Prinsip-Prinsip Belajar Tinjauan Pustaka 1. Konstruktivisme

20 d. Pengulangan Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barangkali yang paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori Psikologi Daya. 19 Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menganggap, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang. e. Tantangan Dalam situasi belajar siswa jmenghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan, yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Agar pada anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar haruslah menantang. f. Balikan dan penguatan Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu menurut B.F. Skinner 20 tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenyangkan. Atau dengan kata lain, penguatan positif maupun negatif dapat memperkuat belajar. g. Perbedaan individual Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. 19 Ibid, hal. 47 20 Ibid, hal. 48 21

6. Pembelajaran IPA

a. Pengertian IPA IPA merupakan suatu cabang disiplin ilmu yang berkaitan erat dengan alam dan memiliki hubungan yang kuat dengan kehidupan manusia. Dalam kajian keilmuannya, IPA melandasi pada empat tahap atau proses yakni perumusan masalah, observasi dan eksperimen, menafsirkan data, dan pengujian intrepetasi dari data tersebut. 21 Oleh karena itu, hampir setiap fenomena alam yang sering dijumpai sehari-hari selalu berkaitan dengan IPA. Penggunaanya dalam berbagai bidang kehidupan pun tak lepas dari IPA, mulai dari masalah pertahanan negara, dunia kesehatan, telekomunikasi, pertanian, masalah kebutuhan energi, sampai pada masalah bahan-bahan kimia. 22 Hal ini yang dapat membangkitkan minat sebagian manusia untuk mempelajari fenomena tersebut yang pada akhirnya dapat bermuara pada suatu penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian IPA merupakan kumpulan pengetahuanh yang didapat melalui proses yang ilmiah dan metode tertentu dan berlaku secara universal. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa ilmu alam atau sains akan terus berkembang dari masa ke masa. Pengetahuan tersebut tidak akan berhenti selama manusia tetap ada. b. Pengertian pendidikan Kata pendidikan dalam bahasa Inggris adalah education. Sedang kata Education sendiri diambil dari satu atau dua suku kata Latin, yakni educere yang artinya „to lead out‟ atau to train‟ dan educare yang artinya „to train‟ atau „to nourish ‟. 23 Sedangkan menurut rumusan nasional, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, danatau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. 24 21 Konrad B. Krauskopf and Athur Beiser, The Physical Universe, New York: McGraw- Hill Compenies, Inc. 2006. hal. 2 22 Theodore A. Ashford, The Physical Sciences: From Atom to Stars, Second Edition. New York: Holt, Rineheart and Winston, Inc. 1967. hal. 2 – 3 23 Christopher Winch and John Gingell, Philosopy of Education: The Key Concepts, New York: Routledge Taylor Francis Group, 2008 cet. Ke 2, hal. 63 24 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung: PT Bumi Aksara, 2005 cet ke 5 hal. 2 22 c. Pendidikan IPA SMP Pendidikan IPA di SMP merupakan pendidikan tingkat dasar dan lanjutan dari Sekolah Dasar. Namun pendidikan IPA pada tingkat SMP seringkali hanya disampaikan secara hafalan. Padahal semestinya siswa diajak aktif untuk ikut berpikir tentang materi yang diberikan juga aplikasi dan cara kerjanya dalam kehidupan sehari-hari. Jika diberikan dengan cara-cara yang menarik dan penuh kesungguhan siswa akan merasa dilibatkan. Dengan demikian bukan tidak mungkin pada diri siswa akan tumbuh minat dan semangat belajar yang tinggi dan tujuan pembelajaran pun akan tercapai dengan baik. Pendidikan IPA menjadi suatu bidang ilmu yang memiliki tujuan agar setiap siswa terutama yang ada di SMP memiliki kepribadian yang baik dan dapat menerapkan ilmiah serta dapat mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap bentuk pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tersebut. Bukan berarti teori-teori terdahulu tidak digunakan, ilmu tersebut akan terus digunakan sampai menemukan ilmu dan teori baru. Teori lama digunakan sebagai pembuktian dan penyempurnaan ilmu-ilmu alam yang baru. Hanya saja teori tersebut bukan untuk dihafal namun diterapkan sebagai tujuan proses pembelajaran. Melihat hal tersebut di atas, nampaknya pendidikan IPA saat ini belum dapat menerapkannya. Perlu adanya usaha yang dilakukan agar pendidikan IPA yang ada sekarang ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal yang akan dicapai, karena kita tahu bahwa pendidikan IPA tidak hanya pada teori-teori yang ada namun juga menyangkut pada kepribadian dan sikap ilmiah dari peserta didik. Untuk itu maka kepribadian dan sikap ilmiah perlu ditumbuhkan agar menjadi manusia yang sesuai dari tujuan pendidikan.

7. Pengertian Hasil Belajar

Sebagai akibat dari perlakuan tentu ada hasil yang didapat. Demikian halnya dengan belajar. Siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar jika 23 memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Slameto mengemukakan sebuah pendapat bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yakni faktor intern dan ekstern. 25 Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sejalan dengan itu, Yudhi Munadi menggunkan istilah faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. 26 Faktor intenal meliputi faktor fisiologis dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan instrumental. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, membantu dalam proses dan hasil belajar. Demikian juga keadaan psikologis yang berkaitan dengan kondisi jiwa seperti intelejensi, perhatian, minat dan bakat, motivasi dan sebagainya juga memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap proses dan hasil belajar. Yudhi menambahkan, faktor lingkungan seperti keadaan alam dan lingkungan sosial dimana peserta didik berada juga faktor instumental yang meliputi kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Proses Pembelajaran mengndung dua unsur penting yaitu proses dan hasil belajar. 27 Proses adalah kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Evaluasi merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar. Hasil Belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dimana tingkat keberhasilan siswa ditandai selalu dengan skor, angka, kata atau huruf. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasi, 25 Slameto, op. cit., hal. 54 26 Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Ciputat: Gaung Persada Press, 2008 cet. Ke 1, hal. 24 27 Wahidin Qohar, Teori Hasil Belajar,Tersedia di http:cpgm.webnode.com tanggal 27 Des 2012 jam 10:14