Penguasaan Konsep Tinjauan Pustaka 1. Konstruktivisme

12 jangka panjangnya bagus sedangkan ingatan jangka panjang yang baik artinya konsep yang diterima telah masuk kedalam ranah psikologis siswa. Akibatnya adalah kapanpun siswa ditanya mengenai konsep yang telah diberikan, diyakini bahwa siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan konsep.

3. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar

Pendidikan adalah sebuah aktivitas dimana kita semua merasakan bahwa kita mengetahui tentang sesuatu, memiliki pengalaman praktis tersendiri. 6 Dengan demikian belajar sudah menjadi aktivitas rutin manusia, baik disadari ataupun tidak. Oleh karena itu, hidup manusia tidak akan bisa terlepas dari proses ini. Seseorang yang merasa tak perlu belajar sebetulnya pada saat yang sama ia sedang belajar arti dari sebuah kemalasan yang mungkin akan ia sadari setelah memperolah akibat dari kemalasan itu. Cepat atau lambat. Namun apakah semua aktivitas manusia dapat dikategorikan belajar? Dalam arti luas mungkin ya, tapi yang dimaksud disini belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 7 Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku yang dimaksud diantaranya sebagai berikut: a perubahan terjadi secara sadar b perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional c perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif d perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah e perubahan mencakup seluruh aspek dan tingkah laku Dengan ciri-ciri diatas, terlihat jelas bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku manusia menuju arah kesempurnaan dan bersifat permanen. 6 Steve Bartlett and Diana Burton, Introduction to Education Studies, Second Edition London: SAGE Publication Ltd., 2007, hal. 11 7 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003 cet. Ke 3 hal. 2 13 Sedangkan menurut M. Alisuf Sabri dalam buku psikologi pendidikannya, menyimpulkan tentang beberapa definisi belajar, yaitu: 8 a Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat penglaman atau latihan. b Perubahan tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh perilaku yang baru atau memperbaikimeningkatkan perilaku yang sudah ada. c Perubahan tingkah laku yang ditimbulkan oleh belajar dapat berupa perilaku yang baik atau perilaku yang buruk. d Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu terjadi melalui usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan, menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti dengan pengalaman atau latihan. Jadi perubahan perilaku akibat kematangan atau pertumbuhan fisik itu bukan hasil belajar. e Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar harus relatif menetap bukan perubahan yang bersifat sementara atau tiba-tiba terjadi kemudian hilang kembali, seperti perubahan perilaku akibat alkohol minuman keras. f Tingkah laku yang mengalami perubahan akibat belajar itu menyangkut semua aspek kepribadian tingkah laku individu, baik perubahan dalam pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, kebiasaan, sikap, dan aspek perilaku lainnya. g Belajar itu dalam prakteknya dapat dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Belajar di sekolah senantiasa diarahkan oleh guru kepada perubahan perilaku yang baikpositif, sedangkan belajar di luar sekolah yang dilakukan sendiri oleh individu dapat menghasilkan perubahan perilaku yang positif atau negatif. Teori belajar dikelompokkan menjadi dua pandangan yaitu teori Connectionisme dan Teori Conditioning. 9 Teori Coonectionisme dikemukakan oleh Thordike sedangkan dalam Teori Conditioning terdapat tiga macam pendapat, yakni Teori Classical Conditioning dari Pavlov; Teori Operant Conditioning dari Skinner dan Teori Conditioning dari Guthrie. 8 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan: Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 2007 cet. Ke 3, hal. 54 9 M. Alisuf Sabri,op.cit, hal. 64 14 Thordike menyatakan bahwa belajar adalah penguatan hubungan stimulus respon. 10 Untuk memperkuat hubungan ini dia mengemukakan beberapa hukum atau ketentuan; yaitu: 1 Law of effect Hubungan stimulus-respon bertambah kuat apabila disertai dengan perasaan senang atau puas. Karena itu membangkitkan rasa senang dengan memuji atau membesarkan hati anak lebih baik dalam mengajar daripada menghukum atau mencelanya. 2 Law of exercise Hubungan stimulus-respon akan bertambah kuat apabila sering diadakan latihan-latihan. 3 Law of multiple response Dalam menghadapi situasi yang problematis dimana belum jelas diketahui respon yang tepat maka individu akan mengadakan “Trial and Error”, yaitu mengadakan bermacam-macam percobaan yang tidak berhasil tetapi lama kelamaan akhirnya mungkin dapat memberikan hasil yang baik. 4 Law of assimilation Seseorang dapat menyesuaikan diri atau memberikan respon terhadap situasi yang baru dengan menyesuaikan atau menganalogikannya dengan apa yang sudah dialamidiketahui. 5 Law of readness Hubungan stimulus dengan respon akan bertambah kuat apabila didukung oleh adanya kesiapan untuk bertindak atau bereaksi sehingga respon atau reaksinya semakin mantap. Pavlov dan Watson 11 berpendapat bahwa belajar itu merupakan proses terjadinya reflek-reflek atau reaksi-reaksi bersayarat yang terjadi melalui stimulus pengganti yang dibiasakan menyertai stimulus yang sebenarnya. Menurut Watson, manusia sejak lahir memiliki beberapa reflek dan reaksi-reaksi emosional seperti 10 Ibid, hal. 64 11 M. Alisuf Sabri, op. cit, hal. 67Ibid, hal. 67