Indikator Karakter Bertanggung Jawab Karakterristik Individu yang Memiliki Karakter Bertanggung Jawab
memikirkan langkah yang mungkin akan diambil seseorang yang sedang menghadapi persoalan moral disebut sebagai keterampilan
pengambilan keputusan reflektif. f. Memahami diri sendiri
Membangun pemahaman diri berarti sadar terhadap kekuatan dan kelemahan karakter diri dan mengetahui cara untuk memperbaiki
kelemahan tersebut. Memahami diri sendiri merupakan pengetahuan moral yang paling sulit untuk dikuasai, tetapi penting bagi
pengembangan karakter. Kesadaran moral, pengetahuan terhadap nilai-nilai moral, pengambilan
perspektif, penalaran moral, pembuatan keputusan, dan memahami diri sendiri merupakan kualitas-kualitas pikiran yang membentuk
pengetahuan moral. Ditinjau dari sisi perasaan moral atau sisi emosionalnya terdapat
beberapa faktor yang membentuk karakter pada seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Hati nurani Hati nurani memiliki dua sisi: sisi kognitif dan sisi emosional. Sisi
kognitif menuntun seseorang dalam menentukan hal yang benar, sedangkan sisi emosional menjadikan seseorang merasa berkewajiban
untuk melakukan hal yang benar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Penghargaan diri self-esteem Jika seseorang memiliki penghargaan diri yang sehat, maka seseorang
tersebut dapat menghargai dirinya sendiri. Dan jika seseorang mampu menghargai dirinya sendiri,
maka seseorang tersebut akan
menghormati dirinya sendiri. Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi seseorang untuk merusak tubuh atau pikirannya sendiri atau
membiarkan orang lain merusaknya. Demikian pula dengan remaja yang memiliki penghargaan diri yang
sehat akan mampu memandang diri secara positif, tidak bergantung pada pendapat orang lain, lebih mampu bertahan dari tekanan teman
sebaya, mampu mengikuti pertimbangan pribadi, dan lebih bertanggung jawab terhadap diri, sesama, lingkungan dan kepada
Tuhan. c. Empati
Empati adalah kemampuan mengenali, atau merasakan, keadaan yang tengah dialami orang lain. Empati merupakan sisi emosional dari
pengambilan perspektif. d. Mencintai kebaikan
Jika seseorang mencintai kebaikan, mereka akan merasa senang melakukan kebaikan. Cinta akan melahirkan hasrat, bukan hanya
kewajiban. Potensi ini merupakan potensi moral manusia yang sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI