Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3. Uji Normalitas

Menurut Nurgiyantoro dkk 2002:110 uji normalitas adalah salah satu bagian dari uji prasyarat analisis data, artinya sebelum melakukan analisis data yang sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya. Adapun tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Kriteria keputusan dalam uji normalitas pada SPSS adalah jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika signifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak normal. Setelah dilakukan uji normalitas menurut Kolmogorov-Smirnov data yang diperoleh peneliti teruji berdistribusi normal. Hasil uji normalitas divisualisasika dalam tabel 3.4 berikut. Tabel 3.6 Tabel Hasil Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. Pretest .186 30 .009 .924 30 .035 posttest .101 30 .200 .968 30 .485 This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction pada tabel 3.6 hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa nilai signifikansi 0,2000,05 dengan demikian sampel peneliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal. jika ditinjau dari hasil uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukan nilai signifikansi 0,4850,05 hal ini pun berarti sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

F. Teknik Analisis Data

Sugiyono 2010:207 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data dalam penelitian ini, untuk rumusan masalah pertama tentang gambaran tingkat karakter bertanggung jawab siswa kelas VII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiantial learning Tahun Ajaran 2014-2015, menggunakan pengkategorian berdasarkan model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2014:147. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang digambarkan pada tabel 3.7 berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.7 Tabel Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Bertanggung Jawab Keterangan: Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala. Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek peneliti menurut perhitungan skala. Standar deviasi σsd : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran μ mean teoritik : Rata-rata teoritik skor maksimum dan minimum kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendah tingkat karakter bertanggung jawab dengan jumlah item 20 diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut. NormaKriteria Skor Kategori +1,8 σ μ Sangat Tinggi +0,6 σ μ ≤ +1,8 σ Tinggi -0,6 σ μ ≤ 0,6 σ Sedang -1,8 σ μ ≤ -0,6 σ Rendah μ ≤ -1,8 σ Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156