Upaya-upaya Peningkatan Karakter Bertanggung Jawab

Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperikalu secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut Hurlock 1996 adalah berusaha: a. Mampu menerima keadaan fisiknya;

b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;

c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis; d. Mencapai kemandirian emosional; e. Mencapai kemandirian ekonomi; f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyrakat; g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua; h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa; i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan; j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Perkembangan Moral Remaja

Menurut Kohlberg dalam Adisusilo Sutarjo, 2012 ada enam tahap dalam perkembangan moral dapat dikaitkan satu sama lain dalam tiga tingkat sehingga tiap tingkat memiliki dua tahap yaitu; a tahap Prakonvensional dibedakan menjadi dua tingkat: Orientasi hukuman dan kepatuhan, dan Orientasi instrumentalis relatif, b tahap konvensional dibedakan menjadi dua tingkat: orientasi masuk kelompok “anak manis” dan “anak baik” dan orientasi hukum dan ketertiban, c tahap pascakonvensional, otonom atau berprinsip dibedakan menjadi dua tingkat: orentasi kontrak sosial legalitas, dan orientasi prinsip kewajiban. Dari tiga tahapan di atas remajapeserta didik kelas VII A Kanisius Kalasan Yogyakarta termasuk pada tahap pertama yaitu: tahap prakonvensional. Pada tahap ini anak menyesuaikan diri dengan aturan- aturan adat dan budaya setempat tentang apa yang disebut baik atau buruk, benar atau salah. Tetapi hal itu semata-mata dihubungkan dengan reaksi orang lain. penilaian baik buruknya perbuatan hanya ditentukan oleh faktor-faktor dari luar. Motivasi untuk penilaian moral terhadap perbuatan hanya didasarkan atas akibat atau konsekuensi yang dibawakan oleh perilaku si anak. Tingkat prakonvensional dapat dibedakan menjadi dua tahap: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156