Metode Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Desain Penelitian

43

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bagian ini akan dijelaskan secara lengkap tentang jenis metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sub bab pada bagian ini meliputi: metode penelitian, waktu dan tempat, populasi dan sampel, desain penelitian, variabel penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, pengujian instrumen, serta teknik analisis data. Teknik analisis data terdiri dari uji prasyarat analisis dan analisis akhir atau uji hipotesis. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif. Sugiyono 2014: 11 mengelompokkan metode penelitian kuantitatif menjadi dua, yaitu metode eksperimen dan metode survei. Jenis metode kuntitatif yang digunakan penulis yaitu metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2014: 109 metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Salah satu ciri penelitian eksperimen yaitu adanya dua kelompok, kelompok yang mendapat perlakuan kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi per- 44 lakuan pembelajaran dengan metode pembelajaran Cooperative Script. Sedangkan kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan dengan metode pembelajaran Cooperative Script. Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol yaitu dengan tetap menggunakan Cooperative Learning tipe Think-Pair- Share.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Banjaranyar Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Alasan pemilihan tempat penelitian tersebut karena SDN Banjaranyar memiliki kelas V yang paralel. Kelas paralel tersebut menjadi pertimbangan utama karena diharapkan siswa memiliki kemampuan awal yang sama. Waktu yang peneliti gunakan untuk melakukan penelitian ini mulai dari pembuatan proposal sampai pembuatan laporan penelitian. Terhitung enam bulan, mulai dari bulan Januari sampai Juni 2016. Pelaksanaan pembelajaran di kelas V SDN Banjaranyar pengambilan data dilakukan pada tanggal 22 dan 26 April 2016.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam subbab ini dibahas tentang populasi dan sampel penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang meliputi kualias dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dibuat kesimpulannya Sugiyono, 2014: 119. Populasi dapat berupa makhluk hidup maupun makhluk tidak hidup. Kesimpulan yang dibuat 45 oleh peneliti harus berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2014: 120. Sampel sangat dibutuhkan terutama jika jumlah populasinya banyak. Sehingga memudahkan peneliti dalam penelitiannya. Adapun pembahasannya yaitu sebagai berikut.

3.3.1 Populasi

Riduwan 2015: 11 menjelaskan populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memehuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Berdasarkan pernyataan tersebut, populasi yang dipilih oleh peneliti memiliki beberapa kesamaan berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan. Syarat-syarat populasi disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SDN Banjaranyar Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Anggota populasi terdiri dari dua kelas yaitu kelas paralel dengan jumlah populasi 53 siswa. Terbagi menjadi kelas VA yang berjumlah 25 siswa dan kelas VB yang berjumlah 28 siswa. Alasan penentuan populasi tersebut adalah, sekolah memiliki kelas paralel dengan harapan karakteristik pembelajaran dan kemampuan awal siswa sebanding dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

3.3.2 Sampel

Riduwan 2015: 11 menjelaskan bahwa sampel merupakan bagian dari pupulasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel yang dipilih harus dapat merepresentasikan populasi. Kesimpulan yang berlaku untuk sampel juga harus bisa berlaku untuk populasi karena sampel 46 mewakili populasi. Riduwan 2015: 11 mendefinisikan, “Teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representative dari populasi. ” Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono 2014: 126 sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Musfiqon 2012: 91 menjelaskan jika jumlah populasi kurang dari 100 sebaiknya diteliti semuanya. Berdasarkan penjelasan tersebut, semua siswa kelas V lima dijadikan sebagai sampel penelitian, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 53 siswa.

3.4 Desain Penelitian

Desain penelitian eksperimen yang digunakan yaitu Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono 2014: 116 Quasi Experimental Design merupakan bentuk pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Nonequivalent Control Group Design hampir sama dengan pretest-posttes control group design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara acak. Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design menurut Sugiyono 2014: 118 dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Desain Penelitian 47 Keterangan: O 1 = pretest pada kelas eksperimen O 2 = postest pada kelas eksperimen X = perlakuan metode pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script terhadap kelas eksperimen O 3 = pretest pada kelas kontrol O 4 = postest pada kelas kontrol Dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kedua kelompok tersebut diberi tes awal yang sama yaitu pretest O 1 dan O 3 . Pretest atau tes awal digunakan untuk mengetahui keadaan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dilakukan perlakuan. Keadaan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol harus sama atau tidak berbeda secara signifikan. Apabilla terdapat perbedaan yang signifikan maka penelitian tidak dapat dilanjutkan. Menurut Sugiyono 2014: 114 hasil pretest dikatakan baik apabila nilai pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen tidak berbeda secara siginifikan. Kemudian dilakukan proses belajar mengajar pada kedua kelas. Perlakuan di kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script X pada proses pembelajaran. Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share. Pada akhir pembelajaran, dilakukan postest O 2 dan O 4 untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar yang signifikan dari kedua kelas. Hasil belajar tersebut didapatkan setelah mendapat pembelajaran dengan materi yang sama, tetapi mengunakan perlakuan pembelajaran yang berbeda. 48

3.5 Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBASIS TEORI VAN HIELE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN KARANGDADAP KABUPATEN BANYUMAS

0 41 341

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGBAWANG BANYUMAS

0 14 194

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Malanggaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Script Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII.C SM

0 1 17

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Script Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII.C SM

0 1 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT (PTK Pembelajaran Matematika Ke

0 0 17

METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERJUANGAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SDN SUSUKAN ABUPATEN SEMARANG

0 0 58

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN GUGUS DIPONEGORO KABUPATEN PATI

0 0 72