjadi bagian dalam pengetahuan moral:
a. Kesadaran moral Ketidaksadaran moral atau dengan kata lain kebutaan moral sering
terjadi pada diri seseorang. Kondisi dimana seseorang tak mampu melihat bahwa situasi yang sedang ia hadapi melibatkan masalah
moral dan membutuhkan pertimbangan lebih jauh. Remaja khususnya
Aksi Moral 1. Kompetensi
2. Kemauan 3. kebiasaan
sangat rentan terhadap kegagalan dimana remaja sering bertindak tanpa mempertanyakan apakah ini benar?
Aspek pertama yang perlu dimiliki oleh remaja dalam kesadaran moral adalah; remaja harus mengetahui bahwa tanggung jawab moral
pertama mereka adalah menggunakan akal mereka untuk melihat kapan sebuah situasi membutuhkan penilaian moral. Kemudian
memikirkan dengan cermat pertimbangan apakah yang benar untuk tindakan tersebut.
Aspek kedua dari kesadaran moral adalah kendala untuk bisa mendapatkan informasi. Remaja harus bertanggung jawab untuk
mencari informasi dan memastikan fakta terlebih dahulu sebelum membuat sebuah pertimbangan moral.
b. Mengetahui nilai-nilai moral Mengetahui sebuah nilai moral berarti memahami bagaimana
menerapkannya dalam berbagai situasi. Apa artinya “tanggung jawab” ketika melihat seorang siswa tidak mengerjakan PR dari guru? Ketika
melihat siswa membolos sekolah? Nilai-nilai moral yang perlu diketahui remaja dalam kehidupan ini diantaranya adalah menghormati
kehidupan, kemerdekaan, bertanggung jawab, kejujuran, keadilan, toleransi, sopan santun, disiplin diri, integritas, belas kasih,
kedermawanan, dan keberanian. Semua ini merupakan faktor penentu dalam membentuk pribadi yang baik.
c. Pengambilan perspektif Pengambilan perspektif adalah kemampuan untuk mengambil sudut
pandang orang lain, melihat situasi dari sudut pandang orang lain, membayangkan bagaimana mereka akan berpikir, bereaksi, dan
merasa. d. Penalaran moral
Penalaran moral adalah memahami makna sebagai orang yang bermoral dan mengapa harus bermoral. Seiring dengan perkembangan
penalaran moral
anak-anak dan
riset menunjukkan
bahwa perkembangan terjadi secara bertahap, mulai dari mempelajari mana
yang termasuk sebagai nalar moral dan mana yang tidak termasuk sebagai nalar moral ketika akan melakukan sesuatu. Pada tingkat
tertinggi, penalaran moral juga melibatkan pemahaman terhadap beberapa prinsip moral klasik, seperti: “Hormatilah martabat setiap
individu”; “Perbanyaklah berbuat baik”; dan “Bersikaplah sebagaimana engkau mengharapkan orang lain bersikap padamu”.
Prinsip-prinsip semacam ini dapat menuntun perbuatan moral remaja dalam berbagai macam situasi.
e. Membuat keputusan Untuk membuat keputusan seseorang dapat melakukan pendekatan
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya, seperti “apa saja pilihanku?” apa saja konsekuensinya?” dan lain-lain. Mampu
memikirkan langkah yang mungkin akan diambil seseorang yang sedang menghadapi persoalan moral disebut sebagai keterampilan
pengambilan keputusan reflektif. f. Memahami diri sendiri
Membangun pemahaman diri berarti sadar terhadap kekuatan dan kelemahan karakter diri dan mengetahui cara untuk memperbaiki
kelemahan tersebut. Memahami diri sendiri merupakan pengetahuan moral yang paling sulit untuk dikuasai, tetapi penting bagi
pengembangan karakter. Kesadaran moral, pengetahuan terhadap nilai-nilai moral, pengambilan
perspektif, penalaran moral, pembuatan keputusan, dan memahami diri sendiri merupakan kualitas-kualitas pikiran yang membentuk
pengetahuan moral. Ditinjau dari sisi perasaan moral atau sisi emosionalnya terdapat
beberapa faktor yang membentuk karakter pada seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Hati nurani Hati nurani memiliki dua sisi: sisi kognitif dan sisi emosional. Sisi
kognitif menuntun seseorang dalam menentukan hal yang benar, sedangkan sisi emosional menjadikan seseorang merasa berkewajiban
untuk melakukan hal yang benar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI