40
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian diartikan sebagai alat yang dapat menunjang sejumlah data yang diasumsikan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dan mengajui hipotesis penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemberian tes.
Pemberian tes diadakan pada awal dan akhir pembelajaran berupa tes awal pretest dan tes akhir posttest, dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi sebelum dan setelah pembelajaran diajarkan. Adapun kisi- kisi dalam pembuatan instrumen tes yaitu untuk mengukur tingkat kemampuan
pada ranah kognitif, yakni pengetahuan C1, pemahaman C2, aplikasi C3, dan analisis C4. Kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kompetensi
Dasar Konsep
Sub Konsep
Indikator Nomor Soal dan Aspek
Kognitif
C1 C2
C3 C4
Menyelidiki tekanan pada
benda padat, cair, dan gas
serta penerapan-
nya dalam kehidupan
sehari-hari
Tekanan Menemukan
hubungan antara gaya, tekanan,
dan luas daerah yang dikenai
gaya
1 2
3 5
6 4
7 8
8
Mengaplikasi- kan prinsip
bejana berhubungan
dalam kehidupan
sehari-hari
9
10 11
12 13
15
14
16 8
Mendeskripsi- kan hukum
Pascal dan hukum
Archimedes dan penerapannya
17 19
20 21
18 22
23
24
- 8
41
dalam kehidupan
sehari-hari
Menunjukan beberapa produk
teknologi dalam kehidupan
sehari-hari sehubungan
dengan konsep benda terapung,
melayang, dan tenggelam
25 27
26 28
29 30
31
32
8
Mengaplikasi- kan konsep
tekanan benda padat, cair, dan
gas pada peristiwa alam
yang relevan
33 34
35
36
40
39 37
38 8
Jumlah 12
12 8
8 40
cetak bold merupakan item instrumen yang valid
Sebelum instrumen tes diberikan pada responden, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa lain di luar kelas penelitian. Tujuannya
adalah untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur validitasnya adalah yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus korelasi product moment, karena butir
soal yang digunakan berbentuk diskontum soal obyektif yaitu:
3
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2007, cet. Ke 12. h. 146